Udah lama banget pengen bikin couple tag, today is the day!
Harusnya, sih, berupa vlog ala-ala utuber gitu, tapi karena kami berdua awkward banget ngomong di depan kamera, jadi lewat blog post aja, deh. Mudah-mudahan cukup menghibur, ya!
Note: Jawaban Andreas ditulis sama dia sendiri, ya. Cara dia 'ngomong' lewat tulisan emang begitu.
1. How and where did you meet?
Harusnya, sih, berupa vlog ala-ala utuber gitu, tapi karena kami berdua awkward banget ngomong di depan kamera, jadi lewat blog post aja, deh. Mudah-mudahan cukup menghibur, ya!
Note: Jawaban Andreas ditulis sama dia sendiri, ya. Cara dia 'ngomong' lewat tulisan emang begitu.
Couple Tag Andreas & Jane
Percayalah ini lagi adu panco, bukan ngopi ((:
1. How and where did you meet?
Andreas (A): Pertama kali ketemu waktu rapat kepengurusan suatu acara gereja di Guang Zhou. Saya terlambat datang, mau tidak mau duduk di belakang. Di situ saya langsung lihat Jane yang lagi serius merhatiin rapat.
Jane (J): Okay this is weird. Karena ingatan aku tentang pertama kali kami ketemu beda dengan ceritanya Andreas. Tapi sama-sama di rapat acara natal. Nggak tau siapa yang lupa atau Andreas nggak notice aku sama sekali waktu kenalan pertama kali (versi aku) -____-
Kami ketemu di Guang Zhou, tepatnya di gereja waktu mau rapat acara natal. Aku masih inget banget waktu itu Andreas pake baju abu-abu, lagi duduk di lantai ngutak ngatik gitar. Terus kakak gembala kami ngenalin kami kalo ini Andreas, adik dari salah satu teman kami yang lain, yang udah kenalan di hari sebelumnya (dan sekarang jadi kakak ipar, deh!).
Kami ketemu di Guang Zhou, tepatnya di gereja waktu mau rapat acara natal. Aku masih inget banget waktu itu Andreas pake baju abu-abu, lagi duduk di lantai ngutak ngatik gitar. Terus kakak gembala kami ngenalin kami kalo ini Andreas, adik dari salah satu teman kami yang lain, yang udah kenalan di hari sebelumnya (dan sekarang jadi kakak ipar, deh!).
2. What was your first impression?
A: Jane orangnya menarik, lucu. Pertama kali kenal memang nggak menaruh banyak harapan, tapi Jane semacam kayak punya magnet yang bikin aku pengen kenal lebih jauh.
J: Jujur aja, impresi awal kenalan sama Andreas... biasa aja. *ybs biasa langsung ngambek*
Di postingan sebelum-sebelumnya aku sering bilang kalo aku emang nggak ada interest apapun sama dia. Tapi entah kenapa setelah pendekatan lebih jauh (ciehhh...), kok anaknya baik juga. Baik terus, lho, sampai sekarang. Kalo boleh aku bilang, ya, Andreas tipikal nice guy banget, deh. Seru dijadikan teman, seru juga untuk dijadikan suami.
3. How and where was your first date?
A: Kencan pertama cukup sederhana. Pulang main rafting, saya berinisiatif ngajak Jane untuk makan bubur, dan di situ juga saya mengutarakan maksud mengajak dia dan menyatakan perasaan saya.
J: Fancy dinner on the first date? Lupakaaan!
First date kami itu (dan juga merupakan lokasi 'penembakan') di tempat makan bubur rumahan. Kalo di Jakarta macam makan bubur Kamseng di Mangga Besar itu kali, yah, tapi ini versi lebih sederhana. Jujur aku lupa rasanya buburnya kek gimana, hahaha. But I remembered, I didn't hate it.
Eniwei, sayang nggak pernah mengabadikan tempat bubur ini lewat foto. Aku juga baru sadar hari ini, sih, kenapa waktu itu kami nggak foto, ya...
