Credit to Refinery29
Awal tahun yang baru memang waktu yang tepat banget untuk menyusun kembali daftar keinginan dan goals pribadi. Biasanya juga gara-gara kebawa euphoria tahun baru, di mana segala sesuatu harus baru, termasuk impian-impian baru.
Dua tahun belakangan ini, aku udah nggak pernah lagi bikin resolusi yang muluk-muluk. Karena biasanya kalau terlalu banyak mau, akhirnya jadi pasang hashtag begini, nih, di penghujung tahun. Semoga nggak ada yang kayak gitu ya, gaes! :D
Dengan menyusun resolusi-resolusi kecil, biasanya akan lebih gampang untuk dilaksanakan. Mudah-mudahan dari hal kecil bisa menghasilkan sesuatu yang besar, ya *amin*
1. Don't be afraid to try everything.
Everything di sini maksudnya hal-hal yang positif. Khususnya hal-hal yang mungkin selama ini kita pengen lakukan atau yang kita tahu hal tersebut memberi dampak yang baik.
Resolusi pertama ini terinspirasi oleh video TEDx Talks-nya Lucie Fink. Buat yang belum tahu, berikut profil singkat tentang Lucie. She's officially became one of my girl crush!
Lucie Fink adalah seorang video producer dan stop motion artist untuk beberapa brands terkenal. Belakangan ini doi naik daun banget, karena menjadi lifestyle host di Youtube channel-nya Refinery29 dengan seri "Try Living with Lucie". Buat yang pengen 'kenalan' dulu, aku sarankan untuk nonton beberapa episode favoritku: ini, ini dan ini.
Dalam video TEDx Talk-nya, Lucie menyampaikan sesuatu yang agak 'menganggu'. Nih, aku langsung aku kutip aja, ya.
"If you say 'I'm gonna do it', the connotation is either you're gonna succeed or you're gonna fail. Nobody wants to fail. But let's change that language and let's turn this all into 'I'm gonna try it'. Of course you still might succeed and you might fail. But in the case of trying, if you fail, that's still a positive outcome. Because you still tried it and there's really nothing to lose when you try."
Credit to Lucie Fink's Instagram
Lucie bisa dibilang cukup sukses membangun karirnya dengan mantra ini. Dengan konsep yang sama, dia juga bikin seri Youtube dengan mencoba berbagai hal selama lima hari berturut-turut. Seri ini seru banget. Dan benar-benar nggak ada salahnya dengan mencoba melakukan hal-hal yang selama ini selalu bikin kita penasaran.
Karena itulah, aku pengen coba melakukan hal-hal yang selama ini mungkin hanya sebatas di pikiran, tapi nggak benar-benar dilakukan (diet atau exercising, misalnya? :P). But let's try everything in 2018.
Akhir tahun 2017 kemarin, sih, udah mencoba sesuatu, yaitu bikin es kopi susu dan menjualnya. Nggak bisa dibilang sukses atau gimana, but at least I tried dan jadi tahu, dengan hanya bermodalkan french press dan biji kopi yang enak, I can make a cup of delicious coffee.
Semoga di akhir tahun ini, aku bisa kasih report hal-hal (seru) apa aja yang udah dicoba, ya!
2. Lebih 'melek' dan membekali diri.
Ada kejadian yang cukup memalukan beberapa bulan yang lalu, waktu muncul berita resmi tentang pendaftaran ulang nomor kartu sim prabayar. Sebelumnya, banyak broadcast di Whatsapp group kalau pendaftaran ulang dengan menggunakan informasi no KTP, no KK itu adalah hoax. Padahal, yang sebenarnya pendaftaran ulang memang harus menggunakan informasi nomor dokumen tersebut.
Kebetulan sehari sebelumnya, Papaku udah info duluan tentang berita yang sama, tapi tanpa bukti berita yang akurat. I wasn't sure which information was true—karena nggak ngikutin berita, kan. Tapi aku malah share broadcast yang aku terima ke grup keluarga. Pake sok lagi nasehatin Papa jangan sembarangan share berita di Whatsapp. Eh, dibales sama adikku, kalau pendaftaran ulang dengan nomor dokumen itu benar, udah ada berita resminya di Kompas.
Gilak, aselik, aku malu banget, sih. Untung di grup keluarga doang, coba aku share di grup lainnya. Ketahuan begonya, kan 😑
Dan nggak lama setelah itu, teman yang broadcast berita hoaks itu japri. Katanya sori banget yang dia share itu nggak benar, dan dia sendiri harus lebih teliti lagi untuk seleksi berita.
