Kami sendiri udah lama banget nggak ke Taman Safari. Seperti yang aku tulis di judul, terakhir ke Taman Safari itu seingatku waktu adik paling kecil masih umur setahunan. Berarti udah sekitar 14 tahun yang lalu!
Walaupun pernah pergi lebih dari sekali, tetap aja nggak ada bayangan Taman Safari kayak apa sekarang ini. Kecuali bagian di mana kita masuk untuk lihat para binatang dengan mobil pribadi (dan ternyata ini namanya Safari Journey).
Begitu masuk gerbang utama, kami langsung bayar tiket sejumlah Rp 480,000 untuk tiket 2 orang dewasa plus mobil, sudah termasuk tiket masuk ke Istana Panda, which is adalah lokasi tujuan kami. Untuk Josh sendiri... alhamdulilaaah, masih gratis :D
Mahal? EMMMM.
Gara-gara nggak ngecek harga tiket dulu sebelum berangkat, kami cukup syok harga tiket yang cukup pricey. Untung bawa cukup uang, kalau nggak mau nanya mas-masnya, "ATM di mana, ya?" Hahahaha.
Setelah bayar tiket, kita akan diberikan dua tiket masuk berupa gelang—yang harus dipakai waktu masuk ke Istana Panda dan juga sebuah peta untuk membantu kita menentukan lokasi fauna apa yang ingin kita kunjungi, restoran untuk istirahat atau makan siang dan juga jadwal show.
Keluar gerbang utama, kami mampir dulu sebentar ke toilet. Sekalian mindahin si bocah dari car seat ke bangku depan bareng kami, biar nanti masuk Safari Journey bisa seseruan bareng.
Sekedar informasi, toilet Taman Safari bersih dan nggak bau lho. Aku sempat mampir ke toilet di restoran pun juga sama bersihnya. Tissue dan sabun cuci tangan semua lengkap. Salut, nih, buat petugasnya. Aku orangnya lumayan beseran, nemu public toilet yang bersih itu bikin hepi.
Mahal? EMMMM.
Gara-gara nggak ngecek harga tiket dulu sebelum berangkat, kami cukup syok harga tiket yang cukup pricey. Untung bawa cukup uang, kalau nggak mau nanya mas-masnya, "ATM di mana, ya?" Hahahaha.
Setelah bayar tiket, kita akan diberikan dua tiket masuk berupa gelang—yang harus dipakai waktu masuk ke Istana Panda dan juga sebuah peta untuk membantu kita menentukan lokasi fauna apa yang ingin kita kunjungi, restoran untuk istirahat atau makan siang dan juga jadwal show.
Sekedar informasi, toilet Taman Safari bersih dan nggak bau lho. Aku sempat mampir ke toilet di restoran pun juga sama bersihnya. Tissue dan sabun cuci tangan semua lengkap. Salut, nih, buat petugasnya. Aku orangnya lumayan beseran, nemu public toilet yang bersih itu bikin hepi.
Anyway, Safari Journey was the most exciting part for us!
Bukan cuma bocah aja yang seneng, tapi bapak emaknya pun girang banget! Maklum, udah lama banget nggak ke Taman Safari. Kalau bukan karena bawa anak, rasanya kami nggak bakal sengaja datang ke sini, sih. Gilaaa, yaaa. Waktu berjalan secepat itu, tau-tau udah giliran generasi kita yang bawa anak ke sini, hahahaha.
Dan untuk Josh sendiri, karena anaknya belakangan ini lagi suka banget dengan binatang, he was so happy too! Sambil ngelihatin binatang, dia sibuk nyebutin nama binatangnya satu per satu. Mulai dari gajah, zebra, hippo, kuda, termasuk Panda. Yess, gara-gara Josh belakangan lancar ngomong Panda, kami pun nggak sabar pengen mempertemukan dia dengan Panda beneran.
Puas main-main di Istana Panda, kami turun lagi ke bawah untuk nonton Cowboy Show. Kunjungan terakhir aku ke Taman Safari dulu bersama keluarga, Cowboy Show ini yang paling lengket di ingatanku. Menurutku, pertunjukkannya bagus banget dan seru. Recommended!
