***
Buat para kutu buku atau yang punya hobi baca buku, pasti udah nggak asing dengan sebuah platform bernama Bookabuku.
Apa? Belum pernah dengar?
It's okay. Let me tell you more about it since you're here.
Jadi, sekitar empat bulan yang lalu, aku kenalan dengan sebuah platform pinjam-meminjamkan buku secara online bernama Bookabuku. Thanks to Youthmanual yang pernah meliput mereka, kalau nggak aku pun mungkin baru tahu juga keberadaan platform keren ini.
Bookabuku ini sebenarnya semacam tugas kuliah yang dibuat oleh beberapa mahasiswa dan berkembang terus sampai hari ini.
Basically, kita bisa meminjam buku apapun dengan berbagai genre, tentunya harus dengan berlangganan dulu, ya. Setelah itu, buku yang sudah kita pilih akan tiba selama 3-5 hari kerja. It's like online library! Pokoknya kita tinggal diam di rumah, buku akan dikirimkan. Gimana cara mengembalikannya? Again, kita cukup mengkonfirmasi pengembalian buku, kurir rekanan Bookabuku akan datang untuk menjemput buku tersebut. Praktis banget, kan? No ribet, no pusing. Sistem sengaja dibuat sedemikian rupa, agar meningkatkan niat baca bagi masyarakat Indonesia. Selain itu, mereka yang senang baca namun punya kesulitan untuk mendapatkan buku (mungkin dari segi finansial, lokasi tempat tinggal, dll), sekarang bisa baca buku apapun dari Bookabuku.
Basically, kita bisa meminjam buku apapun dengan berbagai genre, tentunya harus dengan berlangganan dulu, ya. Setelah itu, buku yang sudah kita pilih akan tiba selama 3-5 hari kerja. It's like online library! Pokoknya kita tinggal diam di rumah, buku akan dikirimkan. Gimana cara mengembalikannya? Again, kita cukup mengkonfirmasi pengembalian buku, kurir rekanan Bookabuku akan datang untuk menjemput buku tersebut. Praktis banget, kan? No ribet, no pusing. Sistem sengaja dibuat sedemikian rupa, agar meningkatkan niat baca bagi masyarakat Indonesia. Selain itu, mereka yang senang baca namun punya kesulitan untuk mendapatkan buku (mungkin dari segi finansial, lokasi tempat tinggal, dll), sekarang bisa baca buku apapun dari Bookabuku.
Belakangan ini aku lagi ngebet pengen baca buku-buku non fiksi. Nah, biasanya buku non fiksi itu review-nya cukup subjektif. Bagus untuk si A, bisa aja nggak gitu oke untuk si B. Belum lagi harga buku non fiksi biasanya nggak murah. Kalo nggak yang pengeeeeeen banget atau bukunya memang bagus, aku pasti mikir dua kali untuk beli bawa pulang. That's why dengan adanya Bookabuku, kebutuhan dalam perihal baca buku non fiksi sangat terpenuhi.
Btw, this is not sponsored, ya. Just my humble opinion and review :D
Now let's do a quick Q&A!
Berapa biaya berlangganannya?
Cukup mengeluarkan biaya sebesar Rp 69,000/bulan, kita bebas pinjam maksimal 2 buku apa saja selama berlangganan.
Gimana cara meminjam buku?
Cari buku yang ingin dipinjam, kalau buku tersedia, kita tinggak klik "Borrow". Tunggu konfirmasi via email, buku akan tiba di alamat tujuan selama 3-5 hari kerja. Jangka waktu peminjaman terhitung sejak buku tiba.
Tips: Biar nggak rugi, begitu bukunya tiba, sebisa mungkin diselesaikan dalam waktu lima hari (tergantung seberapa tebal buku dan seberapa cepat kamu bacanya, hahaha). Setelah itu bisa dikembalikan, terus bisa pinjam buku yang lainnya lagi, deh.
Oh ya, kalau misal nggak cocok dengan bukunya, bisa langsung dikembalikan dan kita bebas pinjam buku lainnya kembali.
Oh ya, kalau misal nggak cocok dengan bukunya, bisa langsung dikembalikan dan kita bebas pinjam buku lainnya kembali.
