Akhirnyaaa pecah telor juga bikin jurnal tentang perjalanan kehamilan edisi kedua ini 🎉💖
Meski judulnya kehamilan kedua, rasanya tuh kayak hamil pertama lagi. Alasannya karena; satu, hamil terakhir itu udah empat tahun yang lalu, jadi udah agak burem ingatannya walau ada laporannya juga, sih, di blog. Kedua, hamil kali ini lebih melelahkan, sampai suami juga bilang, "Kok aku jadi kayak belajar ulang ya sejak kamu hamil lagi?". Waktu hamil Josh aku hampir nggak pernah morning sickness, hamilnya enak banget. Bahkan aku merasa glowing lho (i'm diamond, you know I glow up~ *sst, yang tau jangan sambil nyanyi!*) 😆 Jadi suami ikutan bingung melihat aku yang hari-hari lemes banget sampai nggak kepengen makan apa-apa.
Orang bilang kalau hamilnya cowok, biasa ibunya jadi 'jelek', jerawatan, cuma memang lebih nggak rewel alias hamilnya enak dll. Bagian 'jelek'nya nggak terbukti sama aku, btw. Terus ada yang bilang juga kalau hamilnya rewel, gampang capek, mual-mual, berarti anaknya cewek. Dipikir-pikir kasihan juga yaa, bayi cowok dan cewek itu udah 'didikte' dari dalam rahim, kalau cewek itu hamilnya lemah, kalau cowok lebih kuat 😅
Eniwei, tanpa basa-basi lebih lanjut, langsung aja kita bahas perjalanan hamil kedua ini, ya!
How I Found Out I was Pregnant
Sebetulnya aku udah cerita sekilas di blogpost Diary of The Month edisi Agustus, tapi kuceritakan ulang, yaa, biar laporannya jadi satu di sini 😊
Sekitar awal bulan Agustus, mendadak aku hilang nafsu makan dan mulut terasa pahit. Aku nggak pernah seperti ini dan terakhir merasakan gejala ini ya waktu hamil Josh dulu. Entah kenapa aku merasa, "Ini gue hamil deh!". Soalnya emang udah kepengen hamil tahun ini, jadi tiap bulan sebelum datang 'tamu' tuh deg-degan banget 😂 Aku pun chat suami yang waktu itu lagi kerja dan bilang pengen nitip test pack pulang kerja nanti. Tapi pada dasarnya aku nggak sabaran, akhirnya beli test pack sendiri via Gojek. Belinya nggak nanggung-nanggung, langsung lima bungkus sekalian buat stok di rumah huahahaha. Secara teknis dan idealnya jika ingin tes kehamilan menggunakan TP bisa dilakukan di pagi hari. Lagi-lagi karena aku penasaran banget, sore itu aku langsung tes dan hasilnya... tentu saja negatif 🤣 aku cuma bisa menertawakan kesotoyanku dan terpaksa menunggu beberapa hari lagi.
Sampai di mana jadwal menstruasiku sudah telat beberapa hari. Yaudalah ini pasti hamil, pikirku lagi dengan sotoynya. Karena aku hampir nggak pernah telat, bahkan sejak Josh masih menyusui pun menstruasiku tergolong lancar dan tepat waktu (puji Tuhan, yaa). Kali ini nggak perlu ribet beli TP karena udah nyetok hihi langsung aja deh tes, dan hasilnyaaa... positif! Aku sampai kedip-kedip nggak percaya melihat dua garis yang muncul. Keluar dari kamar mandi aku pamer hasil tes sama suami, respon doi pun senang tapi agak-agak nggak percaya juga 🤣 Akhirnya diputuskan untuk tes sekali lagi besok pagi. Kalau hasilnya positif, kami bakal ke dokter kandungan.
Dan bisa ditebak, keesokan paginya hasil tes tetap sama yaitu positif. Aku senang bukan kepalang! Langsung sujud syukur sama Tuhan karena telah mengabulkan doa kami, tepat pada waktunya. Luar biasa memang rencana Tuhan, yaa. Hanya berharap sampai tiba di hari ketemu dokter, kami bisa 'ketemu' calon bayi kami di layar monitor USG.
Doctor Appointment during Pandemic
Pergi ketemu dokter di rumah sakit di tengah pandemi seperti ini memang agak-agak bikin kuatir. Jadi sebelum berangkat, pastikan kondisi badan kita sehat, yaa. Syukur-syukur amann terjaga.