Cuaca semakin mendung, Josh mulai ngantuk pengen bobo siang, tapi papa mamanya yang masih semangat pengen ngider beberapa lokasi lainnya. Sempat galau di mobil, mau boboin Josh sambil jalan atau di mobil aja. Akhirnya, kami mutusin untuk gendong Josh aja pake carrier sambil jalan supaya nggak habis waktu.
Sayangnya, waktu kami jalan kaki untuk lihat ke area Penguin, hujan mulai turun. Neduh sebentar sambil berharap hujannya reda, eh malah semakin deras. Setelah masuk mobil, masih berharap bakal reda, karena belum main ke Baby Zoo, nih, di mana bisa melihat bayi-bayi hewan termasuk foto bareng dengan anak macan putih. Ternyata, cuaca kurang mendukung dan hujan semakin deras, even sampai kami pulang ke Bogor.
Tips dan catatan tambahan:
Bukan cuma bocah aja yang seneng, tapi bapak emaknya pun girang banget! Maklum, udah lama banget nggak ke Taman Safari. Kalau bukan karena bawa anak, rasanya kami nggak bakal sengaja datang ke sini, sih. Gilaaa, yaaa. Waktu berjalan secepat itu, tau-tau udah giliran generasi kita yang bawa anak ke sini, hahahaha.
Dan untuk Josh sendiri, karena anaknya belakangan ini lagi suka banget dengan binatang, he was so happy too! Sambil ngelihatin binatang, dia sibuk nyebutin nama binatangnya satu per satu. Mulai dari gajah, zebra, hippo, kuda, termasuk Panda. Yess, gara-gara Josh belakangan lancar ngomong Panda, kami pun nggak sabar pengen mempertemukan dia dengan Panda beneran.
Siapa yang bisa tebak nama burung cantik ini?
Selesai dari Safari Journey, kami memutuskan untuk makan siang dulu. Kami parkir mobil di dekat area Elephant Show, lalu makan di siang di Rain Forest Restaurant.
Sistem order makanan di Rain Forest, kita diberi kartu, lalu kita keliling deh tuh mau makan apa. Pilihannya sedikit, sih, terbatas masakan Indonesia, Western dan Chinese. Harganya pun sedikit kemahalan buatku. Seporsi Nasi Timbel yang aku makan kemarin dibanderol Rp 65,000. Untung rasanya cukup enak dan isinya lumayan komplit; nasi, tempe-tahu, keripik ikan kering, ayam goreng paha utuh, sayur asem, kerupuk plus lalapan. Suami pesan Nasi Rawon, kalau nggak salah harganya Rp 55,000. Yaudalah, yaaa... kapan lagi makan di Taman Safari? 😂
Setelah perut kenyang, kami langsung menuju ke Istana Panda.
Lokasi Istana Panda ini berada di posisi teratas Taman Safari, tepatnya di puncak atas Gunung Pangrango. Mungkin karena habitat asal mereka butuh udara yang sejuk dan dingin, ya. Jadilah dua ekor Panda ini punya tempat eksklusif di Taman Safari.
Kalau bawa kendaraan pribadi, kita bisa parkir di tempat yang sudah disediakan, dekat area Shelter Panda. Untuk ke Istana Panda-nya sendiri, kita harus melanjutkan perjalanan menggunakan shuttle bus.
Yang paling excited untuk ketemu Panda ini udah pasti adalah... AKU 😂😂
Maklum, empat tahun kuliah di China aku nggak punya kesempatan untuk bertemu Panda secara langsung. Cedih cekali, bukan? That's why, alasan ke Taman Safari kemarin gara-gara pengen banget lihat Panda.
Selfie dulu, yaaa, di dalam shuttle bus.
Wajah-wajah yang tak sabaran bertemu dengan Cai Tao dan Hu Chun (yes, that's the Panda's name!)
Wajah-wajah yang tak sabaran bertemu dengan Cai Tao dan Hu Chun (yes, that's the Panda's name!)
