Salah satu Youtuber favoritku, Jenn Im, berulang kali menjagokan karya Murakami dan memasukkannya ke dalam daftar books you must read before you die. Kalau dari review-nya sendiri, gaya penulisan Murakami sangat "vivid" (sangat hidup). Mulai dari penokohan karakter sampai plot cerita terasa dekat, setidaknya itu yang aku rasakan waktu baca novel ini.
Men Without Women adalah kumpulan tujuh cerita pendek yang diwarnai oleh berbagai karakter dengan profesi yang berbeda-beda; mulai dari aktor, penulis, dokter kecantikan, ibu rumah tangga biasa sampai pemilik bar. Namun, tujuh kisah ini mempunyai satu benang merah, yaitu bagaimana kehadiran wanita yang sangat mempengaruhi kehidupan seorang laki-laki.
Credit to: Haruki Murakami Gallery
Ada dua judul cerita yang paling mencuri hati, "Yesterday" dan "An Independent Organ". Berikut sinopsis dari kedua cerita tersebut:
Yesterday
Pernah nggak, saat kita mendengar sebuah lagu tertentu tiba-tiba kita teringat dengan momen yang pernah terjadi dalam hidup?Itu yang terjadi dengan seorang pria bernama Tanimura, saat ia mendengar lantunan lagu "Yesterday" karya The Beatles yang diputar di radio. Dia teringat dengan memori persahabatannya dengan Kitaru, seorang pria lainnya yang berkepribadian nyeleneh. Tanimura dan Kitaru berkenalan saat keduanya bekerja part-time di sebuah coffee shop. Mereka saling bertukar cerita dan berbagi pengalaman hidup sampai akhirnya mereka berteman baik.
Kitaru digambarkan seseorang yang "unik" cenderung aneh di mata Tanimura. Bahasa Jepangnya berlogat Kansai, padahal ia tinggal di Tokyo dan punya seorang kekasih bernama Erika, namun hubungan mereka jauh dari kata romantis, bahkan pengakuan Erika pun Kitaru seperti nggak punya ketertarikan seksual pada dirinya.
Sampai suatu hari, secara random Kitaru memberikan tawaran pada Tanimura untuk pergi nge-date dengan Erika. Pernah nggak kamu tiba-tiba ditawarin pergi dating dengan pacar teman kamu? Itulah Kitaru, nyeleneh banget. Namun, sebenarnya dia punya alasan di balik itu. Tentunya alasan yang nggak bisa diterima oleh sebagian besar orang 'normal' seperti kita.
An Independent Organ
Bercerita tentang seorang dokter kecantikan yang sukses, Dr. Tokai (plis jangan salfok dengan namanya...) yang berkawan dengan seorang penulis yang ia temui dari tempat gym. Si penulis bernama Mr. Tanimura—entah tokoh ini sama dengan di bab Yesterday atau tidak—menjadi narator dalam cerita ini.Dr. Tokai tidak ingin menikah, namun ia sering menjalin hubungan dengan berbagai wanita dalam hidupnya. Wanita lajang maupun wanita yang bersuami pernah menjadi kekasihnya. Dia tidak pernah memiliki kaitan emosional pada wanita-wanita tersebut, sampai pada suatu ketika dia benar-benar jatuh cinta dengan seorang wanita yang sudah berkeluarga.
Dengan wanita ini dia merasakan emosi yang tidak pernah ia rasakan sebelumnya sehingga ia merasa 'aneh' dan mempertanyakan hal ini. Sementara, menurut Mr. Tanimura emosi yang dialami oleh Dr. Tokai adalah perasaan yang natural.
Falling in love is like that.
Ada satu tokoh dalam cerita ini yang nggak boleh dilupakan, yaitu asisten pribadi Dr. Tokai yang adalah seorang gay. Dari ceritanya kita bisa mengetahui sisi lain Dr. Tokai yang bikin terharu.
What do I love after reading this book?
Meskipun ini karya fiksi, namun entah kenapa cerita setiap karakter sangat personal dan dekat di hati. Khususnya cerita An Independent Organ, rasanya pasti semua dari kita relate dengan apa yang dirasakan Mr. Tokai. Aku tuh percaya banget manusia itu diciptakan untuk merasakan cinta, makanya setuju dengan Mr. Tanimura yang mengatakan perasaan (cinta) tersebut adalah hal yang sangat wajar.
Hal lainnya yang aku suka, adalah bagaimana Murakami sedikit menyelipkan tradisi dan budaya di Jepang, seperti minum-minum di bar setelah pulang kerja. Kemudian dengan gambaran beberapa tokoh terkesan private, karena sepertinya orang Jepang pun nggak terlalu mengumbar kehidupan mereka, ya.
Men Without Women memang buku pertama Murakami yang pernah kubaca dan sepertinya ini permulaan yang baik untuk kemudian lanjut membaca karyanya yang lain. Padahal aku udah siap-siap dibikin njelimet karena banyak yang bilang karyanya Murakami itu sastra banget, kan. Sementara aku terbiasa baca buku dengan level yang gampang dicerna oleh otak (tuh kan, mulai 'rasis' dengan genre buku hahahaha *padahal ya selera orang memang berbeda-beda*)
Jadii, judul karya Murakami apa yang harus dibaca selanjutnya? (:
Menarik banget kayaknya. Save dulu untuk wish list belanja bulan depan 😆.
ReplyDeleteaku jadi pengen baca buku ini hahaha
ReplyDeletesebelumnya sama kayak kamuuuu, takut soalnya denger "sastra banget". aku takutnya udah beli bukunya terus malah ga ngerti.. tp kayaknya kalo buku ini gampang dimengerti ya.
Iya kannn aku pun takut berbeban berat baca buku sastra, tapi untung ini nggak sama sekali. Coba baca dehh siapa tau suka juga (:
DeleteAku baru baca 2 buku nya murakami, kafka on the shore&tsukuru tanpa warna dan thn ziarahnya. Kafka on the shore yg mesti di coba juga kak :')
ReplyDeleteIya nih pengen baca yang Kafka sama katanya Norwegian Wood juga bagus ya? Thank youu yaa rekomendasinya!
DeleteAuto masukin list belanja buku. Btw, ada di ipusnas ngga ya?
ReplyDeleteWah aku belum pernah pinjam di Pusnas, mungkin bisa dicari dulu. Atau bisa cari di BolehBaca deh, siapa tau ada (:
DeleteAku pernah nyoba baca yg Norwegian Wood dan menyerah. Hahaha.
ReplyDeleteBeda selera aja kayaknya 😁
Oiya, salam kenal ya, Jane.
Maaf, selama ini seringnya SR :)
Wadu justru itu yang pengen aku baca abis ini hahahaha iya kayaknya genre buku itu selera juga sih. Salam kenal juga! Makasih udah mampir ya (:
Deleteyang tsukuru tazaki wajib dibaca untuk permulaan, buku ini yang paling ringan diantara yang lain menurutku
ReplyDeleteYang judulnya "Colorless Tsukuru Tazaki" ya? Aku langsung tengok review-nya di Google, ternyata ini termasuk terbitan baru yaa (udah 7 tahun yang lalu juga sih..). Kalau dilihat dari temanya sih cukup menarik, tentang transisi menjadi dewasa dan pencarian jati diri ya. Sip deh, nanti aku bakal ceki-ceki bukunya. Siapa tahu bisa kecantol lagi dengan bukunya Murakami 😂 Terima kasih banyak Mba Dian untuk rekomendasinya! (:
Delete