Selain bisa pinjam, kita bisa meminjamkan buku kita juga, ya?
Yes, honey!
Ini good news banget buat kita yang punya koleksi buku, tapi nganggur atau cuma jadi pajangan di rumah. You can earn some money from it juga lho. Ujung-ujungnya duit, hahahaha. Gapapa lah. Lumayan banget toh buat tambahan uang jajan beli milk tea atau batagor.
Berapa jumlah nominal yang kita dapatkan? Rp 5,000 untuk buku lokal, Rp 10,000 untuk buku import. Beberapa waktu lalu, tim Bookabuku pernah bilang kalau mereka sedang merubah sistem tentang ini, tujuannya supaya lender bisa mendapatkan keuntungan semaksimal mungkin. Semoga lebih baik lagi, ya, ke depannya.
Ini good news banget buat kita yang punya koleksi buku, tapi nganggur atau cuma jadi pajangan di rumah. You can earn some money from it juga lho. Ujung-ujungnya duit, hahahaha. Gapapa lah. Lumayan banget toh buat tambahan uang jajan beli milk tea atau batagor.
Berapa jumlah nominal yang kita dapatkan? Rp 5,000 untuk buku lokal, Rp 10,000 untuk buku import. Beberapa waktu lalu, tim Bookabuku pernah bilang kalau mereka sedang merubah sistem tentang ini, tujuannya supaya lender bisa mendapatkan keuntungan semaksimal mungkin. Semoga lebih baik lagi, ya, ke depannya.
Cara untuk meminjamkan buku kita, tinggal klik "Lend" di bagian atas website, kemudian ikuti langkah-langkahnya saja.
Baca: Books Love #7: Books I Read Recently
Baca: Books Love #7: Books I Read Recently
Tips: Supaya buku kita awet dan nggak cepat rusak, lebih baik disampul plastik. Aku pun menyampul setiap buku yang udah terdaftar. Lumayan bisa latihan nyampul buku yang rapih, nanti kudu nyampul buku pelajaran sekolah anak juga hahaha
Apa fungsi referral code di Bookabuku?
Kalau sudah daftar di Bookabuku, kita akan mendapatkan kode referral (lihat foto di bawah). Kalian bisa share kode referal ini ke teman-teman atau siapa pun bebas. Jika kode kalian dipakai, baik kalian dan orang yang memakainya akan mendapatkan diskon untuk berlangganan. Semakin banyak orang yang memakai kode kamu, besar kesempatan bagi kamu untuk berlangganan gratis.
Punyaku lagi 0, karena habis dipakai buat berlangganan lagi
Karena sharing is caring, dan supaya kita sama-sama bisa gratis berlangganan, nih silakan pakai referral code aku, ya.
Dari sekian banyak keuntungan dan keseruan pinjam-meminjam buku di Bookabuku, pernah mengalami hal yang kurang menyenangkan?
Hmmm... bukan sesuatu yang menganggu banget, sih.
Jadi waktu itu aku pernah minjam buku dan pengirimannya lamaaaa banget. Sementara, masa waktu berlangganan udah mau habis. Mana buku yang dipinjam lumayan tebal, butuh waktu untuk bacanya. Ternyata buku tersebut dikirimkan dari luar Jawa dan sampai tepat dua hari sebelum aku berangkat ke Bali. Akhirnya, aku bawa aja deh ke Bali biar bisa dibaca. Ujung-ujungnya nggak selesai juga tuh buku. Mudah-mudahan (kalau niat, hahaha) mau pinjam ulang lagi, deh.
Gara-gara pengalaman ini, sebagai lender pun aku berusaha mengirimkan buku pinjaman tepat waktu. Misalnya, hari ini ada yang pinjam, di hari yang sama aku kirimkan juga bukunya.
Gara-gara pengalaman ini, sebagai lender pun aku berusaha mengirimkan buku pinjaman tepat waktu. Misalnya, hari ini ada yang pinjam, di hari yang sama aku kirimkan juga bukunya.
Terus, udah pernah pinjam buku apa aja di Bookabuku?
1. Harry Potter and The Deathly Hallows (J.K. Rowling)
Ini diaaa buku pertama yang aku pinjam sejak pertama kali tahu Bookabuku.
