Sebagai ibu rumah tangga selama tiga tahun ini, aku bersyukur banget keuangan keluarga cukup terpenuhi dari kerjaan suami seorang (single income). Kami hampir nggak pernah kekurangan, meskipun ada beberapa momen kami harus ngerem pengeluaran karena ada kepentingan yang diprioritaskan, misalkan untuk tabungan uang sekolah anak. Ampun ya, baru kerasa deh uang sekolah anak mahal amat?! (kemudian suara nyokap sendiri bergema-gema di kepala "baru tau looo?" hahahaha)
Meski demikian, sehari-hari di rumah bosen juga, inginnya menjadi ibu nggak membuat produktifitas kita berkurang, kan?
Selain nulis blog, aku iseng coba ngerjain sesuatu untuk mengisi waktu mulai dari bikin dan jualin es kopi susu rumahan—yang akhirnya nggak lanjut karena memang nggak diseriusin (bisnis kalo nggak fokus emang susah beb T_T)—sampai coba jualan online.
Dari beberapa usaha yang pernah aku coba, tiga di bawah ini lah yang paling aktif berkontribusi memberi tambahan untuk jajan gofood dan beli susu anak:
1. Meminjamkan buku pribadi di Bookabuku.
Aku udah pernah bahas lengkap tentang Bookabuku, yang belum baca monggo baca dulu biar paham. Intinya, Bookabuku ini semacam online library, di mana kita bisa pinjam-meminjamkan buku.
Perhitungan komisi dari meminjamkan buku ini kayaknya (karena aku nggak yakin dan hanya observasi sendiri) dari seberapa lama buku kita dipinjam. Semakin lama dipinjam kayaknya komisi yang didapatkan semakin banyak. Untuk buku lokal dan buku luar/impor perhitungannya beda juga lho.
Tipsnya: upload aja semua buku yang kamu punya ke situsnya. Lah kalo udah ada yang upload buku yang sama gimana? Dobel dong? Ya gapapa. Berarti kalo yang satu dipinjam, punya kita bisa dipinjam kan?
Solusi banget bagi yang punya koleksi buku di rumah dan nggak tau harus diapakan, daripada dikonmari mending dipinjamkan aja! Komisinya nggak seberapa sih, tapi lumayan lah buat tambahan jajan es kopi susu *dari tadi ngomongin jajan... penting banget soalnya*
2. Jadi reseller/dropship buku anak-anak.
Masih seputar buku, karena aku emang suka banget baca buku. Tapi yang ini spesifik jualan buku impor anak-anak.
Jadi udah sekitar dua tahun ini aku jualan buku anak-anak. Gara-garanya aku mau cari buku bagus buat Josh itu agak sulit, yang bagus-bagus ya impor, sementara ibu-ibu tau sendiri ya buku impor anak-anak di toko buku itu mahalnya minta ampun. Terus euforia BBW di kala itu lagi heboh-hebohnya, akhirnya aku coba iseng cari supplier buku impor anak-anak and voila! Jualan deh sampai sekarang.
Enaknya lagi aku nggak perlu stok barang dan modal, cukup bikin akun Instagram dan daftar diri di situs e-commerce, pundi-pundi uang rumah pun terisi hahahaha
Kuncinya kalo ingin banyak pelanggan cuma satu: niat niat dan niat.
Aku sempet off karena alasan paling yang nggak bisa diterima: males. Sampai suami ngoceh-ngoceh gimana sih mental pebisnis tuh nggak boleh gitu, ngerjain segala sesuatu nggak boleh setengah-setengah. Apalagi jualan buku ini effort secara materi hampir nggak ada, cuma upload-upload buku aja kan.
Pantesan aja gue lama kaya-nya, sementara ibu-ibu di luaran sana udah bisa ikut nyicil mobil dari hasil jualan online hahaha
Oh ya, online shop punyaku namanya @bebebookstore. Nggak cuma yang punya anak bisa beli, buat yang mau ngadoin ponakannya, anaknya temen atau siapapun itu bisa tengok-tengok, ya. Apalah artinya nulis poin ini panjang lebar jika tidak sekalian promosi (lagi... dan lagi) LOL *kabur*
3. Ngajar les-lesan.
Kebetulan mama Josh sebelum nikah memang guru Mandarin, setelah punya anak baru akhirnya memutuskan coba ngajar les lagi dan ternyata ada yang mau les. Muridnya belum banyak, mungkin suatu hari nanti bertambah, ya.