Jarak dari lokasi shuttle ke Istana Panda kurang lebih 2,5 kilometer. Selama perjalanan ke atas, kita bisa melihat pemandangan yang super cantik. Di sisi kiri kanan jalan pun kita bisa melihat berbagai jenis tanaman bambu. Baru tahu juga bambu itu banyak jenis rupanya. Sambil menyetir bus, si supir sambilan menjadi guide menjelaskan beberapa hal tentang Istana Panda, termasuk sedikit fakta mengenai hewan Panda. Dan kami baru tahu juga, dua Panda ini belum begitu lama tiba di Taman Safari. Tepatnya, bulan November 2017 yang lalu.
Oh ya, karena semakin ke atas, suhu udara pun semakin dingin. Katanya, sih, sekitar 15-24 derajat celcius. Apalagi kemarin itu cuaca agak mendung.
Sampai di lokasi, aku terbengong-bengong.
BUSET INI SIH BAGUS AMATTT!
Credit: news.detik.com
Gimana, udah serasa di Negeri Tiongkok nggak? Jujur, aku, sih, iya!
Saking kagumnya, aku nggak berhenti ngomong ke Andreas, "Gila, yank, ini keren. Keren banget nggak, sih? Sumpah, ini keren!". Nggak dibayar kok untuk nulis ini. Pujian datang dengan tulus dari hati yang paling dalam, hahahaha.
Istana Panda ini terdiri dari 3 lantai. Di mana lantai pertama merupakan toko souvenir, lantai kedua adalah restoran yang bertemakan Panda dan masakan Chinese, dan yang paling ditunggu-tunggu tentu saja lantai ketiga, di mana kita bisa melihat Panda secara langsung.
Sebelum ketemu Panda, kita akan diminta masuk ke dalam ruangan teater mini untuk menonton informasi mengenai giant panda dan cerita bagaimana Cai Tao dan Hu Chun dibawa dari China sampai ke Bogor, Indonesia.
Btw, entah memang rikues dari pihak China sendiri atau memang sesuai konsep, teater mini ini mengingatkan aku dan Andreas bangetttt dengan teater yang biasa kami pernah kunjungi waktu masuk ke museum atau wisata edukasi di China *tiba-tiba nostalgia*
Sepanjang perjalanan masuk ke dalam teater, kita bisa melihat informasi dan edukasi lengkap seputar Panda.
Cai Tao dan Hu Chun naik Garuda Indonesia lhooo dari negara asal mereka
Sampai dibikin e-KITAS segala!
Selesai nonton cuplikan tentang Panda, para pengunjung langsung berantusias keluar ruangan untuk segera bertemu dengan Panda.
Sebelum masuk ke area Panda, petugas memberikan peraturan dan info selama masuk ke kawasan Panda, salah satunya nggak boleh berisik, karena Panda nggak begitu suka dengan keramaian.
Sambil mendengar arahan si petugas, aku ingat banget baca sebuah peraturan yang bertuliskan, "Kalian harus tetap mengantre dengan tertib walau sudah tak sabar bertemu dengan aku, ya!". Pas selesai baca kalimat tersebut, ehhhhh ada si ibu-ibu main nyelonong aje terus berdiri di depan aku tanpa rasa bersalah. Kzl dong, aku sengaja baca keras-keras kalimat peraturan itu biar ibunya denger. Malu dong, bu, sama anak kecil yang ngantre 😑
Tiba saatnya kami bertemu dengan Cai Tao dan Hu Chun! WUUUU EXCITED!
Udah kebayang banget, nih, bakal ngeliat mereka lagi asik duduk makan bambu atau main-main, lah ternyata ini yang kami lihat:
Hu Chun lagi asik molooooor T_T
Tidurnya pules banget!
Ternyata mereka habis makan siang, terus kekenyangan, lalu ketiduran, deh! *kok mirip gueh?!*
Sayangnya lagi, kami hampir nggak bisa liat Cai Tao selain kakinya, karena posisi tidurnya yang ketutup oleh kaca dan pohon-pohon di sekitarnya.