Untuk kehamilan kedua ini, aku memutuskan untuk kontrol dengan dokter dan di rumah sakit yang berbeda, dikarenakan beberapa alasan pribadi. Karena aku lebih nyaman dengan dokter kandungan wanita, jadi aku coba cari referensi obgyn wanita yang oke di Bogor, dan ketemu lah dengan Dr. Vivi Sylvia.
Setelah baca review ke sana ke mari, hampir semuanya memberikan testimoni yang oke untuk beliau. Katanya Dr. Vivi ini sangat telaten menjelaskan hasil USG, enak diajak ngobrol dan nanya komunikatif, dokternya juga ramah dan bisa diajak becanda. Semua hal baik ini tentu saja harus kubuktikan sendiri. Namun downside-nya, dokter kandungan ini lumayan populer di kalangan ibu-ibu Bogor, jadi waktu mengantrenya kudu SABAAAAAR. Dokternya selalu datang setengah jam sebelum jadwal praktik 😂 tapi tenang aja, beliau tetap melayani semua pasien dari nomor urutan pertama sampai akhir kok.
Btw, selama kontrol ke rumah sakit, yang ngantri di poli dokter Vivi dan lainnya memang ramai lho. Wah, warbiasak bukan berkah di tengah pandemi ini? 😆
Total sudah tiga kali aku janji temu dengan Dr. Vivi, apakah semua sisi positif beliau adalah real? Jawabannya, yessss! Dari pertemuan pertama udah sreg gitu lho, karena beliau memang cekatan sekali mengoperasikan alat USG dan menjelaskannya dengan detil satu per satu. Aku juga takjub, sih, kok alat USG sekarang kece amat, yaa?? Meski baru 2D kok jelas banget gambarnya, dan karena dijelaskan dengan baik, aku nggak bingung melihat posisi dan bagian tubuh si calon bayi yang ada di rahim. Kalau pengalaman USG sebelumnya, hasil fotonya gelap dan si bayi (aka Josh) terlihat seperti makhluk abstrak 😂
Selain itu, beliau ramah dan enak diajak diskusi. Meski pasiennya banyak, mood beliau sepertinya cukup stabil. Soalnya pertemuan terakhir aku mendapat urutan agak belakang, dan beliau masih bisa ketawa-ketawa tuh. Ditanya apapun pasti dijawab dengan baik.
Tapi yaaa, seperti peribahasa yang mengatakan "ada uang ada barang", biaya kontrol kehamilan kali ini serta vitamin-vitaminnya cukup mehong, mak 😂 semoga kami selalu dicukupkan untuk segala kebutuhan si dedek bayi sampai kelahirannya nanti, yaa *pijit-pijitin suami* 😆
Pregnancy Symptoms and Cravings
Bokkkk, kehamilan kedua ini rasanya LELAAAAAH sekali.
Semua gejala yang kubaca di artikel maupun aplikasi kehamilan (aku pakai Teman Bumil, btw) benar-benar aku alami. Morning sickness (tepatnya all-day sickness, karena aku mual sepanjang hari 🥴), checked. Nausea, checked. Nggak nafsu makan, checked. Susah BAB, checked. Badan pegel-pegel, checked. Kerjaanku di rumah literally rebahan aja. Sesekali nonton Netflix atau film, tapi habis itu ketiduran.
Sebulan pertama itu teler banget deh. Bawaannya mager, nggak pengen makan apa-apa. Beratku sampai turun dua kilo, yang mana sebelum hamil kemarin gencar olahraga biar turun BB eh malah masuk trimester pertama langsung turun drastis 😂 Soal makan ini juga agak rewel. Masuk dapur aja udah kepingin pingsan. Nggak nafsu makan apa yang ada di rumah. Tapi kalau delivery food malah nggak ada masalah huhuhu Cium bawang putih di rumah mabok, tapi bisa makan ludes Ramyun dan Dakgangjeong di restoran Korea LOL Sebelum nafsu makan Korea itu, aku juga cuma bisa nelen bubur sama kuah-kuah aja. Padahal lebih sehat makanan rumah, yaa. Feeling guilty, tapi daripada nggak makan samsek, dedek makan apa yekannn.