Ceritanya waktu itu aku lagi ketagihan nonton channel Youtube bernama Movie Flame. Doi bikin video membahas cerita lengkap latar belakang tentang sebuah karakter di film favoritnya. Salah satu film yang dia bahas adalah Harry Potter.
Aku pernah bilang, ya, kalau aku ngaku-ngaku sebagai Potterhead tapi cuma nonton filmnya, nggak baca novelnya. Karena sekuel terakhir filmnya adalah favoritku, makanya aku coba baca novelnya. Dan ternyata, seruuuuuuuu!
Kayaknya cerita Harry Potter itu, baik film atau novelnya sama-sama bagus deh. Parah memang J.K. Rowling bisa melahirkan novel sekeren ini.
So, should I read the rest of the novel?
2. The Picture of Dorian Gray (Oscar Wilde)
Sok-sokan baca ini karena masuk dalam daftar buku favorit sepanjang masa milik Jenn Im idolaku. Bacaan doi tuh lain daripada yang lain, makanya pengen tau kayak apa, sih, tipe buku kesukaannya.
Ternyata selera orang memang berbeda-beda, ya. Termasuk dalam hal bacaan. Novel ini bukan aku banget. I can't understand the language, hahahahaha. Bahasa Inggris, sih, tapi diksi yang dipakai tuh agak ajaib. Sayang banget, padahal review dari Jenn Im sendiri kayaknya menjanjikan.
Siapa tau ada yang tertarik baca, ini sinopsis singkat novel ini: seorang pemuda tampan dan menawan bernama Dorian Gray yang terobsesi dengan gaya hidup hedonis. Dia menjual jiwanya supaya mempertahankan ketampanan fisiknya. Intinya, si Dorian Gray ini sangat mencintai dirinya sendiri.
3. Out of My Mind (Sharon Draper)
Novel ini mengingatkan aku dengan novel Wonder, tentang special kid yang merasa meski mereka disable, but they just have the same power like ordinary people.
Bercerita tentang seorang anak bernama Melody yang menderita cerebral palsy. Keterbatasannya dalam mendengar, menulis, berbicara, nggak bikin dia patah semangat dalam menyampaikan suaranya ke publik. Teman-temannya, gurunya bisa aja nyerah untuk berkomunikasi sama dia, tapi Melody nggak pernah nyerah dengan hidupnya sendiri. Salah satu quote-nya yang sangat menginspirasi, "I have celebral palsy. It limits my body, but not my mind." 🤘
4. Tuesday with Morrie (Mitch Albom)
Udah lama bangetttt pengen baca bukunya Mitch Albom yang satu ini, tapi entah kenapa nggak pernah kesampean. Padahal bukunya kecil, halamannya nggak banyak, pasti cepet lah untuk dibaca.
Never judge the book by the cover (literally). Karena walau kecil, buku ini berisi banyak wisdom yang berharga. Aku sangat menyayangkan kenapa nggak baca buku ini sepuluh tahun yang lalu. Mungkin sekarang bisa lebih bijak, mungkin. But, mengutip apa kata Morrie, nggak ada kata terlambat untuk belajar sesuatu.
Buku ini aku rekomendasiin untuk semua kalangan. Must read!
5. For One More Day (Mitch Albom)
Kalo Tuesday with Morrie adalah sebuah memoir book, For One More Day adalah sebuah cerita fiksi ber-genre philosophical novel.
Ceritanya tentang seorang anak yang berjumpa kembali dengan ibunya yang sudah lama meninggal. Tenang, ini bukan cerita horor. Ini tentang bagaimana kalau seandainya kita diberi kesempatan untuk bertemu kembali dengan seseorang yang sudah 'pergi' lebih dulu.
Selesai baca buku ini, aku teringat dengan almarhum kakek dari mama yang aku panggil dengan Kung Kung. Cerita singkat tentang Kung Kung pernah aku bagikan di postingan ini. Namun, ada satu cerita lagi yang belum pernah aku bagikan ke siapapun kecuali orangtuaku sendiri.
