Eat in Bali: Dough Darlings and Jimbaran Seafood

Postingan terakhir tentang (makanan) Bali kemarin. Dan karena kependekan kalo dijadikan dua blog post, digabung jadi satu aja yah!

Plis abaikan judul yang amat sangat tidak kreatif dan tidak SEO friendly.

Dough Darlings Seminyak Bali 

Seperti yang udah aku mention di postingan sebelumnya, Dough Darlings udah masuk daftar must visit cafe aku waktu pulang Bali kemarin.

Buat yang di Jakarta, mungkin udah pernah nyoba donat mewah yang hits ini, ya. Selain emang harganya cukup mahal dan minimal ordernya setengah lusin donat ukuran reguler, aku jadi nggak pernah delivery order. Secara di rumah yang doyan manis cuma aku, nggak mungkin aku ngabisin sendirian. Tapi varian rasa yang ditawarkan mereka bikin aku gemes pengen nyobain. Dan setelah aku cek di website-nya, beberapa varian rasa di store Seminyak nggak available di Jakarta lho. CMIIW, ya!

Sayangnya aku lupa tanya, apakah setiap hari mereka bake varian rasa yang berbeda ato nggak di store mereka. Misalnya hari ini ada rasa tertentu, besok ada yang lainnya.

Anyway, setelah tau mereka open store pertama di Seminyak, Bali, tanpa ragu-ragu pengen langsung coba!

Kami order beberapa donat: Vanilla Glaze, Mozzarella, Bacon, White Chocolate. Yang paling enak, Mozzarella malah nggak kefoto. Sampe nambah lagi, lho. Nggak ngerti kenapa enak banget. 

 Runner up setelah Mozzarella. Sebenernya ini cuma donat glaze ditaro bacon atasnya, mahalnya karena si bacon! Tapi aku akuin ini jenius, sih, idenya.

Bacon close up!

Kalo cuma boleh pilih salah satu, pilih Mozzarella aja. *suka banget ceritanya*

Satu donat harganya berkisar antara 20K-35K. Mahal? Pastinya, apalagi untuk ukuran donat doang. TAPIII... mahal jangan karena liat "hanya donat"-nya, harus cobain dulu, karena selalu ada harga ada barang.

Will I comeback? Kayaknya, sih... iya. Hanya saja nggak boleh sering-sering, bokek bok. Apalagi buat mukbang, kayaknya nggak cocok, hahaha. Dan kalo balik lagi, janji cuma pesen satu donat sama segelas kopi aja. 

Buat yang pengen makan donat sambil ngopi dengan pengalaman yang mevvah, boleh lho ke Dough Darlings Bali ini. Soalnya di Jakarta rasanya nggak ada, sih, makan donat ala-ala gini. Emang beda banget sama J.** atau DD? BEDA BANGET LAH. Makanya cobain dulu. Kalo nggak suka jangan salahkan aku, selera kan boleh berbeda, yaa. 

Dough Darlings Bali 

Jl. Petitenget No. 22, Seminyak, Bali. 

(click here for maps)

Open hours: 8 AM - 9 PM

Call: 0878 6279 0904

Instagram: @doughdarlings

***

Jimbaran Seafood - Intan Sari Cafe 

Ke Bali nggak lengkap kalo nggak makan seafood di Jimbaran. 

Seperti yang udah kalian tau (apalagi yang suka ke Bali), di kawasan Jimbaran Four Seasons, pilihan tempat makan seafood-nya buanyaaak sekali. Berjejeran dari ujung ke ujung. Ada yang bilang restoran A lebih enak, ada juga yang bilang restoran B lebih enak. Buatku, selama itu seafood bakar-bakaran, rasanya semua sama ajah. Yang bikin restoran satu lebih terkenal daripada restoran lainnya, hanya karena branding dan promosi aja, jeung. 

Misal, lebih banyak turis lokal dan asing yang ke Menega atau Nyoman. Kenapa? Karena di sana TKP bom Bali di tahun 2005 yang lalu. Kedua kafe tersebut jadi ada nilai jualnya tersendiri. Dan karena udah terkenal di kalangan turis, akhirnya mereka mematok harga makanan mereka menjadi super mihil. 

Eh tapi ini bukan berarti kalian nggak boleh mampir ke kedua kafe itu lho. Boleh banget, lah. 'Kan preference orang beda-beda. So please don't sue me, dear Menega and Nyoman, karena aku pun nggak pernah coba di restoran kalian HAHAHA. 

Anyway, buat aku pribadi dan keluarga, kalo ada yang lebih murah dengan taste yang sama, why not? 

Intan Sari ini letaknya di baris kedua dari gerbang masuk kawasan. Tempat ini direkomendasiin dari teman ortu yang udah sering makan di sini. Seafood-nya enak, harganya nggak mahal dan owner-nya kakak beradik yang ramah banget. Namanya Bli Ketut (adik) dan Bli Komang (kakak). 

Kami sekeluarga udah sering bolak-balik ke sini, baik makan sendiri atau bareng teman/tamu. Karena udah keseringan, rata-rata pegawai di sana udah kenal kami, khususnya mamaku. Dan saking seringnya, restoran ini membawa berkah buat kami... apalagi kalo bukan diskon untuk setiap kali makan, hauahaha. 

Hari di mana kami datang, cuaca lagi nggak bagus. Selain mendung, anginnya besar banget. Ombak di pantai pun lagi tinggi. Akhirnya kami milih untuk makan di dalam ruangan aja. Kasian si anak ciyik juga entar masuk angin pulak. 

Cuaca yang nggak bersahabat (plusss masih belum bisa menggunakan kamera dengan baik untuk night shoot)

Let's take a look what we got. Semoga yang baca postingan ini lagi makan juga, ya. Mupeng atau ngiler di luar tanggung jawab kami! 

Seafood frenzyyyy

 Menu wajib kalo ke Intan Sari. Nggak paham lagi ini saos kerangnya enaknya kayak apa. Dan nggak tanggung-tanggung, kami order 3 kilo. Setdah!

 

Si krucil yang sedang meratap antara kedinginan atau nggak kebagian makanan di atas meja. Hmmm...

Karena aku dan Andreas udah setahun nggak makan di sini, kami jadi kalap banget. Apalagi terakhir makan di sini, aku lagi hamidun. Nggak nikmat banget makannya soalnya konon bakar-bakaran itu nda sehat buat janin, bunnn. Puji Tuhan kali ini amat sangat menikmati, sampe jilat-jilat jari pokoknya. Pulang dari Jimbaran, aku sampe ngingetin Andreas berkali-kali untuk cek kolestrol LOL.

Will I comeback? TENTU SAJAAA. Memang sudah wajib hukumnya tiap pulang Bali harus makan di Jimbaran, hihi. Dan karena sejujurnya hanya di Bali saya bisa mengkonsumsi seafood. 'Kan katanya seafood di sini lebih segar dan aman dari merkuri. 

Demikian sudah laporan makan-makan dalam edisi pulang Bali kali ini. Sampai jumpa kembali, Bali!