Walaupun hari libur, kami tetap pengen Minggu kami ini terasa produktif. Ya, walaupun nggak ngurusin kerjaan juga. Produktif maksudnya nggak cuma nongki-nongki nggak jelas gitu, karena bapak suami bukan tipe anak nongkrong, kecuali topik obrolannya berfaedah, hahaha.
1. Belanja mingguan/bulanan.
2. Cobain tempat makan baru, kalau bisa yang nggak usah hits-hits banget biar nggak ngantre dan risih sama adek-adek yang foto-foto demi konten *lah sendirinya juga, kan??*
3. Ngumpul bareng dengan teman-teman di Jakarta.
4. Quality time as a family!
Tentu aja nggak semua lima poin di atas dilakukan dalam satu hari. Poin keempat itu udah pasti lah, ya. Beberapa waktu lalu sebelum tahun baruan ini, kami sering banget ngumpul dengan teman-teman yang ada di Jakarta. Cuma sekarang ini kami lebih banyak menghabiskan waktu bertiga aja. Susah juga, sih, untuk janjian dengan yang lainnya. Kalau nggak kami yang cocok, ya mereka yang nggak bisa waktunya.
So, hari ini aku pengen cerita-cerita dikit tentang aktifitas hari Minggu kami kemarin.
1. Message we got from Sunday service.
Beberapa bulan belakangan ini, Josh mulai rutin ikut sekolah minggu di gereja. Karena kami nggak ada nanny atau orang lain untuk nemenin Josh, akhirnya kami berdua sepakat setiap minggu gantian untuk nemenin Josh di sekolah minggu. Jadi, salah satu dari kami bisa tetap ngikut sermon di dalam ruang ibadah.
Kemarin ini giliran Andreas nemenin Josh, sementara aku duduk manis mendengarkan sermon.
Sermon yang dibawakan kemarin oleh Pastor Rick Godwin, kalau boleh aku singkat dengan satu kata, it would be: powerful.
Menurut beliau, belakangan ini banyak orang Kristen yang suka "cari aman", karena mereka takut mengalami hal-hal yang nggak enak di luar sana. Hidup "aman" dan "nyaman" ini sebenarnya ironis dengan cara kerjanya Tuhan selama ini.
As a believer, we know that Jesus left His kingdom thousand years ago and came down to the dangerous world where the place we live in now. Di sini udah jelas banget, kalau Tuhan kita sama sekali nggak "cari aman" selama Ia hidup menjadi manusia. Demikian juga dengan beberapa tokoh Alkitab yang kita tahu hidupnya sama sekali nggak nyaman. But, they still survived to finish God's works dan nama mereka tercatat dalam sejarah.
Saat kita hidup aman dan nyaman, seringkali kita malah lupa dengan Tuhan. Tapi saat kita milih untuk hidup penuh tantangan, kita malah akan sangat bergantung pada pencipta kita. Live bold, live fearless.
Waktu dengar semua pesan ini, I was like, "Okay, God. I want an adventurous life! I want to fight and never give up on my problems!". Kemudian, saat berdoa teringat beberapa pergumulan, terus mewek, terus mental ini langsung rapuh bak rempeyek, HAHAHA. Nggak, yaaaa. Maksudnya, hidup penuh tantangan itu adalah hidup yang nggak pernah menyerah dan jangan lupa untuk selalu bergantung dengan Sang Pencipta.
Ceritanya mau singkat malah jadi agak panjang juga LOL. Mudah-mudahan tersampaikan, ya, pesan sermonnya. Semoga memberkati kalian juga. Amin.
2. Brunch at Kedai Tang, Ruko Pasar 8 Alam Sutera
Setelah 'kenyang' rohani, yang jasmani pun perlu dikenyangkan.
Karena kami berencana untuk belanja beberapa kebutuhan di Ikea, akhirnya kami memutuskan untuk brunch di daerah Alam Sutera aja.
Kami mulai eneg dan bosen banget makan di mall lagi, di mall lagi. Sebenarnya mau nggak mau, sih. Karena waktu itu Josh masih agak kecil untuk makan di tempat lain selain mall. Walaupun makanan di restoran franchise bukan yang paling sehat, setidaknya lebih terjamin dan bersih. Nah, sekarang si bocah udah mulai besar, pemilihan makanan pun lebih fleksibel.
Kali ini kami singgah ke Kedai Tang di pasar bersih Alsut. Menunya apalagi kalau bukan bakmi dan pastinya non halal 😛
Since I moved to Bogor, somehow I become more more appreciate about having LOTS of choices for bakmi while in Jakarta! Waktu masih di Jakarta, sih, biasa aja makan mie. Tapi sejak tinggal di Bogor, bisa makan mie enak (apalagi yang non halal) itu terasa mewah.