Aku ngerasain banget selain dari keuntungan materi, ngajar pelajaran tertentu itu juga untuk ilmu diri sendiri. Dijamin aku pasti lupa banget dengan Chinese characters yang segitu banyaknya and how to say it kalo nggak mengajar, karena sambil ngajar aku pun sambil mengingat kembali. Begitu pun kalian yang mungkin ngelesin pelajaran tertentu, Matematika, misalnya. Jangankan Matematika SMA, yang SD aja aku udah lupa lho. Karena sehari-hari emang jarang dipake banget, kecuali perhitungan dasar.
Dan di sini aku mau buktiin juga kalau kalimat "ngapain sekolah tinggi-tinggi ujung-ujungnya jadi ibu rumah tangga" itu SALAH BESAR. When you own a certain skill, dalam hal ini fasih dalam bahasa asing, itu akan sangat berguna kalau dimanfaatkan. Jadi yang punya ilmu tertentu, jangan disimpan sendiri, coba dibagikan dan siapa tau bisa menghasilkan uang juga. Penghasilan dari ngajar les itu nggak main-main, sih, kalo diseriusin. Mungkin suatu hari nanti aku mau membuktikan sendiri.
Meski demikian, sehari-hari di rumah bosen juga, inginnya menjadi ibu nggak membuat produktifitas kita berkurang, kan?
Selain nulis blog, aku iseng coba ngerjain sesuatu untuk mengisi waktu mulai dari bikin dan jualin es kopi susu rumahan—yang akhirnya nggak lanjut karena memang nggak diseriusin (bisnis kalo nggak fokus emang susah beb T_T)—sampai coba jualan online.
Dari beberapa usaha yang pernah aku coba, tiga di bawah ini lah yang paling aktif berkontribusi memberi tambahan untuk jajan gofood dan beli susu anak:
1. Meminjamkan buku pribadi di Bookabuku.
Aku udah pernah bahas lengkap tentang Bookabuku, yang belum baca monggo baca dulu biar paham. Intinya, Bookabuku ini semacam online library, di mana kita bisa pinjam-meminjamkan buku.
Perhitungan komisi dari meminjamkan buku ini kayaknya (karena aku nggak yakin dan hanya observasi sendiri) dari seberapa lama buku kita dipinjam. Semakin lama dipinjam kayaknya komisi yang didapatkan semakin banyak. Untuk buku lokal dan buku luar/impor perhitungannya beda juga lho.
Tipsnya: upload aja semua buku yang kamu punya ke situsnya. Lah kalo udah ada yang upload buku yang sama gimana? Dobel dong? Ya gapapa. Berarti kalo yang satu dipinjam, punya kita bisa dipinjam kan?
Solusi banget bagi yang punya koleksi buku di rumah dan nggak tau harus diapakan, daripada dikonmari mending dipinjamkan aja! Komisinya nggak seberapa sih, tapi lumayan lah buat tambahan jajan es kopi susu *dari tadi ngomongin jajan... penting banget soalnya*
2. Jadi reseller/dropship buku anak-anak.
Masih seputar buku, karena aku emang suka banget baca buku. Tapi yang ini spesifik jualan buku impor anak-anak.
Jadi udah sekitar dua tahun ini aku jualan buku anak-anak. Gara-garanya aku mau cari buku bagus buat Josh itu agak sulit, yang bagus-bagus ya impor, sementara ibu-ibu tau sendiri ya buku impor anak-anak di toko buku itu mahalnya minta ampun. Terus euforia BBW di kala itu lagi heboh-hebohnya, akhirnya aku coba iseng cari supplier buku impor anak-anak and voila! Jualan deh sampai sekarang.
Enaknya lagi aku nggak perlu stok barang dan modal, cukup bikin akun Instagram dan daftar diri di situs e-commerce, pundi-pundi uang rumah pun terisi hahahaha
Aku sempet off karena alasan paling yang nggak bisa diterima: males. Sampai suami ngoceh-ngoceh gimana sih mental pebisnis tuh nggak boleh gitu, ngerjain segala sesuatu nggak boleh setengah-setengah. Apalagi jualan buku ini effort secara materi hampir nggak ada, cuma upload-upload buku aja kan.
Pantesan aja gue lama kaya-nya, sementara ibu-ibu di luaran sana udah bisa ikut nyicil mobil dari hasil jualan online hahaha
Oh ya, online shop punyaku namanya @bebebookstore. Nggak cuma yang punya anak bisa beli, buat yang mau ngadoin ponakannya, anaknya temen atau siapapun itu bisa tengok-tengok, ya. Apalah artinya nulis poin ini panjang lebar jika tidak sekalian promosi (lagi... dan lagi) LOL *kabur*
3. Ngajar les-lesan.
Kebetulan mama Josh sebelum nikah memang guru Mandarin, setelah punya anak baru akhirnya memutuskan coba ngajar les lagi dan ternyata ada yang mau les. Muridnya belum banyak, mungkin suatu hari nanti bertambah, ya.
