Sehari setelah test pack, besoknya kami langsung cek ke dokter. And guess what, ultrasound pertama memberitahu kami kalau bayi yang ada di rahim ini, udah umur lima minggu, udah sebulan! Aku agak syok. Karena berarti anak ini udah aku ajak Zumba tiap minggu dan minum kopi setiap hari. Pantes ya, terakhir kali Zumba kenapa ngos-ngosan banget, biasanya nggak. Well... there's a little life in my belly!
I'm already on my 14 weeks and it means I'm coming to second trimester! Sebagai pencapaian stage pertama, aku mau share pengalaman selama 3 bulan pertama kehamilan. Here we go!
1. Mual dan nggak nafsu makan.
Aku bersyukur banget kehamilan pertama ini ternyata nggak rewel. Sebelumnya sering banget denger orang kok hamilnya rewel dan nyusahin. Baca di blog juga kayaknya hamil itu susah banget. Ternyata emang pengalaman hamil tiap orang beda-beda. Aku sendiri nggak mengalami morning sickness atau sampai jackpot. Dokterku juga bilang, jangan bingung kalau aku nggak ngalamin morning sickness seperti pada umumnya. Justru harusnya aku senang, hamilnya enak. Kalau kata mamaku, aku keturunan 'badak', makanya hamilnya kuat, haha. Paling agak mual kalau lagi laper atau kekenyangan. Terus sempet nggak nafsu makan juga, karena mulut tiba-tiba berasa pahit. Aku juga jadi picky banget dalam hal makanan, padahal sebelumnya nggak begitu.
Solusinya kalau lagi nggak nafsu atau mulut berasa pahit, ngemilin permen asem manis aja, atau manisan mangga. Ada teman yang bilang, ngemilin kacang almonds juga boleh, and it works for me too.
2. Ngidam.
Sampai detik ini, aku nggak pernah ngidam yang aneh-aneh. Paling tiba-tiba kepengen makan ini atau itu, nggak sampe repotin suami kok. Misalnya pas lagi kerja tiba-tiba pengen Indomie goreng, diniatin banget sampe beli di warung, padahal aku nggak pernah beli Indomie di warung (yang katanya lebih enak daripada masak sendiri). Kebetulan pas 12 weeks kemarin, tiba-tiba pengen donatnya Dunkin Donuts yang choco marble. Pokoknya harus Dunkin Donuts, nggak mau merek lain. Aku bisa tau kalau aku ngidam atau nggak, when I go more spesific with something I want ((:
Can't stand of: fish (padahal harus banyak makan ikan), makanan rebus-rebusan, basically just food that I usually don't really eat before pregnant ((:
Always love: sweet desserts, bubble drinks, McD breakfast muffin, spicy-sour foods, mangoes.
3. Cuti ngopi (sementara).
Sejak tahu hamil, aku langsung berhenti minum kopi. Awalnya agak 'gerah', karena biasanya tiap pagi pasti ngopi. Untungnya aku nggak addict, jadi nggak minum juga nggak ada efek samping. Terhitung dari pertama kali USG sampai hari ini, berarti udah sekitar 10 minggu aku berhenti ngopi. Beberapa waktu lalu sempet cheating sih, tiba-tiba mau makan di Kemangi (Puri Indah), terus pengen iced coffee jelly-nya. Kata mamaku nggak apa minum dikit, daripada anaknya ngeces ((:
Setelah tanya dokter, sebenarnya bukan nggak boleh minum kopi sama sekali, namun dikurangi. Karena kafein untuk kehamilan 3 bulan pertama risiko miscarriage. Lewat first trimester, boleh aja ngopi, hanya konsumsi dan takarannya dikurangi. Maksimal 200mg per hari. Berikut ada tabel jumlah takaran kafein dalam minuman, bisa dicek di sini.
4. Sakit kepala, badan pegal, kram perut.
Aku jarang banget sakit kepala dan kram di bagian perut ke bawah kecuali kalau lagi 'dapet'. Mumpung cuti 'dapet'-nya diganti dengan hamil, kedua gejala ini jadi lumayan sering. Kalau udah begini, biasanya aku minum banyak air dan tidur cukup. Kalau sakitnya pas lagi kerja, mau nggak mau ditahan aja, deh.
