Gara-gara baca tulisan Miss Creameno tentang Hong Kong beberapa waktu lalu, aku jadi ikut bernostalgia dengan membuka folder foto di laptop berlabel "Hong Kong Story".
Hong Kong pernah menjadi salah satu destinasi spesial buatku pribadi.
Aku nggak punya memori khusus tentang Hong Kong yang gimana banget seperti apa yang dirasakan Mbak Lei tentang Tokyo. Hong Kong juga nggak seistimewa Taipei, yang mana adalah kota impianku. Tapi mungkin ada beberapa alasan kecil kenapa aku selalu dibuat penasaran dengan kota yang dijuluki Mutiara dari Timur ini.
Pertama, karena masa kecilku familiar dengan lagu-lagu dan film Hong Kong yang suka diputar oleh kakek nenek (I called them kungkung and popo). Almarhum kungkung hobi dengar lagu Mandarin, sedangkan almarhum popo suka banget nonton film. Ditambah komunikasi mereka dengan mamaku juga menggunakan bahasa Kanton. Setiap kali menginap di rumah mereka, suasananya pasti beda deh. Kayak nggak lagi di Indonesia 😂 Bahkan tiap kali ada acara kumpul keluarga besar mama, yang mana biasanya selalu diadakan di restoran kanton, suamiku suka nyeletuk, "Ini keluarga kamu kayak di adegan film Hong Kong ya" 😆
Kedua, soal makanan. Meski sebagai orang Hokkien, entah kenapa masakan mama dan popo itu ada campuran khas masakan Kanton. Tau masakan ala Kanton, kan? Yang populer di Indonesia itu kayak ayam rebus pek cam kee atau hainan chicken (aslinya bernama Bai Qie Ji) dan juga daging babi char siu yang warnanya merah, biasanya ada di menu nasi campur atau bakmie. Nggak heran begitu nyicip beberapa menu makanan waktu ke Hong Kong langsung keingat dengan masakan rumahan. Pernah nggak kalian merasa seperti itu, ketika makan jenis masakan tertentu, tiba-tiba keingat rumah or feeling something familiar?
Hongkong Chicken Rice
Hanya dua alasan itu cukup membuatku akhirnya memasukkan Hong Kong ke dalam daftar bucket list destinasi yang harus dikunjungi semasa kuliah di Guangzhou.
Someone has said to me, the perks of living in Guangzhou, you can visit Hong Kong anytime you want. Jarak Guangzhou ke Hong Kong itu hanya dua jam ditempuh dengan kereta (kalau sekarang dengan adanya kereta cepat mungkin nggak sampai satu jam deh). Senang rasanya kota impianku nggak terasa jauh walaupun tetap harus nabung uang jajan juga untuk modal ke sana 😂
Tulisan hari ini nggak akan membahas tentang traveling, ya. Hanya ada ulasan memori-memori tentang Hong Kong yang belum sempat aku bagikan di blog. Ada yang seru, romantis bahkan memalukan (you'll find out soon LOL), yang pasti semuanya berkesan and that's why Hong Kong always has a special place in my heart.
Our First Disneyland Trip
Seminggu sebelum graduation day, keluargaku datang berkunjung dan kami pergi liburan ke Hong Kong. Salah satu agenda di Hong Kong adalah pergi ke Disneyland (untuk pertama kalinya!) bareng dua adikku.
The three of us grew up watching Disney films, dari animasi sampai film-film lainnya yang diproduksi oleh Disney. Bahkan sampai sekarang pun aku masih suka nonton ulang film favoritku waktu kecil dulu.
Meski bukan pecinta Disney theme park garis keras layaknya Mbak Laila (namamu kusebut mulu lho Mbak 😜), pergi mengunjungi Disneyland masih menjadi impian kami sejak kecil. Lagi-lagi aku merasa beruntung, karena satu-satunya Disneyland yang paling dekat dari Indonesia adalah Hong Kong, yang mana juga dekat banget, kan, dari Guangzhou hihi
Masih inget banget rasa excitement yang kami miliki, khususnya adikku yang paling kecil waktu itu masih berusia 10 tahun.