Jadi, beberapa hari setelah Kung Kung meninggal, malam sewaktu tidur aku mimpi 'disamperin' beliau. Mimpi itu masih melekat banget sampai hari ini. Setting-nya berada di sekolahan aku di Jakarta. Jaman SMP-SMA, kalau aku nggak naik sepeda/motor sendiri, Kung Kung lah yang antar-jemput. Waktu itu aku takut banget tiba-tiba Kung Kung muncul di gerbang sekolah. Aku lari ketakutan sampai ngos-ngosan. Sampai akhirnya aku say sorry ke Kung Kung karena nggak sempat pamit dengan proper. Aku menyesal dan sedih Kung Kung pergi di saat aku nggak di sana. Mendengar itu, Kung Kung cuma senyum, kemudian beliau juga say goodbye denganku. Nggak berapa lama, aku terbangun dengan pipi dan bantal basah. Untuk ukuran sebuah mimpi, ini terlalu nyata buatku ðŸ˜
Never take anyone in your life for granted, adalah pesan yang aku ambil dari novel ini. Sering banget aku ngerasa masih banyak waktu untuk berkumpul bersama keluarga atau teman-teman dekat. Yang aku nggak tahu, waktu dan usia seseorang itu di tangan Tuhan. Kita nggak pernah tahu kapan mereka pergi dan jangan sampai di saat itu tiba, kita sedih karena penuh penyesalan.
Tuesday with Morrie is great, but this book took me to another level.
Kayaknya cerita Harry Potter itu, baik film atau novelnya sama-sama bagus deh. Parah memang J.K. Rowling bisa melahirkan novel sekeren ini.
So, should I read the rest of the novel?
2. The Picture of Dorian Gray (Oscar Wilde)
Sok-sokan baca ini karena masuk dalam daftar buku favorit sepanjang masa milik Jenn Im idolaku. Bacaan doi tuh lain daripada yang lain, makanya pengen tau kayak apa, sih, tipe buku kesukaannya.
Ternyata selera orang memang berbeda-beda, ya. Termasuk dalam hal bacaan. Novel ini bukan aku banget. I can't understand the language, hahahahaha. Bahasa Inggris, sih, tapi diksi yang dipakai tuh agak ajaib. Sayang banget, padahal review dari Jenn Im sendiri kayaknya menjanjikan.
Siapa tau ada yang tertarik baca, ini sinopsis singkat novel ini: seorang pemuda tampan dan menawan bernama Dorian Gray yang terobsesi dengan gaya hidup hedonis. Dia menjual jiwanya supaya mempertahankan ketampanan fisiknya. Intinya, si Dorian Gray ini sangat mencintai dirinya sendiri.
3. Out of My Mind (Sharon Draper)
Novel ini mengingatkan aku dengan novel Wonder, tentang special kid yang merasa meski mereka disable, but they just have the same power like ordinary people.
Bercerita tentang seorang anak bernama Melody yang menderita cerebral palsy. Keterbatasannya dalam mendengar, menulis, berbicara, nggak bikin dia patah semangat dalam menyampaikan suaranya ke publik. Teman-temannya, gurunya bisa aja nyerah untuk berkomunikasi sama dia, tapi Melody nggak pernah nyerah dengan hidupnya sendiri. Salah satu quote-nya yang sangat menginspirasi, "I have celebral palsy. It limits my body, but not my mind." 🤘
4. Tuesday with Morrie (Mitch Albom)
Udah lama bangetttt pengen baca bukunya Mitch Albom yang satu ini, tapi entah kenapa nggak pernah kesampean. Padahal bukunya kecil, halamannya nggak banyak, pasti cepet lah untuk dibaca.
Never judge the book by the cover (literally). Karena walau kecil, buku ini berisi banyak wisdom yang berharga. Aku sangat menyayangkan kenapa nggak baca buku ini sepuluh tahun yang lalu. Mungkin sekarang bisa lebih bijak, mungkin. But, mengutip apa kata Morrie, nggak ada kata terlambat untuk belajar sesuatu.
Buku ini aku rekomendasiin untuk semua kalangan. Must read!
5. For One More Day (Mitch Albom)
Kalo Tuesday with Morrie adalah sebuah memoir book, For One More Day adalah sebuah cerita fiksi ber-genre philosophical novel.