Hari Minggu yang lalu, saat aku dan suami dalam perjalanan pulang, suami menyinggung topik pajak amnesti yang baru saja dia bahas bersama beberapa teman. Karena aku memang kurang tahu-menahu tentang pajak, aku diem aja. Sadar si istri hanya planga-plongo, sang suami pun langsung negur, "Kamu tuh jangan terlalu cuek, soal pajak ini minimal kamu harus punya pengetahuan dasar."
Udah pernah baca postingan Mba Leija soal 'melek' belom? Nah, aku ini salah satu contoh yang kurang 'melek' atau woke dengan segala hal di luar bubble yang aku tinggali. Bubble di sini maksudnya zona kenyamanan kita. Boro-boro mikirin soal pajak, aku mah cuma tahu barang bagus, beli terus bayar, yaudah. Plis, jangan ditiru, hahaha.
Hal lain yang di luar comfort zone, apalagi kalau bukan politik. Fyi, politik adalah salah satu topik yang paling aku hindari. Nggak paham dan nggak pengen tahu. Aku selalu ngerasa dunia politik itu kayak dunia fiksi, walaupun seru tapi nggak perlu dianggap serius. Tapi setelah isu Pilkada tahun lalu (dan sejujurnya sejak Pilpres 2014 kemarin juga, sih), mau nggak mau aku harus sedikit lebih woke. Sempat siokkk, ternyata memang segila itu yak, keadaan negara kita.
Adakalanya memang kita nggak perlu terlalu kepo ngurusin isu/berita tertentu, namun terlalu cuek juga nggak bagus *menolak kudet*
3. Mencoba ramuan kesehatan masa kini: a glass of warm water with apple cider vinegar and honey.
Sejak dulu, aku memang doyan dan kuat ngemil. Nggak bisa liat cemilan nganggur di atas meja dapur, pasti aku tilep satu atau dua biji (mungkin setoples sekalian). Belom lagi untuk urusan makan berat, perutku agak karet alias bisa makan banyak.
Awalnya, sih, aku bangga dengan 'kelebihan' ini. Namun, seiringnya bertambah usia—dan juga angka timbangan, aku harus merubah kebiasaan ini. Mana sekarang udah nggak olahraga, ini bodi beneran jadi karet, melarrrr banget!
Btw, nulis begini pasti diketawain suami habis-habisan, sih. Soalnya tiap tahun—bahkan tiap selesai makan terlalu banyak dan perut terasa buncit—selalu ngeluh harus diet lah, kurusan lah, dan lainnya.
Aku memang belum punya motivasi yang cukup kuat untuk ngurusin badan atau balik lagi ke gym. Tapi yang namanya SEHAT, itu mahal banget, kan. So, daripada nulis resolusi "ingin kurus!", tahun ini pengen banget jaga kesehatan dengan cara simpel, yaitu seperti yang tertera pada judul.
Resep ramuan minuman ini entah kenapa ngehits banget setahun belakangan. Apalagi si ACV ini sangat dielu-elukan oleh para ibu jaman sekarang sebagai tameng terhadap berbagai macam penyakit. Dan menurut yang aku baca di artikel (dan deskripsi setiap online shop yang menjual produk ini), selain sebagai pencegah penyakit, ACV ini membantu menurunkan level gula darah dan menekan nafsu makan (berlebih).
Aku sangat sangat sangattt tergiur dengan manfaat yang ditawarkan ACV (atau kemakan iklan?).
Alasan pertama, suami tuh gampang banget masuk angin. Entah faktor U atau memang makannya udah agak 'bebas', daya tahan tubuhnya nggak begitu kuat lagi. Kayaknya gemes aja, kok dalam sebulan bisa 1-2x masuk anginnya. Jadi aku sangat berharap dengan ramuan ACV dan madu ini bisa membantu untuk meningkatkan daya tahan tubuhnya dan mudah-mudahan bisa merasakan manfaat lainnya juga.
Alasan kedua, tentu saja untuk mengurangi nafsu makan berlebih!
Entah ini asumsi atau beneran, ya. Ini hari keempat aku mengkonsumsi ramuan ajaib ini, and surprisingly, aku udah nggak begitu craving makanan-makanan tertentu. Hasrat untuk ngemil, sih, masih ada, tapi bodi ini seperti bisa "membaca" kalau sebenarnya aku nggak butuh ngemil. Makan nasi udah aku kurangi dan lebih banyakin sayur. Mudah-mudahan progresnya lancar, ya. Dear cuka apel dan madu, tunjukkan kehebatanmu!!
Oh ya, sekedar informasi. Buat yang pengen cobain ramuan cuka apel dan madu ini, kemarin aku beli di salah satu toko via Tokopedia. Dia punya paket khusus ACV merek Br*gg dan madu Ur*y hanya seharga 215rb ajahh.