Puji Tuhan sekarang udah jauh lebih baik. Udah bisa masak lagi, udah bisa makan lebih enak meski kadang-kadang mualnya datang dan pergi, sih. Bangun pagi seger, siangnya bisa mual, malemnya enakan lagi. Besoknya pagi bangun mual, siang mual, malem seger. Suka-suka deh 😂
Cuma masuk minggu terakhir di first trimester ini muncul tantangan baru yang berhubungan dengan eczema-ku. Kulit di bagian tanganku mendadak beruntusan parah alias flared up gara-gara hormon hamil, kayak bekas luka bakar gitu aslikkk mau nangis. Hampir sebulan aku mengalami sleeping trouble gara-gara eksim ini. Akhirnya diputuskan untuk jaga makan dulu supaya kulitnya bisa "nafas" dan clear lagi. PR banget, sih, ini, karena aku harus pantang beberapa makanan sementara. Pilihan makananku agak terbatas, tapi daripada nggak sembuh-sembuh, kan, yaa. Sekarang ini lagi menjalani rutinitas yang sebelumnya sempet absen beberapa bulan, minum ramuan perasan lemon dan madu hangat, katanya ini bisa bantu untuk detoks dari dalam. Mudah-mudahan kulit ini bisa kembali sembuh, yaa.
The soon-to-be Big Brother Reaction
Diingetin Eya gimana respon Josh saat tau mamanya hamil. Baru ngeh kenapa nggak sekalian bahas poin penting ini 😆
Reaksinyaaa tentu saja dia hepiii! ❤️
Setahun yang lalu, kalau ditanya "Josh mau punya dedek nggak?", jawabnya pasti cepet, "nggak!". Pokoknya konsisten tuh jawabannya nggak mau terus. Terus kami berdua melancarkan aksi sounding biar persiapan ceritanya. Soalnya aku agak kuatir juga kalau nanti hamil beneran dan Josh nggak siap, gimana cerita? 😔
Sampai akhirnya anak ini bisa ngomong sendiri, katanya kalau dia punya dedek dia mau namain (nama random), terus mau diajakin main mobil-mobilan ahahahaha. Terus waktu Josh playdate dengan anak sahabat kami yang usianya lebih kecil, Josh ini lumayan bisa ngelonin walau awalnya agak risih 😂 Yaaah, kami berdua kaget-kaget seneng dong. Wahhh, anak ini sepertinya udah siap lah punya dedek.
Pertemuan pertama ke dokter, kami menunjukkan hasil foto USG ke Josh dan dia menatap lama foto tesebut. Bingung kali ya doi papa mama bilang ini foto dedek, tapi mana dedeknya? 🤣 Cuma dia senang sekaliii katanya mau punya dedek!
Waktu aku lemes nggak bisa ngapa-ngapain alias baringan aja, Josh itu suka nanyain, and surprisingly, dia pengertian sekali. Tiap hari nggak pernah absen nanya mamanya, "Ma, are you okay?", "Ma, are you feeling good?", "Mama tiduran aja gih."
Dia juga suka tiba-tiba nyamperin aku dan usep-usep perut mamanya sambil ngomong, "Hai dedekk, lagi ngapain?" gemaaaaas tolong 😭 nggak lupa tiap malam Josh juga doain buat kesehatan mama dan dedeknya. Kadang-kadang juga dia minta foto USG, mau lihat dedek. Abis itu dia gemes sendiri dengan foto tersebut, katanya dedek lucu 😂
Kelakuan anak 4 tahun kayak gini tuh warms our hearts banget deh. Hatinya murniii sekali. Papa mama yakin kamu bisa jadi koko yang baik buat dedek nanti yaa ❤️
Pregnancy Announcement
Begitu pulang check up pertama ke dokter, kami langsung announce kabar bahagia ini ke orangtua dan grup keluarga. Beberapa sahabat juga kami beritahu, sisanya masih 'dirahasiakan' 😂 bahkan aku belum publish di Instagram selain close friends yang isinya hanya segelintir, itu juga baru belakangan ini share-nya. Teman-teman di blog malah yang kuberitahu dulu soal kabar ini, dan aku juga lebih banyak cerita di sini hihi Biarlah nanti mengalir aja deh 'pengumuman' hamilnya. Mohon dukungan doanya aja yaa manteman supaya kehamilan kali ini bisa lancar dan sehat-sehat selaluu 🤗🥰
***
Semoga masuk second trimester nanti bawaannya udah jauh lebih enak. Mohon maaf juga aku baru sempat membalas komentar teman-teman hari ini huhuhu karena kemarin ini buka laptop aja langsung mabok, sementara blogging maupun bales-bales komentar lebih enak di laptop daripada di hape 😂 Habis ini hutang BW akan segera dilaksanakan, ya.