First date kami itu (dan juga merupakan lokasi 'penembakan') di tempat makan bubur rumahan. Kalo di Jakarta macam makan bubur Kamseng di Mangga Besar itu kali, yah, tapi ini versi lebih sederhana. Jujur aku lupa rasanya buburnya kek gimana, hahaha. But I remembered, I didn't hate it.
Eniwei, sayang nggak pernah mengabadikan tempat bubur ini lewat foto. Aku juga baru sadar hari ini, sih, kenapa waktu itu kami nggak foto, ya...
4. How did you know she/he was the one?
A: Ketika kita sudah milih baju yang ukurannya pas dan warnanya kita suka, kita nggak mungkin beralih dengan ukuran yang lebih besar/kecil. Kira-kira kayak gitu, deh, saya ke Jane. Eh, ini nyambung nggak, sih, jawabannya?
J: Waktu Andreas nggak sok milih restoran mewah untuk tempat kencan melainkan lebih milih tempat-tempat makan yang sederhana (dan kebanyakan di luar ekspektasi aku) selama kami pacaran, waktu dia bawain aku buah-buahan ke asrama saat aku sakit (menurutku itu lucu dan sweet, lucunya karena aku nggak pernah dibawain buah-buahan dari cowok manapun, sweet-nya dia care sama kesehatan aku, awww awww), waktu dia pede banget menghubungi papaku—lewat email!—untuk minta ijin pacaran, dan lain-lainnya.
Don't judge me being cheesy nulis semua alasan di atas, karena aku percaya kalian juga punya alasan masing-masing how you know she/he was the one. Ya kan ya kan? (:
Don't judge me being cheesy nulis semua alasan di atas, karena aku percaya kalian juga punya alasan masing-masing how you know she/he was the one. Ya kan ya kan? (:
5. What do you love about each others?
A: Jane itu orangnya enerjik kalo melakukan segala sesuatu. Terus suka tiba-tiba joget kalo denger lagu kesukaannya. Saya juga suka kalo liat dia order makanan di restoran/kafe, ekspresinya puas banget setelah itu.
J: Andreas orang paling generous yang pernah aku kenal. Generous di sini dalam porsinya, yah, dan nggak hanya dalam materi. Menurutku orang yang mau ngorbanin waktu dan tenaganya buat orang lain, itu juga termasuk generous. Dan Andreas juga orangnya tulus banget. Nggak heran, sih, banyak yang suka temenan sama dia.
Mungkin sifat generous-nya turunan dari papa mertua. Emang buah jatuh nggak pernah jauh dari pohonnya, ya (:
A: Jane itu orangnya enerjik kalo melakukan segala sesuatu. Terus suka tiba-tiba joget kalo denger lagu kesukaannya. Saya juga suka kalo liat dia order makanan di restoran/kafe, ekspresinya puas banget setelah itu.
J: Andreas orang paling generous yang pernah aku kenal. Generous di sini dalam porsinya, yah, dan nggak hanya dalam materi. Menurutku orang yang mau ngorbanin waktu dan tenaganya buat orang lain, itu juga termasuk generous. Dan Andreas juga orangnya tulus banget. Nggak heran, sih, banyak yang suka temenan sama dia.
Mungkin sifat generous-nya turunan dari papa mertua. Emang buah jatuh nggak pernah jauh dari pohonnya, ya (:
6. Places you want to travel or visit someday? Why?
A: Manchester, UK. Mau ke Old Trafford. Sekali seumur hidup.
J: Sejak hanimun ke Jepang taun 2015 kemarin, kami sepakat bakal balik lagi ke sana dengan anak kami. Kayaknya kami salah satu pasangan klise yang menobatkan Jepang sebagai negara favorit, deh. Abis gimana, dong, Jepang itu lovable banget!
7. What talent she/he has?
A: Nulis dan masak.
J: Since he was a badminton player, he's great on that sport. Walaupun sekarang udah nggak pernah main (semenjak angkat-angkat barbel), aku selalu suka liat dia kalo lagi tanding atau sekedar latihan.
A: Nulis dan masak.
J: Since he was a badminton player, he's great on that sport. Walaupun sekarang udah nggak pernah main (semenjak angkat-angkat barbel), aku selalu suka liat dia kalo lagi tanding atau sekedar latihan.
