Yes, I don't have budget for clothes—karena jarang juga, sih, belanja baju, but I do have budget for books.
Alasannya, karena sekarang kebanyakan di rumah, biar nggak bodor-bodor amat, aku ngebekalin otak dengan banyak baca buku.
Ini ironis, karena beberapa bulan sebelumnya buku yang kubeli lebih banyak bergenre Metropop. Akhirnya memutuskan kalau pengen baca fiksi, harus yang lebih "berisi" tapi tetep harus enak dibaca.
So, these are the books that I've finished recently:
1. What I Wish I Had Known by Marcella Purnama
Sebelumnya, aku 'ketemu' Marcella lebih dulu lewat blognya. I've been following her journey since she was graduated from Master and now preparing her Big Day soon. Baru sebentar, sih, ngikutinnya, soalnya dia udah nulis blog sejak pindah ke Melbourne untuk studi. When I found out she would publish her very first book, I was beyond excited!
Selama baca buku ini, aku cuma bisa senyum-senyum sendiri. Sebagai sesama mantan anak perantauan, studi dan mencari jati diri di negara orang, aku bisa relate apa yang diceritakan Marcella. Entah berapa kali aku ngomong, "Gila, bener banget ini!" secara spontan waktu baca tiap halaman.
WIWIHK ini kayak buku harian pribadinya Marcella. You will get to know her better only from this book.
This book is like your essential to your daily #whatsinmybag, soalnya bentuknya compact banget, praktis dan nggak makan tempat. Plus, you will always be inspired!
Congrats, Marcella for yor very first new born 'baby'! I'll be waiting for your next one (:
2. Chronicle of a Blood Merchant by Yu Hua
Beli buku ini murni tertarik dengan judul dan cover. Kirain genre-nya thriller, udah mikirin ceritanya pasti tentang kanibal, nih! Eh, ternyataaa...
Bercerita tentang pria bernama Xu Sanguan yang berjuang menafkahi istri dan tiga putranya di masa Revolusi Kebudayaan. Salah satu caranya untuk bertahan hidup adalah dengan sering menjual darahnya. Suatu hari, dia menemukan fakta bahwa putra kesayangannya terlahir sebagai hasil perselingkuhan antara istrinya dengan seorang tetangga. Akibatnya, istrinya dihukum oleh masyarakat sebagai pelacur dan nyawanya sendiri pun semakin terancam.
Gimana, seru, nggak ringkasan ceritanya? Cusss, ke toko buku dibaca langsung!
Sejauh ini, novel ini termasuk yang favorit setelah 13 Flowers of Nanjing karya Yan Geling. Khusus untuk novel China, aku selalu suka cerita yang dilatarbelakangi dari masa-masa perang, revolusi kebudayaan (masa pemerintahannya Presiden Mao, bencana alam besar-besaran atau massacre (bok, serem!). Plot ceritanya pasti menggugah sanubari banget, deh.
Dan pastinya setiap novel ada moral of the story-nya. Kalau dari buku ini, moralnya berasal dari keluarga.
Pokoknya suka sama buku ini dan lagi nunggu buku aslinya nyampe hasil nitip temen yang kemarin habis for good dari China.
Bercerita tentang pria bernama Xu Sanguan yang berjuang menafkahi istri dan tiga putranya di masa Revolusi Kebudayaan. Salah satu caranya untuk bertahan hidup adalah dengan sering menjual darahnya. Suatu hari, dia menemukan fakta bahwa putra kesayangannya terlahir sebagai hasil perselingkuhan antara istrinya dengan seorang tetangga. Akibatnya, istrinya dihukum oleh masyarakat sebagai pelacur dan nyawanya sendiri pun semakin terancam.
Gimana, seru, nggak ringkasan ceritanya? Cusss, ke toko buku dibaca langsung!
Sejauh ini, novel ini termasuk yang favorit setelah 13 Flowers of Nanjing karya Yan Geling. Khusus untuk novel China, aku selalu suka cerita yang dilatarbelakangi dari masa-masa perang, revolusi kebudayaan (masa pemerintahannya Presiden Mao, bencana alam besar-besaran atau massacre (bok, serem!). Plot ceritanya pasti menggugah sanubari banget, deh.
Dan pastinya setiap novel ada moral of the story-nya. Kalau dari buku ini, moralnya berasal dari keluarga.
Pokoknya suka sama buku ini dan lagi nunggu buku aslinya nyampe hasil nitip temen yang kemarin habis for good dari China.
3. Sophismata by Alanda Kariza
Nah, buku ini baru aja selesai dibaca dua hari yang lalu dan berhasil dilahap dalam satu hari! Semua demi bisa diulas bareng di postingan ini (alasan lainnya adalah begitu cintanya gue sama penulisnya, duilee :P).
Puji syukur banget, aku adalah salah satu dari pembaca lainnya yang beruntung diberi kesempatan untuk membaca karya ini lebih dulu sebelum bukunya sendiri dicetak. Sebutan kerennya, first reader.
Sebelum dikasih first draft-nya, aku sempat nanya Alanda tentang tema dan inspirasi novel fiksi barunya, and she said she was inspired by The Devil Wears Prada. Setelah aku terima dan baca draft-nya, aku nggak menemukan vibe TDWP sama sekali. Pasalnya, novel ini bercerita tentang anak muda dan politik! Sebagai fans nomer satu TDWP, tentu saja gue nggak paham! *pake tanda seru banget*
Namun, setelah baca novelnya, akhirnya paham banget kenapa Alanda bilang dia terinspirasi dari film favorit sepanjang masa itu.