Disneyland Hong Kong adalah Disneyland pertama yang kami kunjungi, and it felt so magical! Nggak salah memang tagline mereka adalah "happiest place on earth", saat memasukki area Disneyland ini kami merasa seperti berada di dalam cerita Disney yang selama ini kami tonton di TV.
Tapi kalau ditanya, hal yang paling berkesan dari trip Disneyland ini, jawabannya adalah: nonton The Lion King Show!
My first ever Disney movie was Lion King. Pertama kali nonton ini di bioskop, dan sepertinya itu pertama kalinya juga aku nonton di bioskop deh. Aku nonton bareng mama, adik, sepupu dan tanteku. Usiaku waktu nonton film tersebut kayaknya belum sampai 10 tahun, tapi masih ada sedikittt memori yang melekat. Aku minta mama untuk beliin VCD-nya supaya bisa ditonton berulang di rumah. The animation was perfect, the soundtrack was magical. Disney memang jago banget nih bikin orang mewek dan terbawa emosi saat nonton film-film mereka huhu. Btw, nggak usah tanya yaa bagusan versi remake-nya atau yang tahun 90an ini, karena aku akan pasti jawab: BAGUSAN YANG PERTAMA LAH 😆
Satu-satunya foto selfie yang kami punya di hari itu saat sebelum show dimulai. Super low quality, blur dan lepek pulak. Maklum, Hong Kong di bulan Juni itu PANAS BOK ((:
Selesai nonton show, kami berencana untuk menutup trip Disneyland kami dengan menonton parade. Kami memang nggak berencana di sana sampai malam, padahal ingin nonton fireworks show juga hiks. Selain orangtua nanti nungguin di hotel, kami juga kecapekan hahahaha. Nggak kuat panasnya! Dan kayaknya untuk eksplor Disneyland sampai titk puas itu memang nggak cukup satu hari deh.
Kunjungan pertama ke Disneyland ini adalah pengalaman yang sungguh menyenangkan. Pertama kalinya juga aku pergi bertigaan dengan dua adikku and we had so much fun! We never have our own trip before and we made it that day. Kembali ke hotel badan kami tepar seteparnya, namun hati gembira 😊
Lost in Hong Kong (literally...)
Suatu kali di awal tahun, aku harus kembali pelayanan di gereja pusat Hong Kong sebelum kembali ke Guangzhou dari Jakarta.
Setelah melakukan training musik beberapa kali di gereja, aku bersyukur banget akhirnya diberikan kesempatan beberapa kali untuk melayani di ibadah gereja Hong Kong. Itu berarti aku punya alasan lain untuk bisa mengunjungi Hong Kong lagi (dan lagi 😝).
Aku tiba Sabtu pagi dan bergegas untuk beristirahat sejenak di guest house milik gereja.
Sore itu aku diajak makan malam oleh beberapa teman sepelayanan, beberapa di antaranya memang udah lama di Hong Kong.
Rencananya, setelah makan malam ya balik ke guest house. Ternyata teman-teman yang lain malah shopping. Aku agak kesal, sih. Harusnya kalau mau shopping ya ngomong dulu di awal. Nasi udah jadi bubur, yaudalah aku ngikut.
Malam semakin larut, kok ini nggak beres-beres?? Karena nggak terbiasa pulang terlalu malam (aku anak baik, gaes), ditambah aku masih agak capek baru turun pesawat tadi pagi, aku pamit untuk pulang duluan, mengingat besok pagi-pagi udah harus ke gereja.
Sebelum benar-benar balik, temanku sempat tanya, "Yakin kamu bisa balik sendiri? Tau jalan?" Sejujurnya aku ragu. Satu hal yang perlu kalian tau bahwa aku buta arah. Aku nggak pinter baca peta dan suka nyasar nggak jelas. Tapi karena udah nggak tahan dan pengen rebahan, aku jawabin temanku kalau aku akan baik-baik aja. Dalam hati, sih, ngedumel. Kalo lo khawatir ya temenin gue lah! Eh, ybs kayaknya nggak peka dan lanjut jalan bareng lainnya.