Terus, cara minumnya gimana? Cukup campurin 1sdm ACV + 1sdm madu ke dalam 240ml air hangat. Kalau campuranku, sih, 1/2sdm ACV + 1sdm madu, soalnya aku coba resep awal rasa cukanya terlalu strong. Bisa dikurangi atau madunya yang ditambahin. Atur aja, sist, sesuai selera!
Resolusi apapun yang teman-teman punya di tahun ini, mudah-mudahan lancar dan tercapai, ya. Stay awesome everyone!
Semoga di akhir tahun ini, aku bisa kasih report hal-hal (seru) apa aja yang udah dicoba, ya!
2. Lebih 'melek' dan membekali diri.
Ada kejadian yang cukup memalukan beberapa bulan yang lalu, waktu muncul berita resmi tentang pendaftaran ulang nomor kartu sim prabayar. Sebelumnya, banyak broadcast di Whatsapp group kalau pendaftaran ulang dengan menggunakan informasi no KTP, no KK itu adalah hoax. Padahal, yang sebenarnya pendaftaran ulang memang harus menggunakan informasi nomor dokumen tersebut.
Kebetulan sehari sebelumnya, Papaku udah info duluan tentang berita yang sama, tapi tanpa bukti berita yang akurat. I wasn't sure which information was true—karena nggak ngikutin berita, kan. Tapi aku malah share broadcast yang aku terima ke grup keluarga. Pake sok lagi nasehatin Papa jangan sembarangan share berita di Whatsapp. Eh, dibales sama adikku, kalau pendaftaran ulang dengan nomor dokumen itu benar, udah ada berita resminya di Kompas.
Gilak, aselik, aku malu banget, sih. Untung di grup keluarga doang, coba aku share di grup lainnya. Ketahuan begonya, kan 😑
Dan nggak lama setelah itu, teman yang broadcast berita hoaks itu japri. Katanya sori banget yang dia share itu nggak benar, dan dia sendiri harus lebih teliti lagi untuk seleksi berita.
Hari Minggu yang lalu, saat aku dan suami dalam perjalanan pulang, suami menyinggung topik pajak amnesti yang baru saja dia bahas bersama beberapa teman. Karena aku memang kurang tahu-menahu tentang pajak, aku diem aja. Sadar si istri hanya planga-plongo, sang suami pun langsung negur, "Kamu tuh jangan terlalu cuek, soal pajak ini minimal kamu harus punya pengetahuan dasar."
Udah pernah baca postingan Mba Leija soal 'melek' belom? Nah, aku ini salah satu contoh yang kurang 'melek' atau woke dengan segala hal di luar bubble yang aku tinggali. Bubble di sini maksudnya zona kenyamanan kita. Boro-boro mikirin soal pajak, aku mah cuma tahu barang bagus, beli terus bayar, yaudah. Plis, jangan ditiru, hahaha.
Hal lain yang di luar comfort zone, apalagi kalau bukan politik. Fyi, politik adalah salah satu topik yang paling aku hindari. Nggak paham dan nggak pengen tahu. Aku selalu ngerasa dunia politik itu kayak dunia fiksi, walaupun seru tapi nggak perlu dianggap serius. Tapi setelah isu Pilkada tahun lalu (dan sejujurnya sejak Pilpres 2014 kemarin juga, sih), mau nggak mau aku harus sedikit lebih woke. Sempat siokkk, ternyata memang segila itu yak, keadaan negara kita.
This is me every time when I read/watch the local news
via GIPHY
via GIPHY
Adakalanya memang kita nggak perlu terlalu kepo ngurusin isu/berita tertentu, namun terlalu cuek juga nggak bagus *menolak kudet*
3. Mencoba ramuan kesehatan masa kini: a glass of warm water with apple cider vinegar and honey.
Sejak dulu, aku memang doyan dan kuat ngemil. Nggak bisa liat cemilan nganggur di atas meja dapur, pasti aku tilep satu atau dua biji (mungkin setoples sekalian). Belom lagi untuk urusan makan berat, perutku agak karet alias bisa makan banyak.
Awalnya, sih, aku bangga dengan 'kelebihan' ini. Namun, seiringnya bertambah usia—dan juga angka timbangan, aku harus merubah kebiasaan ini. Mana sekarang udah nggak olahraga, ini bodi beneran jadi karet, melarrrr banget!
Btw, nulis begini pasti diketawain suami habis-habisan, sih. Soalnya tiap tahun—bahkan tiap selesai makan terlalu banyak dan perut terasa buncit—selalu ngeluh harus diet lah, kurusan lah, dan lainnya.
Aku memang belum punya motivasi yang cukup kuat untuk ngurusin badan atau balik lagi ke gym. Tapi yang namanya SEHAT, itu mahal banget, kan. So, daripada nulis resolusi "ingin kurus!", tahun ini pengen banget jaga kesehatan dengan cara simpel, yaitu seperti yang tertera pada judul.