Aku ngerasain banget selain dari keuntungan materi, ngajar pelajaran tertentu itu juga untuk ilmu diri sendiri. Dijamin aku pasti lupa banget dengan Chinese characters yang segitu banyaknya and how to say it kalo nggak mengajar, karena sambil ngajar aku pun sambil mengingat kembali. Begitu pun kalian yang mungkin ngelesin pelajaran tertentu, Matematika, misalnya. Jangankan Matematika SMA, yang SD aja aku udah lupa lho. Karena sehari-hari emang jarang dipake banget, kecuali perhitungan dasar.
Dan di sini aku mau buktiin juga kalau kalimat "ngapain sekolah tinggi-tinggi ujung-ujungnya jadi ibu rumah tangga" itu SALAH BESAR. When you own a certain skill, dalam hal ini fasih dalam bahasa asing, itu akan sangat berguna kalau dimanfaatkan. Jadi yang punya ilmu tertentu, jangan disimpan sendiri, coba dibagikan dan siapa tau bisa menghasilkan uang juga. Penghasilan dari ngajar les itu nggak main-main, sih, kalo diseriusin. Mungkin suatu hari nanti aku mau membuktikan sendiri.
***
Selain dari pengalaman pribadiku yang disebutkan di atas, masih banyak usaha sampingan lainnya yang ditekuni para ibu-ibu di luar sana dan hasilnya pun menjanjikan. Nulis blog juga bisa menghasilkan banget, kan? Ini, sih, nggak perlu dijelaskan lebih lanjut, karena buktinya udah banyak hahahaha. Intinya, segala sesuatu termasuk menjalankan bisnis harus banget pake niat dan konsistensi. Mulai dari buka usaha katering, jualan baju, bikin aksesoris handmade, sampai jastip! Hari gini barang titipan pun bisa diuangkan, sis! Siapa sih pencetus bisnis jastip pertama? Kok jenius amat?! *ini serius nanya*
So how do you earn some money from home, my fellow mommies? :D
Kayaknya pencetus jastip itu mis jinjing deh, tapi lupa nama asli beliau siapa. Zaman medsos belum hits beliau sudah bikin bukunya. Promosi jastipnya dari mulut ke mulut, telpon, grup arisan.
ReplyDeleteBuibuk itu emang nggak akan ada habis idenya, banyak kok yang bisa diduitin. Dari keseharian masak aja kalau mau bikin catering kecil-kecilan juga bisa. Tapi memang itu harus kerja keras dan konsisten. ^_^
Eh kayaknya pernah denger deh miss jinjing ini. Jastip memang kalo ditekuni bisa menggiurkan ya pendapatannya, tapi ya harus rajin jalan-jalan juga dan pinter cari untungnya haha
Deletekamu ngajar les2an di rumah atau di tempat kursus gitu? sayang jauh ya...kalo deket jayden bisa dilesin sama mama josh deh hehehehe... aku juga ngajar piano, tp di sekolah musik... ngajar les gini termasuk pekerjaan yang ga makan waktu banyak tapi dapetnya lumayan hahahaha...
ReplyDeletePrivate di rumah ci, jadi anak-anak tinggal dateng aja. Hahahaha iya juga, kalo nggak les sama mama Josh aja :P waktu kuliah dulu aku juga sempet ngajar piano, lumayan banget buat nambah uang jajan, dan benerr nggak makan waktu banyak juga ya, yang penting sabar aja ngajarinnya hahaha
DeleteThanks sharingnya ya. Lagi cari-cari ide untuk earn extra dari rumah. Langsung buka bookabuku karena dirumah banyak buku yang numpuk. Thanks again!
ReplyDeletewah keren mbak. aku masih kerja sih cuman ga menutup kemungkinan klo ada anak nnti full dirumah (meski aku tetep kepengen kerja kantoran kayak krg) hehe.
ReplyDeleteaku bukan guru tapi udah beberapa kali kasih les private matemaika anak sekolah, ya emang aku suka matematika. meski ga kuliah jurusan matematika ternayta otaku bisa dimanfaatin buat dpt uang.. hehe
siapa tau kayak mbak nnti mau nambah jumlah murid hihi...