Setelah mengucapkan doa supaya bisa selamat tiba di penginapan, aku pun bergegas naik MTR untuk kembali ke area Tin Hau.
Keluar dari exit MTR, mendadak aku panik sendiri karena suasana di malam hari terkesan beda dengan siang hari. Mendadak aku lupa arah pulang ke guest house. Dan jadilah malam itu aku beneran nyasar di negara orang! Rasanya ingin nangis karena aku berakhir muter-muter di tempat yang sama. Padahal lokasi gedung penginapannya sudah dekat, namun terasa jauh karena nyasar!
Setelah menenangkan diri, tarik nafas berulang kali, akhirnya aku sampai juga di depan pintu masuk apartemen. Huaaaa hati rasanya lega banget! Buru-buru aku lari untuk membuka pintu utama. Sedetik kemudian, aku mematung.
AKU LUPA PASSWORD MASUK GEDUNG TT_______________TT
Jadi sodara-sodara, supaya bisa masuk ke dalam gedung apartemen itu kita harus memasukkan tombol password yang ada di sebelah pintu. Sialnya, aku tuh beneran lupa! Karena setiap kali ke sini aku pasti bareng teman lain yang memasukkan kode masuknya. Bodohnya, kenapa aku nggak kepikiran untuk tanya, ya??
Aku puter otak untuk segera mengirimkan pesan ke beberapa teman yang pernah ke guest house gereja termasuk ke kakak pembimbing rohaniku yang di Guangzhou. Semenit, dua menit, lima menit, NGGAK ADA YANG BALAS. Ini pada ke mana, sih?? Duh, gawat banget. Masa aku harus nunggu sendirian di depan gedung ini? Sempat kepikiran apa aku ke McDonald's aja sampai nunggu temanku pulang. Tapi malu dong kalo ketahuan nggak bisa masuk karena lupa password? Muka mau taro di mana 😞
Singkat cerita, akhirnya aku mendapatkan password dan siap menuju kamar tidur untuk istirahat!
If you think the story ended here, nope. Not yet. Drama kebodohanku masih berlanjut. Karena AKU LUPA KEMBALI DI LANTAI BERAPA AKU MENGINAP.
Kalo udah begini, hanya satu cara yang bisa dilakukan. Pencetin SEMUA tombol lantai yang ada! Untung di lift itu hanya ada aku seorang, plus gedung ini kecil dan nggak banyak lantai jadi pasti ketemu dengan cepat.
Mungkin kalian pikir aku lagi ngarang cerita bebas. Tapi sungguhan, ini pengalaman pribadi, bukan lagi nulis cerita fiksi. Kenyataannya aku memang sebodoh itu dan kayaknya lagi apes 😭
Masuk ke dalam ruangan, aku langsung mandi, ganti baju, kemudian tidur.
Rasa malu, kesal, marah semua jadi satu. Kalo aja temanku dari awal bilang mereka mau shopping, mungkin aku nggak usah ikut makan bareng. Atau kalo dia menawarkan diri untuk nemenin pulang, kan nggak begini juga akhirnya. KZL KZL.
Hong Kong Date
Musim panas tahun 2011, aku dan dia memutuskan untuk nggak pulang ke Indonesia. Tiba-tiba doi ngajakin jalan-jalan. "Ke Hong Kong yuks. Kita naik kereta pagi, sore pulang jadi malam kamu udah di asrama lagi."
Pengalaman nge-date di Hong Kong untuk pertama kalinya ini sungguh berkesan. He took me to some his favorite places to eat or just for little walking and did a bit of touristy things, seperti mengunjungi The Peak atau shopping street di daerah Ladies Market dan Mong Kok.
Hong Kong itu seperti punya dua dunia yang berbeda. Sisi yang satu seperti ingin menunjukkan kemegahan kota tersebut. Gedung tinggi, orang yang berlalu lalang dengan pakaian rapi dan aksesoris branded, mobil mewah yang melintas di jalan.