Ceritanya tentang seorang anak yang berjumpa kembali dengan ibunya yang sudah lama meninggal. Tenang, ini bukan cerita horor. Ini tentang bagaimana kalau seandainya kita diberi kesempatan untuk bertemu kembali dengan seseorang yang sudah 'pergi' lebih dulu.
Selesai baca buku ini, aku teringat dengan almarhum kakek dari mama yang aku panggil dengan Kung Kung. Cerita singkat tentang Kung Kung pernah aku bagikan di postingan ini. Namun, ada satu cerita lagi yang belum pernah aku bagikan ke siapapun kecuali orangtuaku sendiri.
Jadi, beberapa hari setelah Kung Kung meninggal, malam sewaktu tidur aku mimpi 'disamperin' beliau. Mimpi itu masih melekat banget sampai hari ini. Setting-nya berada di sekolahan aku di Jakarta. Jaman SMP-SMA, kalau aku nggak naik sepeda/motor sendiri, Kung Kung lah yang antar-jemput. Waktu itu aku takut banget tiba-tiba Kung Kung muncul di gerbang sekolah. Aku lari ketakutan sampai ngos-ngosan. Sampai akhirnya aku say sorry ke Kung Kung karena nggak sempat pamit dengan proper. Aku menyesal dan sedih Kung Kung pergi di saat aku nggak di sana. Mendengar itu, Kung Kung cuma senyum, kemudian beliau juga say goodbye denganku. Nggak berapa lama, aku terbangun dengan pipi dan bantal basah. Untuk ukuran sebuah mimpi, ini terlalu nyata buatku ðŸ˜
Never take anyone in your life for granted, adalah pesan yang aku ambil dari novel ini. Sering banget aku ngerasa masih banyak waktu untuk berkumpul bersama keluarga atau teman-teman dekat. Yang aku nggak tahu, waktu dan usia seseorang itu di tangan Tuhan. Kita nggak pernah tahu kapan mereka pergi dan jangan sampai di saat itu tiba, kita sedih karena penuh penyesalan.
Tuesday with Morrie is great, but this book took me to another level.
***
So far, baru itu aja, sih, yang aku pinjam. Sekarang ini lagi berusaha menyelesaikan buku Grit by Angela Duckworth.
Hal-hal detil lainnya tentang Bookabuku, silakan follow akun Instagramnya aja, ya. Mereka suka berbagi info penting maupun rekomendasi buku bacaan yang bagus sesuai kebutuhan kalian. CEO Bookabuku juga seorang pecinta buku. Selera bacaannya oke-oke lho, apalagi yang suka buku bisnis dan self improvement.
Yang suka baca atau mulai pengen baca buku, udah nggak ada alasan males beli buku lagi nih. Semoga buku yang ingin dibaca bisa ditemukan di Bookabuku, ya.
Happy reading!
Ya ampun keren banget, setelah jadi busui aku baru namatin 1 buku, platform ini bagus ya ngga ada alasan malas baca nih, berfaedah bgt drpd buku rapi ga dibaca lebih baik kucel tapi dibaca, ngga nimbun gitu yaa btw minta follback
ReplyDeleteIya kann. Apalagi sekarang emang serba online, pinjam buku juga bisa langsung diantar ke rumah. Jadi emang nggak ada alasan untuk nggak baca buku. Selamat minjam-meminjam ya! Btw, udah aku follback yya (:
DeleteMenarik ya! hehehe ... tapi aku yakin kalo km di sini kayaknya km kerjanya bolak balik library ;) hehehe #provokator
ReplyDeleteHahahaha mupeng nih mupenggg
DeleteBaru tahu tentang bookabuku. Solusi banget nih untuk yang suka baca tp ga suka numpukin buku2nya di rumah :D
ReplyDeleteIya, Mbaa. Budget untuk beli buku baru jadi nggak bengkak2 amat deh sekarang. Bisa langsung pinjam di sini :D
DeleteTuesday with Morrie buku fav akuuu.. Ini menarik deh, karena selain bisa minjam, bisa meminjamkan buku juga.. aku pengen tapi kayaknya blm ada daya dan kekuatan ngurusin koleksi buku2 karena kerj + ngurus anak tanpa art aja bikin ku lelah :D nanti deh kl anak2 udah agak gedean hihihi