Selain itu, badan juga cepet pegel, apalagi aku kebanyakan kerja di balik komputer. Bagian pundak, punggung sampai pinggang tokcer banget deh pegelnya. Siasatnya, minta dipijitin suami, dong. I tell you what, the best thing when you're pregnant, your hubby will do everything (and the best) for you. Well, ya, nggak cuman lagi hamil aja, sih. Tapi karena lagi hamil, perlakuan suami jadi ekstra spesial ((:
5. Spotting.
Sekitar sebulan yang lalu, karena agak kecapean dan kebetulan lagi banyak pikiran, aku sempat spotting atau bercak berwarna cokelat (like your last few days of period). Tadinya aku pikir ini normal di awal kehamilan, but after I told my Mom, she told me to go to the doctor immediately, karena itu nggak seharusnya ada. The good thing after when to the doctor, the baby was totally fine. Cuman akunya aja yang memang agak stres. Dokter kasih penguat Utrogestan 200mg, setelah itu normal kembali. Spotting memang nggak berbahaya, namun cukup diantisipasi karena ini sering ditakutkan sebagai ancaman keguguran, khususnya di awal kehamilan. Kalau sampai bleeding (bercak darah segar seperti datang bulan), harus segera cek ke dokter. Intinya, kalau kata dokter dan mamaku, pas hamil bawaannya harus happy terus, nggak usah dijadiin beban. You will deal with things everyday, but when you're pregnant, the baby is your priority. Take care of yourself, and also the baby (:
6. Rajin dan senang dandan, tapi kadang malas mandi :P
Begitu beberapa orang realize aku suka dandan, mereka langsung nebak si bayi pasti perempuan. Sebaliknya, kalau malas dandan pasti laki-laki. Aku, sih, nggak percaya. Karena beberapa orang yang aku tau pas hamil mereka suka dandan, anaknya cowok, begitu sebaliknya. Terus ini baru aja di-mention dua hari lalu sama seorang teman. Dia nanya aku malas mandi, nggak. Kalau malas mandi, bisa jadi bayinya laki-laki. Well... ehm... ya, sih... agak malas mandi sayanya, apalagi malam pas hujan, cuacanya jadi dingin. Jadi gimana teorinya, nih? Suka dandan, tapi malas mandi, anak saya gender-nya apa dong? :P
7. Perubahan kulit wajah.
Kulit wajahku terbilang normal, nggak pernah ada masalah. Paling jerawatan, itu pun kalau lagi 'dapet'. Nah, lagi-lagi karena cuti 'dapet'-nya diganti jadi hamil, aku malah jadi agak jerawatan, tapi hanya di bagian jidat. Solusinya, rajin cuci muka aja sampai bersih apalagi kalau habis pake make-up. Terus aku rajin apply moisturizer di bagian muka, pagi dan malam. Dan yang pasti, minum banyak air putih.
8. Naik pesawat di usia first trimester.
Saat kami tau tentang kehamilan ini, aku baru inget kalau hari raya Imlek nanti kami harus terbang pulang ke Bali. Kebetulan ada pekerjaan juga yang harus diselesaikan, jadi nggak mungkin penerbangan ini dibatalkan, karena tiket sudah dibeli jauh-jauh hari.
Naik pesawat buat ibu hamil sebenarnya nggak masalah, tapi kalau usia kehamilan di bawah 3 bulan, ada yang bilang riskan. Entah kenapa aku positif kami tetap bisa terbang, karena rekor kesehatanku selama awal kehamilan baik-baik aja. Sebelum konsultasi ke dokter, aku sempat nanya mamaku, and she said it was totally fine, asal akunya sehat walafiat. Dan ternyata betul, setelah konsultasi ke dokter, beliau mengijinkan aku tetap terbang dengan catatan kesehatanku dan si bayi baik-baik saja. Dokter hanya kasih surat keterangan terbang, obat penguat Utrogestan, serta ingetin aku dan Andreas untuk tetap berdoa selama persiapan terbang, supaya aku dan si bayi baik-baik aja.
Solusinya, buat ibu-ibu muda yang pengen terbang di usia kehamilan di bawah 3 bulan, sebaiknya konsultasi ke dokter terlebih dahulu. Dan jangan lupa untuk cek kebijakan maskapai penerbangan bagi ibu hamil yang ingin terbang. Inget juga, kalau kita bukan lagi tanggung jawab sama diri kita sendiri lagi, tapi juga si calon bayi. Be safe!
So far aku enjoy banget sama kehamilan pertamaku. Bukan aku aja, tapi suami juga seneng-seneng aja tuh. Beberapa orang kaget pas tahu kalau aku lagi hamil, karena aku masih aktif ke sana ke mari, nggak ada keluhan mual, dll. Thanks God once again, bayinya nggak rewel (:
One of my best friend said this to me, whatever things happen, don't forget there's a little life that needed to be take care of. I encourage myself every day to enjoy this pregnancy till the baby is finally poppin out from the belly.
Once again, wish us luck! And see you in another second trimester report. Stay awesome!
This pregnancy post inspired by Andra Alodita
Aaaah! I'm so happy reading this post! Congratulation for you both! ^^
ReplyDeleteSemoga kehamilannya lancar sampai lahir. Can't wait to see your upcoming posts being a mommy. :D
Congratulation Kak >< God bless you three alwaysss! I hope it's 'HER' since I really wanna have a daughter.
ReplyDelete