Just arrived from our exciting holiday plan and decided to post this as soon as possible! This morning we headed to Ubud, for visiting Luwak coffee plantation. Pertama kali tau tempat ini dari postingan blog-nya Sonia Eryka, she mentioned a place that we can see the plantation of Luwak coffee and tasting different flavors of coffee, that sounds nice already! So here we go for our first experience in Bali Pulina Agro Tourism!
Jujur banget nih, salah satu alasan aku ke Pulina, is because this place is kinda popular on Instagram. Aku coba search pake hashtags #balipulina, #balipulinaagrowisata, dan hasilnya banyak banget foto kece di tkp tersebut! Aku pernah baca di majalah Cleo, mereka melakukan survei terhadap 100 responden wanita soal update liburan di medsos, ada 57% responden ingin mengunjungi tempat liburan yang sedang populer di media sosial. So, aku fixed korban medsos banget yaaa, hahaha.
Tadinya aku kira Pulina ini semacam agro wisata pada umumnya, masuk nggak bayar dan bisa coba langsung kopinya. Soalnya dulu pernah iseng masuk ke agro wisata luwak di daerah Bangli, ternyata luwaknya cuman seekor, dan nggak ada penjelasan apapun mengenai penanaman dan proses tentang biji kopi luwak ini. Pas sampai di Pulina, aku yakin banget ini pilihan agro wisata terbaik!
Pertama kita akan ditanya dulu sama petugas di sana, apakah kita mau langsung coffee tasting atau mau liat luwaknya dulu. Karena luwak si pemeran utama, of course we want to check them first.
Si luwak ini ternyata sejenis sama musang, luwak itu nama lokalnya aja. Walaupun mereka ini terlihat sangat lucu dan gemesin, ternyata mereka galak. Luwak jantan dan luwak betina sengaja dipisah, karena luwak jantan bisa makan baby-nya sendiri ): jadi si ibu luwak dijadiin satu sama anak-anaknya, si papa dipisain di kandang yang lain.
Biji kopi yang dimakan luwak itu ternyata nggak bisa dicerna di perut mereka. Kotoran biji kopi yang dikeluarkan mereka pun, bentuknya masih kayak biji. Kata bli-nya, paling susah saat memisahkan kotoran biji kopi dengan... ehem, maaf lho buat yang lagi sambil makan... 'kotoran' luwaknya yang lain. Ya iya susah ya bli, agak geli gimanaaa gitu. Jadi inget adegan terakhir antara Carter dan Edward di film The Bucket List, pas Carter ngasih tau Edward, asal muasal kopi luwak kesukaannya itu. Now you know why Luwak coffee is so expensive, hahahaha.
Habis liat para luwak, kita dikasih liat biji kopi luwak (yes, 'kotoran'-nya itu) yang udah dibersihin dan lagi dijemur. Biji kopi luwak ini lumayan unik, kayak batu kerikil gitu, bijinya juga berlapis, jadi harus dikupas dulu kulit luarnya.
Biji kopi yang ini siap disangrai!
And now it's about time, my favorite part of this tour, coffee tasting! Di sini kita bakal dapetin satu set kopi dan teh (ada 8 macam) untuk dicoba berikut kudapannya. Setelah tasting, kita bisa order single cup dari jenis kopi atau teh yang udah dicoba tadi. Jumlah single cup yang bisa dipesan, sesuai dengan jumlah tiket yang sudah dibeli. Oh ya, sebelum masuk ke dalam wilayah agro wisata ini, kita diwajibkan untuk beli tiket. Harga tiket 100k/orang, udah termasuk satu set coffee tasting plus snacks. Ini sih harga lokal ya, soalnya pas mau masuk, ditanya sama petugasnya, mana supirnya, ada guide atau nggak. Karena aku emang penduduk lokal, dikasihnya harga segitu. Kurang paham kalau fee untuk turis ((:
From right-left: Pure Bali Coffee, Vanilla Coffee, Pure Cocoa, Chocolate Coffee, Ginseng Coffee, Ginger Coffee, Ginger Tea, Lemon Tea
Kopi Luwak emang nggak termasuk dalam set yang dikasih, tapi bisa kok order single cup-nya. Harus coba! Dibanding kopi macam single origin kayak Sidikalang (my dad's favorite), kopi Luwak ternyata nggak begitu strong. It tastes nice, by the way. Aku sendiri order chocolate coffee, rasanya enakkkk banget! Yang suka kopi moka, musti coba!
Bali Pulina nggak cuman kopi luwaknya aja yang menarik, tapi sensasi minum kopi dengan breathtaking view-nya ini, bikin harga tiketnya nggak jadi mahal-mahal amat, hahaha. Worth it!
Di bagian belakang tempat kita menikmati kopi, ada satu wilayah khusus buat foto-foto. Bener-bener keren banget deh. Fun fact-nya, aku tadinya nggak sadar lokasi foto-foto ini ada bentuknya. Ternyata stage ini bentuknya kayak biji kopi!
Di bagian belakang tempat kita menikmati kopi, ada satu wilayah khusus buat foto-foto. Bener-bener keren banget deh. Fun fact-nya, aku tadinya nggak sadar lokasi foto-foto ini ada bentuknya. Ternyata stage ini bentuknya kayak biji kopi!
Rasanya puasss banget setelah ke sini, karena aku udah nunggu lama untuk bisa visit tempat ini, tapi belum ada waktu yang tepat. Pas hari ini liburan, satu keluarga santai (minus sang adik yang harus jaga di rumah sakit) and Andreas is coming here, so why not, right?
Mudah-mudahan selama Andreas di sini, aku bisa ngunjungin some places yang belum pernah aku kunjungi di Bali. Maklum, cuman bisa jalan-jalan kalau ada doi, hahaha.
Anyway, selamat Hari Raya Idul Fitri buat teman-teman yang merayakan ya! Wish you all have a prosperous eid. Stay awesome!
Though I am not a coffee person, this place still quite interests me. Plis ajak aku jalan-jalan di Bali lagi doong, sekalian sesi curcol ria dan konsultasi sama Bokap ya hahahaha. Waiting for your other 'jalan-jalan' posts and take care my dear ♥
ReplyDeleteAyolah siniii lagi, modal tiket aja kok hahahaha. It has been almost a year lho since you booked your Bali trip *waktucepatberlalu*. Take care for your too, dear. Have a blast weekend! <3
ReplyDelete