Satu-satunya foto Andreas lagi tanding, ini pun hasil nyolong. Nyesel juga kenapa dulu nggak pernah fotoin ):
8. How many children do you want? Why?
A: 2, karena kalo 3 kebanyakan haha.
Alasan simpelnya supaya bisa mengajarkan how to share. Biasanya apa-apa yang dibagi dua itu lebih mudah ketimbang dibagi tiga.
J: Idem, dua ajah!
9. How do you keep a relationship healthy in life?
A: Kalo saya harus bisa memperlakukan pasangan nggak hanya sebagai istri, tapi juga sebagai adik dan sahabat. Dengan begitu perasaan kita nggak hanya sebatas perasaan sebagai seorang suami. Perasaan juga akan jauh lebih berwarna, hidup yang lebih berwarna membuat hubungan lebih sehat.
Cara lain yang kami lakukan juga, adalah banyak ketawa.
J: Memberi waktu me-time bagi masing-masing pasangan.
Kalo kata orang, menikah itu merubah subjek dari "aku" menjadi "kami", mau ngapa-ngapain harus berdua. Padahal nggak juga kok. Aku dan Andreas masih melakukan hal yang dulu kami biasa lakukan sendiri. Andreas masih rutin nge-gym sendiri, sebelum lahiran kemarin aku juga masih suka ketemu temen atau me-time. Intinya, kasih space buat pasangan kita, biar hubungan juga tetap sehat.
10. What key elements make a successful relationship/marriage?
A: Kuncinya di komunikasi, harus bisa saling memaafkan (terus-menerus), dan kasih (love).
J: Harus bisa saling menjaga kepercayaan masing-masing, and never take your partner for granted.
That's all for our very first couple tag! I hope you can know us even better. Jadi pengen minta Andreas nulis lagi, deh di sini. Semoga berhasil bujukin doi buat sering-sering 'bersuara' di sini, ya hahaha.
Stay awesome, folks!
A: Kuncinya di komunikasi, harus bisa saling memaafkan (terus-menerus), dan kasih (love).
J: Harus bisa saling menjaga kepercayaan masing-masing, and never take your partner for granted.
That's all for our very first couple tag! I hope you can know us even better. Jadi pengen minta Andreas nulis lagi, deh di sini. Semoga berhasil bujukin doi buat sering-sering 'bersuara' di sini, ya hahaha.
Stay awesome, folks!
Cute banget sih Jane dan Andreas :) serius itu sampai email papamu buat ijin macarin anaknya? semoga tetap kompak dan mesra sampai kakek-nenek yaah :D
ReplyDeleteSeriusss. Soalnya, kan, itu masih di Guang Zhou, biar cepet (cepet macarin anaknya hahaha) jadi lewat email, deh.
DeleteAminnnn. Makasih ya, Eya! (:
komunikasi dan kepercayaan emang kunci banget tuh... sama mesti jujur ya... :)
ReplyDeleteBetul betul, nggak boleh ada rahasia-rahasiaan lagi ya (:
DeleteLanjutkannnn....Andre n Che2... Ditunggu crita2 berikutttt hehehe buat warisan generasi melalui tulisan...sedapppp
ReplyDeleteEh, ada Ci Lyd! :D
DeleteMakasih ci udah doain kami juga dari awal. Sip, bakal semangat terus untuk sharing lewat tulisan. God bless ya, Ci!
aku setuju banget buat me time... si suami juga aku bebasin buat ketemu temen2 sendirian, kadang nonton sama temen2nya... dan dia juga ngebebasin aku buat nonton drama korea hahahaha...
ReplyDeleteMe time emang penting banget ya, apalagi buat emak-emak full time di rumah. Biar tetap waras sambil jagain anak haha
DeleteSuka banget sama jawaban #10 nya. Penting banget 2 itu kalau udah merit ;D Kalau curigaan terus malah bikin mikir yang macem2 padahal hal itu belum tentu bener. Toxic banget ;D
ReplyDeleteBetulll! Justru curigaan itu racun banget ya dalam pernikahan. Aku juga kalo udah bilang percaya, ya harus percaya 100% dan sebaliknya (:
Delete