Di Kedai Tang, aku pesan mie spesialnya, sementara suami pesan yang B2 rica-rica, then he ordered AGAIN yang babi goreng sambal matah. Aku juga order seporsi Gohiong dan Es Kopi Susu. How was it? Nggak usah ditanya, ENAK BANGET. Rasa mie-nya sendiri udah enak banget, apalagi dibarengi dengan toppingnya. We spent good around 120k for our brunch. Yeay!
Kali ini kami singgah ke Kedai Tang di pasar bersih Alsut. Menunya apalagi kalau bukan bakmi dan pastinya non halal 😛
Since I moved to Bogor, somehow I become more more appreciate about having LOTS of choices for bakmi while in Jakarta! Waktu masih di Jakarta, sih, biasa aja makan mie. Tapi sejak tinggal di Bogor, bisa makan mie enak (apalagi yang non halal) itu terasa mewah.
3. Home-stuffs shopping at IKEA
Setelah perut kenyang, kami langsung meluncur ke Ikea. Nggak ada yang perlu diceritain, sih, selama di Ikea.
Sedikit tips aja, kalau emang niat belanja di Ikea, lebih baik datang pas jam makan siang. Karena di jam-jam itulah area belanjanya sepi, soalnya kebanyakan lagi pada ngantre di kafe. Dan bener aja, pas kita sampai di sana, yang ngantre di kafe bejibun. Strolling di area marketnya jadi mayan lenggang, deh!
4. Picking up a new fish member to home!
Sejak kami LDR-an kemarin, suami mulai hobi melihara koki-koki lucu. Buat yang ngerti ikan, suami spesifik melihara jenis koki Ranchu.
Sebelum nambah seekor ini, di rumah udah ada 8 ekor. Menurut feng shui, melihara ikan sebanyak 9 ekor itu bisa membawa keberuntungan. Kami, sih, nggak percaya feng shui, ya. Ini alasan suami aja biar nambah seekor lagi, HAHAHA.
So, kemarin kami mampir ke daerah Bintaro, tempat di mana sebelumnya suami belanja koki. Kebetulan, owner-nya seumuran dengan suami, jadi mereka kayak langsung klik dan cocok gitu.
Aku tuh sebenarnya biasa aja dengan ikan, what something special with fishes anyway, right? Tapi ternyata setelah punya aquarium di rumah, aku juga jadi hobi nongkrong di depan aquarium. Something about ngeliatin ikan-ikan itu bikin rileks. Ada yang gitu juga nggak, sih?
Setelah perut kenyang, kami langsung meluncur ke Ikea. Nggak ada yang perlu diceritain, sih, selama di Ikea.
Sedikit tips aja, kalau emang niat belanja di Ikea, lebih baik datang pas jam makan siang. Karena di jam-jam itulah area belanjanya sepi, soalnya kebanyakan lagi pada ngantre di kafe. Dan bener aja, pas kita sampai di sana, yang ngantre di kafe bejibun. Strolling di area marketnya jadi mayan lenggang, deh!
Rak cokelat ini yang kami beli di Ikea untuk di playroom-nya Josh
Seneng banget akhirnya mainan dan barang-barangnya Josh punya 'rumah' sendiri
4. Picking up a new fish member to home!
Sejak kami LDR-an kemarin, suami mulai hobi melihara koki-koki lucu. Buat yang ngerti ikan, suami spesifik melihara jenis koki Ranchu.
Sebelum nambah seekor ini, di rumah udah ada 8 ekor. Menurut feng shui, melihara ikan sebanyak 9 ekor itu bisa membawa keberuntungan. Kami, sih, nggak percaya feng shui, ya. Ini alasan suami aja biar nambah seekor lagi, HAHAHA.
So, kemarin kami mampir ke daerah Bintaro, tempat di mana sebelumnya suami belanja koki. Kebetulan, owner-nya seumuran dengan suami, jadi mereka kayak langsung klik dan cocok gitu.
Liat ikan yang hitam oren (warna jagung bakar kalo aku bilang, hahahaha) di belakang? Itu diaaa yang kami beli bawa pulang!
Aku tuh sebenarnya biasa aja dengan ikan, what something special with fishes anyway, right? Tapi ternyata setelah punya aquarium di rumah, aku juga jadi hobi nongkrong di depan aquarium. Something about ngeliatin ikan-ikan itu bikin rileks. Ada yang gitu juga nggak, sih?
5. Light lunch at Omnikopi
Mumpung udah di Bintaro, aku keinget salah satu coffee shop yang sering disebut-sebutkan namanya oleh Kak Alodita di blog dan Instagramnya, yaitu Omnikopi. Penasaran banget dengan Es Kopi Susu Pandan mereka seenak apa. Sekalian light late lunch sebelum pulang Bogor, deh.
Eniwei, aku teringat sesuatu. Nggak nyambung tapi berhubungan sedikit.