ReplyDeleteTinggal didaftarin aja ISBN buku-bukunya, Mba. Tapi sekarang fiturnya harus pakai foto juga sih. Tapi lumayan cepet prosesnya, besoknya buku kita udah masuk dalam "rak" mereka di website. Paling seneng kalo mulai ada yang pinjam buku kita. Nggak tau kenapa excited banget hahaha
DeleteOmg thanks for sharing about this! Resolusi 2019 pengen lebih banyak bacaaa, tapi nggak mau nambah koleksi udah ga ada tempat di rumah hahahaha versi digital gini asik sekaliii
ReplyDeleteBetulll. Buat yang punya reading challenge cocok banget nih. Tinggal pinjam, buku diantar ke rumah, udah selesai baca dijemput lagi sama kurir. Efisien banget :D
DeleteWahh, ada ya, baru kemarin kepikiran untu tetep update buku-buku bacaan tanpa harus nambah budget belanja buku. So far aku tipe yang kalau baca 1 kali bakalan susah untuk baca lagi soalnya. Kecuali kalau buku referensi, Makanya susah banget kalau suruh beli semacam novel, mikirnya "emang ga ada yang bisa meinjemin? :P"
ReplyDeleteSemoga nanti kalau dah balik ke Indonesia bisa anfaatin platform seru ini.
Thanks Kak Jane reviewnya, i will use your referral, surely!
Aku kalo beli novel masih rela sih belinya, emang ada nyisihin budget untuk itu. Cuma kalo ternyata novelnya kurang greget, langsung berasa sayang banget hahahaha tapi sekarang ada Bookabuku ini, kita bisa minjemin buku-buku kita juga. Jadi meski buat kita kurang oke, mungkin orang lain yang pinjam bisa lebih enjoy sama bukunya. Oke banget lah platform ini *gak dibayar iklan, emang suka banget* 🤣
ReplyDeleteHai ci, thankyou for sharing this.. ^^
ReplyDeleteaku mau tanya dong ci, kalau misalnya ak daftar member dari tanggal 25 Nov, berarti member ku berakhir di tanggal 25 Des kan yah?
lalu kalau misalnya udah lewat dari tgl 25 Des tapi aku blm balikkin buku yang ak pinjem, itu gimana ya ci?
thankyou beforeee
Halo Devania! Maap banget baru bales komentar kamu, mudah-mudahan belom telat.
DeleteSemisal buku kamu belum dibalikin setelah lewat dari masa akhir langganan kamu, bisa langsung diperpanjang lagi aja, jadi bukunya masih bisa dibaca. Kemarin aku juga gitu, bukunya belum selesai dibaca tapi masa langganannya udah habis. Terus disuruh diperpanjang, jadi nggak kena denda deh.
yayyy asik amu coba ah. aku selama ini di gramedia online ajah
ReplyDeleteSilakan, Mbaa. Ati-ati ketagihan pinjem buku di sana :D
DeleteEh kok baru tahu kalo ada beginian?? Enak banget ini, jadi bisa minjem buku dulu kalo penasaran mau beli buku! Bisa nge-rent koleksi sendiri juga lagi! Thank you banget udah sharing ini, fix bakalan sign-up!
ReplyDeleteIyaaa kan?? Serunya sih karena selain bisa minjam, kita bisa pinjemin buku kita juga. Jadi buku-buku kita nggak hanya jadi pajangan ya di rumah, bisa dibaca orang lain juga. Sippp, happy borrowing then! :D
DeleteWaaa terima kasih infonya Mbak Jane. Baru tau juga ada bookakabuku dari instagram dan meluncur ke review ini. Salam kenal saya dari Bandung.
ReplyDeleteHalo Mbak Wilda, sebelumnya makasih ya udah baca. Tapi sayang banget si Bookabuku ini udah nggak lagi menyediakan jasa pinjam-meminjamkan buku huhuhu entah vakumnya sampai kapan, mudah-mudahan sih mereka berpikir ulang untuk mengaktifkannya kembali yaa (:
Delete