Sementara yang lain menunjukkan humble side of the city. Ada ibu-ibu paruh baya yang sibuk belanja di pasar, anak remaja yang mengantre bareng teman-temannya di depan kedai milk tea, and here we were too, making our memories in the same place.
Thanks to my dear for all the sweet memories ❤
***
Selalu berangan-angan bisa kembali traveling dan membuat kenangan baru di Hong Kong bareng suami dan anak. Sayangnya, kondisi akhir-akhir ini lagi nggak memungkinkan untuk ke sana. Selain wabah Covid-19, situasi di Hong Kong sendiri sepertinya sedang chaos.
Semoga kita ketemu lagi, Hong Kong!
Waaah Hong Kong ini meski kecil areanya tapi kenangannya buesarrr banget ya :)) alias banyak ahahahaha ~ terus jadi rindu mau ke Hong Kong juga, selalu ingin kembali ke Hong Kong setiap kali baca tulisan teman-teman soal Hong Kong, karena memang semagis itu tempatnya untuk saya, mba >,< mungkin karena itu adalah area tengah buat saya ketemu si dia jaman baheula :"D
ReplyDeleteBy the way, saya juga pecinta Disneyland dan Disney Movie, hihi, plus sama seperti mba Jane, salah satu fave saya itu Lion King Show, sumpah keren banget dan penyanyinya juga pada totalitas saat bernyanyi) -- dan kebetulan salah satu lagu Disney fave saya ada di film Lion King yang Can You Feel The Love Tonight, jadi setiap ke Disneyland HK nggak pernah skip untuk menonton Lion King Show :))
Semoga si Coro cepat hilang ya mba, jadi kita bisa capcus ke Hong Kong lagi bersama orang-orang tercinta. Sementara, kita yalan-yalan lewat galeri foto dulu seperti yang mba lakukan sekarang :3
Betulll! Tempat kecil tapi menyimpan sejuta kenangan yaa, Mba Eno 🙈 Apalagi Hong Kong pernah jadi tempat singgah pertemuan dengan si dia yaa hihi aku waktu baca tulisan Mba Eno tentang Hong Kong jadi kangen berat dengan tempat ini hiks
DeleteLion King Show bikin merinding! T_T aku mau nangis waktu dengar para pemainnya nyanyi. Yaampun sama banget, Mbaa, lagu itu kesukaan aku juga! Jadi keinget adegan Simba dan Nala lari kejar-kejaran diiringi lagu ini ❤
Amin amin! Doaku setiap hari semoga dunia cepat pulih kembali dari wabah ini 🙏
Amiinn! Semoga bisa ketemu Hongkong dan membuat kenangan baru lagi. Sekarang cuma bisa throwback aja, ya. Hehe. Tapi untung malah bisa jadi 1 tulisan baru di blog. :D
ReplyDeleteAminnn! Udah kangen jalan-jalan pake banget!
DeleteNah iyaa! Berkah nostalgia malah jadi tulisan baru di blog, yaa. Mayannn 😆
Pingin ke Hongkong😭
ReplyDeleteCussss! Setelah si Rona menghilang dari muka bumi ini mari kita terbang!
Deletekalo mengingat ingat lagi kenangan jaman dulu apalagi waktu kuliah di negara asing dengan segala cerita lucu, sedih, menyenangkan, bawaannya pengen ketawa mulu ya
ReplyDeletewaktu kecil aku punya banyak komik, buku tentang tokoh tokoh disney, waktu itu aku mikirnya hanya cerita karangan dan ngebayangin ada wujud orangnya beneran, ehhh ternyata meskipun dibuat tokoh ala ala di themepark disneyland bawaannya kayak beneran nyata
wish list someday mau main sepuas puasnya disana
Iyaa setiap mengungjungi tempat itu pasti ada kenangan tersendiri 😊
DeleteSuasana di Disneyland memang persis kayak di dunia dongeng, meskipun tokohnya fisik semua tapi tetep ajaa aku norak ketemu para Princess dan Mickey Mouse di sana hahaha
Aminnn! Semoga setelah ini bisa traveling ke sana dan puas-puasin di Disneyland yaa, Mba ❤