Percayalah, walaupun temanya politik, Sophismata tetap enak dibaca. Not saying this because I'm biased (walaupun sebenarnya iya, deh!), karena aku sendiri nggak tertarik sama sekali dengan politik. Setelah baca ini pun masih nggak berminat untuk ngulik politik lebih lanjut, tapi seenggaknya Sophismata bisa "mengajari" kita sedikit tentang politik negara sendiri dan gimana sikap kita dalam menghadapinya, tanpa ada kesan menggurui.
Udah, deh, tiga buku dulu aja. Sekarang ini lagi baca Small Great Things by Jodi Picoult. Believe it or not, ini buku pertamanya Jodi yang aku baca *surpriseee surprisee*. Nggak heran banyak yang suka sama buku dia, sih. Aku baru baca beberapa halaman, udah langsung betah banget dan nggak sabar baca habis. Sebagai ibu rumah tangga yang kebetulan saat ini mengurus anak nanggung yang sedang sakit dan maunya nempel mulu, butuh waktu untuk menyelesaikan novel setebal 470 halaman.
Kalo kalian, lagi baca buku apa? Ada referensi buku bagus? :D
Puji syukur banget, aku adalah salah satu dari pembaca lainnya yang beruntung diberi kesempatan untuk membaca karya ini lebih dulu sebelum bukunya sendiri dicetak. Sebutan kerennya, first reader.
Sebelum dikasih first draft-nya, aku sempat nanya Alanda tentang tema dan inspirasi novel fiksi barunya, and she said she was inspired by The Devil Wears Prada. Setelah aku terima dan baca draft-nya, aku nggak menemukan vibe TDWP sama sekali. Pasalnya, novel ini bercerita tentang anak muda dan politik! Sebagai fans nomer satu TDWP, tentu saja gue nggak paham! *pake tanda seru banget*
Namun, setelah baca novelnya, akhirnya paham banget kenapa Alanda bilang dia terinspirasi dari film favorit sepanjang masa itu.
Percayalah, walaupun temanya politik, Sophismata tetap enak dibaca. Not saying this because I'm biased (walaupun sebenarnya iya, deh!), karena aku sendiri nggak tertarik sama sekali dengan politik. Setelah baca ini pun masih nggak berminat untuk ngulik politik lebih lanjut, tapi seenggaknya Sophismata bisa "mengajari" kita sedikit tentang politik negara sendiri dan gimana sikap kita dalam menghadapinya, tanpa ada kesan menggurui.
***
Kalo kalian, lagi baca buku apa? Ada referensi buku bagus? :D
hihihi layoutnya ganti juga hihihihi :)
ReplyDeletebuku penting, tapi baju juga penting tetep HAHAHAHA .. aku kenal sama kakaknya si marcella tuh, oh well ga ada hubungannya juga sih sama isi blog km cuma ya gitu deh sok eksis aja ... aku sekarang lagi baca rumah di atas ombak, novel fiksi hahaha .. yang enteng - enteng aja kita :)
Terinspirasi dari situ nih :P Sebelum cc bales aku baru ngeh Blogspot ada theme kece gini!
DeleteOh yaa? Kan emang tinggal di SG ya *sok tau uga*
Nggak masalah enteng-enteng, yg penting otak keasah nih nggak tumpul-tumpul amat hahaha. Nanti baca juga ah ituu
Janee layout baru yaah? Seger lihatnya :D
ReplyDeleteDari tiga buku yang kamu bahas, aku tertarik sama Sophismata dan Chronicle of a Blood Merchant, tapi yang udah dibeli baru Sophismata :)). Akhir-akhir ini jarang baca buku tapi lagi suka baca/ngulik komik-komik lokal yang ternyata menarik dan bagus-bagus :D
Thanks, Eya! Nyobain theme baru dari Blogspot, ternyata kece sekali!
DeleteAyoo dibaca Sophismata-nya! Genrenya sendiri not my cup of tea, tapi ternyata seru juga. Mungkin bias sama penulisannya, hahahaha!
Duh, kalo komik, sih, aku mentok sama Conan dan Miiko aja ((:
Ahhh jane kau membuatku pengen hunting buku lagii.. gw juga sangat menikmati baca buku (novel deh tepatnya hihi) dan masih bercita2 pengen punya library corner dirumah. Tp sejak pny anak uda ampir ga pernah baca buku, simply karena banyakan bersosmed dan kalo malem gelap di kamar, ga enak buat baca dan aku ga suka lampu baca. Tp tetep aja aku kangen baca buku! Seriusan pengsn beli buku lagi abis ini. Dlu aku suka banget metropop. Lebih suka metropop dibanding chicklit. Trus penulis fave aku dee lestari, ika natasha sama clara ng. Mau donk sharing2 lagi buku2 koleksinyaaa hehe
ReplyDeleteYaampun, baru ngeh ini ci Dea, hahaha! Kalo nggak ngeklik link blogspot-nya aku nggak sadar lho :P
DeleteWah, kita sama banget, ci! Beberapa bulan pertama habis melahirkan, aku jarang banget baca buku. Cita-citaku pun juga pengen punya library di rumah biar Josh bisa seneng baca. Setelah Josh agak gedean, aku mulai rajin ke toko buku lagi dan belanja buku. Kalo biasa nyusuin Josh sambil hapean, ini diselingin baca buku aja, deh.
Tossss, aku juga Ika Natasa! Metropop yang aku baca terakhir "Dirty Little Secret" by AliaZalea. Novel lama, sih, tapi mereka cetak ulang dengan cover baru yang bikin mupeng hahaha
Awwww, thank you so much for the mention, I really hope that you've enjoyed reading the book! :) Aku jadi baca2 blog kamu juga hehehe, love your stories too!
ReplyDeleteAww, thank you for visiting, Marcella! Such an honor dikunjungin penulis favorit hihi
Delete