Hampir mau nangis, sih, udah jauh-jauh ke sini malah bobo Pandanya. Supaya kalian nggak senasib dengan kami, mungkin bisa datang ke Istana Panda bertepatan dengan jadwal makan mereka, yaitu di pukul 09.00, 11.30 dan 14.30. Waktu kami ke sana, udah lewat dari jam makan siang mereka, kayaknya udah hampir mau jam 1. Semoga kalian bisa ketemu Panda waktu mereka melek, ya!
Selain Cai Tao dan Hu Chun, kita juga bisa ketemu beberapa teman mereka lainnya yang ikut dibawa langsung dari China. Misalnya, Takin dan Red Panda.
Puas main-main di Istana Panda, kami turun lagi ke bawah untuk nonton Cowboy Show. Kunjungan terakhir aku ke Taman Safari dulu bersama keluarga, Cowboy Show ini yang paling lengket di ingatanku. Menurutku, pertunjukkannya bagus banget dan seru. Recommended!
Cuaca semakin mendung, Josh mulai ngantuk pengen bobo siang, tapi papa mamanya yang masih semangat pengen ngider beberapa lokasi lainnya. Sempat galau di mobil, mau boboin Josh sambil jalan atau di mobil aja. Akhirnya, kami mutusin untuk gendong Josh aja pake carrier sambil jalan supaya nggak habis waktu.
Tips dan catatan tambahan:
- Jika dirasa makanan di restoran terlalu mahal, bawa bekal aja dari rumah dan makan di mobil, deh. Bawa cemilan juga boleh untuk teman nunggu saat ngantre show. Soalnya kami sempat jajan minuman dan sebungkus Oreo, totalnya Rp 28,000 T_T
- Butuh bawa stroller nggak? Sejujurnya, stroller buat kami nggak begitu necessary. Pertama, kita lebih pengen Josh bebas jalan-jalan. Kedua, area Taman Safari nggak begitu stroller-friendly. Beberapa kali kami harus naik turun tangga, belum lagi kalau harus naik shuttle bus ke beberapa lokasi tertentu. Jadi, bawa atau nggak terserah kalian aja, ya (:
- Jangan lupa bawa jaket untuk anak, soalnya di Bogor mulai rutin hujan lagi setiap hari.
- Buat yang emang berencana ke Taman Safari dalam waktu dekat, cussss aja berangkat di minggu-minggu ini, sebelum anak sekolahan benar-benar liburan. Minggu lalu kami ke sana masih agak sepi, lenggang banget deh.
***
Taman Safari was part of our both childhood. Walaupun memang nggak ada bayangan yang jelas, tapi bisa kembali ke sana jadi kangen masa-masa kecil dulu. Apalagi bisa bawa Josh untuk merasakan pengalaman yang pernah dialami papa mamanya dulu. Feel so surreal!
If you do miss one of your childhood memories, semoga bisa mengunjungi Taman Safari juga dalam waktu dekat, ya.
Thanks for reading and stay awesome!
P.S. ini ngetiknya buru-buru banget gegara takut petir yang lagi sahut-sahutan nyamber laptop. You don't wanna mess with Bogor's lightning and thunder 😐
If you do miss one of your childhood memories, semoga bisa mengunjungi Taman Safari juga dalam waktu dekat, ya.
Thanks for reading and stay awesome!
P.S. ini ngetiknya buru-buru banget gegara takut petir yang lagi sahut-sahutan nyamber laptop. You don't wanna mess with Bogor's lightning and thunder 😐
Pandaaaaa! tapi bener, aku pengen banget ke taman safari lagi. kemarin ke SG Zoo lumayan puas sih. lumayan karena gitu juga, pada tidur dan sediih jadinya kak :( dan yang aku mau paling lihat, yaitu hippopo, ehhh yg jenis pygmi, yg kecil :((((
ReplyDeletetp, senang deh yah soalnya semuanya ikutan happy :D jadi gak hanya sebelah pihak, that's the happiest part!
Terakhir ke Taman Safari kayaknya waktu SD deh, udah lama banget :)) daaan baca cerita kamu jadi pengin ke Taman Safari lagi, apalagi sekarang ada panda huhuhu, kok gemesh banget sih Hu Chun boboknyaaa? :)))
ReplyDelete