We Became Mr and Mrs Yu

Hello everyone! 

Sorry been away for too long, we just came back from an unforgettable week!

Exactly today, three weeks ago, I was officially turning twenty four and at the same day, we're officially MARRIED! 

Sampai hari ini kami berdua—oh well, mungkin aku doang, sih—masih nggak percaya kalau persiapan nikah selama setahun lebih yang super duper amat sangat rempong dan dramatis itu, lewat begitu saja di hari Minggu pagi, 25 Oktober 2015 yang lalu. Sampai hari ini juga masih senang dan senyum sendiri liat foto-foto dan video wedding kami hari itu.

I would like to talk a bit about our wedding.

Jadi seperti yang udah diomongin di post sebelumnya di sini, holy matrimony dan resepsi kami diadakan secara terpisah. Holy matrimony diadakan di Bali dan resepsi kami diadakan di Jakarta. Jarak pemberkatan dan resepsi seminggu, jadinya bisa nafas sebentar. Acara pemberkatan kami itu semacam intimate wedding, dihadiri hanya keluarga inti dan para sahabat dekat kami. Setelah itu, ada casual reception luncheo yang mengundang beberapa teman gereja.

Seperti biasa, tiap acara nikah, kayaknya ada aja, ya, drama serunya. Nah, hari itu juga lumayan ada drama nih. 

So, two days before the wedding, kami dapet kabar adanya acara Bali International Triathlon dan kebetulan atau gimana, track marathon-nya di daerah lokasi wedding kami, bahkan passss banget di gerbang masuk Ayana Resort. Gara-gara acara itu, beberapa akses jalan kayak ditutup gitu karena bakal dilewatin peserta dan diwanti-wanti bakal macet, karena mau nggak mau pengendara mobil atau motor harus mengalah sama mereka yang lagi lari.

Begitu dapet berita ini, I was like... WHAT? Kaget banget tapi mencoba stay calm. I called our wedding consultant and she said she didn't know anything about it and would confirm with the management. Again, I was like... WHAT? Sempet ngerasain aneh aja, kok bisa mereka nggak tahu tentang event ini, soalnya ini riskan banget loh, akses jalan bakal terganggu. 

Reaksi terhadap setiap masalah bisa beragam, but that day, we chose to stay calm dan lebih memikirkan solusi supaya acara bisa berlangsung sesuai rencana. Jadilah hari itu aku dan keluarga inti rapat untuk membahas solusi, and last but not least, kami doa bareng. Mau susun rencana serapih apapun, kita tetep berserah sama Tuhan.

Dan tentunya kalian tau, ya, kekuatan doa seperti apa? Kami nggak menemukan gangguan apapun yang tadinya kami kuatirkan di keesokan harinya. It's really amazing, God really heard our prayers!

Acara berjalan mulusss sesuai rencana awal. Selesai pemberkatan, maratonnya juga kelar, yaaaay!  

Praise The Lord! 

Sekarang, pertanyaan klise yang paling populer, how is married life?

Seperti yang kalian tahu, aku dengan Andreas menjalani LDR, sampai di hari kami menikah. Jadi tentu saja masih dalam honeymoon phase dong, hihi. We had talked a lot about our dreams and future, dan pastinya makin semangat buat ke depannya. We always know there's no perfect marriage. Satu komitmen kami berdua, we want to grow and level up. 

Doakan kami, ya, gaes! 

Menutup postingan ini, mau pamer cuplikan nikahan kami dong! I present you our same-day-edit video by our awesome videography team! Hands up for Amaranthine Photography team! Hope you guys enjoy it as much as we do!

Sampai ketemu di post berikutnya ya. Stay awesome!