Resep ramuan minuman ini entah kenapa ngehits banget setahun belakangan. Apalagi si ACV ini sangat dielu-elukan oleh para ibu jaman sekarang sebagai tameng terhadap berbagai macam penyakit. Dan menurut yang aku baca di artikel (dan deskripsi setiap online shop yang menjual produk ini), selain sebagai pencegah penyakit, ACV ini membantu menurunkan level gula darah dan menekan nafsu makan (berlebih).
Aku sangat sangat sangattt tergiur dengan manfaat yang ditawarkan ACV (atau kemakan iklan?).
Alasan pertama, suami tuh gampang banget masuk angin. Entah faktor U atau memang makannya udah agak 'bebas', daya tahan tubuhnya nggak begitu kuat lagi. Kayaknya gemes aja, kok dalam sebulan bisa 1-2x masuk anginnya. Jadi aku sangat berharap dengan ramuan ACV dan madu ini bisa membantu untuk meningkatkan daya tahan tubuhnya dan mudah-mudahan bisa merasakan manfaat lainnya juga.
Alasan kedua, tentu saja untuk mengurangi nafsu makan berlebih!
Entah ini asumsi atau beneran, ya. Ini hari keempat aku mengkonsumsi ramuan ajaib ini, and surprisingly, aku udah nggak begitu craving makanan-makanan tertentu. Hasrat untuk ngemil, sih, masih ada, tapi bodi ini seperti bisa "membaca" kalau sebenarnya aku nggak butuh ngemil. Makan nasi udah aku kurangi dan lebih banyakin sayur. Mudah-mudahan progresnya lancar, ya. Dear cuka apel dan madu, tunjukkan kehebatanmu!!
Oh ya, sekedar informasi. Buat yang pengen cobain ramuan cuka apel dan madu ini, kemarin aku beli di salah satu toko via Tokopedia. Dia punya paket khusus ACV merek Br*gg dan madu Ur*y hanya seharga 215rb ajahh.
Terus, cara minumnya gimana? Cukup campurin 1sdm ACV + 1sdm madu ke dalam 240ml air hangat. Kalau campuranku, sih, 1/2sdm ACV + 1sdm madu, soalnya aku coba resep awal rasa cukanya terlalu strong. Bisa dikurangi atau madunya yang ditambahin. Atur aja, sist, sesuai selera!
Resolusi apapun yang teman-teman punya di tahun ini, mudah-mudahan lancar dan tercapai, ya. Stay awesome everyone!
Semoga resolusinya tercapai semua mbak ya.
ReplyDeleteSalam kenal 😊
Aminnn. Terima kasih ya, sukses juga untuk Mba Anggun (:
Deleteaku aminin semua resolusi kamu yaaaaaa :) amiiiiiiiiinnnnnnnnnnnnnnnnnn
ReplyDeleteAminnnnnnnn. Thank youuuu Mami Gideee <3
Deletemenulis resolusi memang asyik ya, selain itu membaca resolusi orang lain juga jadi menambah wawasan. poin satu dan dua, jadi pengen aku masukin ke list resolusi aku juga. untuk list ketiga, kok kita samaa yaa, despite menulis ingin kurus, aku juga menulis ingin lebih sehat. caranya dengan menjaga pola makan dan workout sih kalo aku. semogaa resolusi kita bisa berjalan dengan baik yaa. :)
ReplyDeleteIya betul. Sebetulnya sebelum nyusun resolusi pribadi, aku juga banyak baca cerita tentang orang lain. Dari situ bisa banyak belajar dan terinspirasi juga.
DeleteAminnnn. Semoga akhir tahun ini kita bisa menikmati hasil ya :D
I love that you make all the resolutions simple tapi di balik itu banyak makna yang terkandung #duilehhh. Good luck with the resolutions, Mommy! Let's make this year the best year ever (so far!).
ReplyDeleteApalah arti resolusi tanpa makna yang berarti #tsaaaaah
DeleteYes, you too, sist! Good luck with whatever on your list, ya! Jiayou :D
Aku juga suka bikin resolusi tiap tahun mbak, biasanya kubikin lebih detail biar ga cuma sekedar 'ajakan resolusi' hehehe :D
ReplyDeleteSukses yaaa, mbak!
Resolusi ngurusin badan itu mmg paling ribet yah hahaha. Gue mau banget jalanin diet lagi, kangen baju2 lama. Begitu Tilly ud gak ASI lagi, pengen langsung start. Semoga bs terlaksana, entah apakah 2018 sudah berhenti atau belum ASI-nya hahahaha.
ReplyDelete