I've read this somewhere said, "No one's interested with your daily story on blog except you're a Beyonce." Lupa kalimat pastinya kayak apa, tapi kira-kira artinya nggak ada orang yang tertarik baca cerita sehari-hari kita, kecuali kalau kita terkenal atau sefemes Beyonce.
Waktu awal-awal ngeblog lagi, aku sangat menghindari konten personal atau curhat sehari-hari kayak gini gara-gara kalimat itu. Karena aku tahu aku bukan siapa-siapa dan nggak akan ada yang peduli dengan curhatan basi aku. Akhirnya, aku berusaha keras untuk bikin konten yang agak serius, sok-sok jurnalistik, tapi akhirnya terkesan 'maksa' dan akhirnya nggak "authentic".
Makin ke sini, aku belajar untuk nggak terlalu membebani kegiatan blogging dan kembali ke tujuan awal ngeblog, adalah untuk berbagi. Harapannya, dari cerita-cerita keseharian kayak gini bisa menghibur dan memberikan informasi untuk teman-teman yang baca.
So, terima kasih, ya, yang udah baca postingan ini sampai akhir. Semoga Senin kalian menyenangkan dan sampai ketemu di postingan berikutnya!
Stay awesome!
Mumpung udah di Bintaro, aku keinget salah satu coffee shop yang sering disebut-sebutkan namanya oleh Kak Alodita di blog dan Instagramnya, yaitu Omnikopi. Penasaran banget dengan Es Kopi Susu Pandan mereka seenak apa. Sekalian light late lunch sebelum pulang Bogor, deh.
Ini dia Es Kopi Susu Pandan yang endeusss!
***
Kayaknya seri ini harusnya dinamakan Sunday's Diary, ya. Kebanyakan yang aku ceritakan selalu terjadi di hari Minggu, hahaha.Eniwei, aku teringat sesuatu. Nggak nyambung tapi berhubungan sedikit.
I've read this somewhere said, "No one's interested with your daily story on blog except you're a Beyonce." Lupa kalimat pastinya kayak apa, tapi kira-kira artinya nggak ada orang yang tertarik baca cerita sehari-hari kita, kecuali kalau kita terkenal atau sefemes Beyonce.
Waktu awal-awal ngeblog lagi, aku sangat menghindari konten personal atau curhat sehari-hari kayak gini gara-gara kalimat itu. Karena aku tahu aku bukan siapa-siapa dan nggak akan ada yang peduli dengan curhatan basi aku. Akhirnya, aku berusaha keras untuk bikin konten yang agak serius, sok-sok jurnalistik, tapi akhirnya terkesan 'maksa' dan akhirnya nggak "authentic".
Makin ke sini, aku belajar untuk nggak terlalu membebani kegiatan blogging dan kembali ke tujuan awal ngeblog, adalah untuk berbagi. Harapannya, dari cerita-cerita keseharian kayak gini bisa menghibur dan memberikan informasi untuk teman-teman yang baca.
So, terima kasih, ya, yang udah baca postingan ini sampai akhir. Semoga Senin kalian menyenangkan dan sampai ketemu di postingan berikutnya!
Stay awesome!
aku sukaaaa baca daily story kamu kok! kayak cerita temen aja gitu, rileks. btw kopi susu pandannya enak kah? :D
ReplyDeleteHi Jane.. aku sukaaa baca blog kamu apapun bahasannya.. karena gaya bahasa kamu yang asik bangett.. penulisan yang super rapi.. ciamik lah pokonya..
ReplyDeleteSomething about ngeliatin ikan-ikan itu bikin rileks >> ini aku banget dulu waktu bapak masih punya kolam ikan. Kalau kolam ikannya habis dibersihin, betaah banget liatin ikan-ikan bersiweran kesana kemari :)). Wah aku penasaran sama es kopi susu pandan jadinya, kayaknya enaak :D
ReplyDeleteBtw aku juga menikmati daily story kamu Jane, yang kamu bahas menarik dan sering informatif juga kok :)
gua baca kok blog lu.. walaupun lu bukan beyonce... hahaha
ReplyDeletekita kalo pas ke ikea justru maunya makan swedish meatball nya... :D
ikannya cakep2 deh... jayden juga punya peliharaan ikan... tiap bangun tidur dia selalu semangat kasih makan ikan hahahaha...
ReplyDeletekamu nyamar jadi beyonce kali ya hahaha ;)
ReplyDeleteSebagai org yg sangat suka ikan (dan hrs ad akuarium d rmh gw), kadang peratiin gerak2 ikan gt, buat pelepas kepenatan, calming gt.. dan ya lucu aja gt mereka, apalagi koki Ranchu yg susah d rawat tp lucu bulet2 hahaha
ReplyDeleteKeep writing, Jane ! Can feel the passions hehe