Sampai bertemu di postingan selanjutnya! Have a great hump day! ❤
kyaaaaaa berita gembira datang dari mba jane
ReplyDeleteikut syenang dan selamat untuk calon dedeknya kokoh josh yakkk
aku pengalaman hamil anak cowok malah kata suamiku jauh lebih cantik mba jane, oas hamil anak cewek jerewi di mana mana dan punggung, pas anak kedua malah mulus dan kelihatan lebih wanita heu heu
mitos hanya sekedar mitos wkwkwk, tapi emang hamil anak cowok ga mual sementara hamil anak cewek ampun ga bisa makan apa apa kalau blom diisi nasi siang hari ((eh kok nasi ya..iya nasi wkwkw)), pagi ga bisa kluar semua wkkwkw
btw sekali lagi selamat dan semoga dimudahkan sampai due date lahiran nanti ya, sehat selalu ibu dan bebynya 😍🥰
Mbaa Nitaaa, makasih banyak yaaa 💕😘
DeleteUwuuu udah ada yang dipanggil koko di rumah, anaknya juga mendadak sok gede sejak tau mau punya dedek huahaha
Nah iya kan, ku juga sama, Mba Nit. Waktu hamil Josh tuh berasa cantik banget huahaha waktu orang rumah liat aku hamil kedua kayak gini, langsung pada nebak "anaknya cewek kali nihh". Mau cewek atau cowok semoga sehat-sehat aja deh si debayy hihi
Sekali lagi makasih banyak untuk doanya ya, Mbaa. Sangat berarti buat kami 🥰
Ciciiiii selamaaat yaaaa dan sehaaat selaluuu.. Sudah ketauan jenis kelaminnya kah?
ReplyDeletePengalaman aku hamil Baby E kemarin terbilang "kebo" kalo kata orang. Aku ga ada morning sickness, ga pegal-pegal, ga lelah, ga susah makan, dll. Cuma emang nguantuukk parah bangeeettt. Selebihnya aman dan bisa makan apa aja. Tapi emang di awal kalau cium masakan yang baunya strong kaya soto, baso, bawang-bawang aga ga nyaman aja. Tapi ga sampe muntah-muntah sih.
Nikmatin aja yaa ci, semogaaa segera enakan. Ditunggu kabar selanjutnya 😊
Thank youu so much Devinaa 🤗 belum ketahuan nih gender babynya, mungkin beberapa minggu ke depan kali yaa.
DeleteEh sama, waktu hamiL Josh aku dibilang "badak" (ada apa badak dengan kerbau? 😆) sama mamaku karena nggak rewel samsek. Enegnya sesekali aja dan nggak sampai muntah-muntah. Terus ngantuk parah itu BENER BANGET! Sejak hamil ini aku suka bobo siang, biasa abis boboin Josh aku ngerjain hal lain, ini malah ikutan molor sampai sore wkwkwk
Siapp! I will enjoy this new journey 😊 makasih banyak once again, Dev! ❤️
Selalu senang baca cerita perjalanan teman-teman yang hamil mbaaa, aura happy-nya sampai ke Bali soalnya hahahaha :))) semoga mba Jane sehat terus dalam menjalani masa-masa emas hingga le~baby lahir ke dunia. Nggak sabar baca cerita-cerita seru lainnya. Dan soal blogwalking or balas komentar, no worries mba :3
ReplyDeleteSaya yang nggak hamil saja sampai hari ini belum sempat balas komentar post-post lama karena terlalu magernya. Maygad hahahaha! Mba Jane kalau ada mengidam sesuatu dari Bali / Korea bisa kabari saya, nanti saya kirimkan segera. Asal jangan mengidam BTS, yang ada saya bingung bagaimana bawanya :""""D
Take care mbaaaaa <3
Hihi aku pun ikut senang kalau bisa menyebarkan aura bahagia ke teman-teman sekalian. Apalagi sekarang selain keluarga kandung, aku punya 'keluarga' lainnya yang tinggal di Bali juga 🤭 *poking Mba Eno*
DeleteHAHAHAHAHA mendadak aku ngebayangin Mba Eno rempong telponin satu-satu member BTS untuk datang ke Indonesia karena ada bumil ngidam 🤣🤣🤣 so far soal ngidam ini masih aman, Mba Enoo hihi kebutuhan sebagai fangirl (fanmom kali ya sekarang mah 😂) masih tercukupi dengan baik 🤭 stok makanan yang kemarin juga masih aman, Mba hihi
Terus kalau soal Bali, aku malah ngidam berat pengen ke sana langsung huhuhu namun sepertinya memang belum bisa dalam waktu dekat hiks
Thank youuu so much Mba Eno for your warm and kind heart ♥ take care untuk Mba Eno dan kesayangan juga ya 😉
Huaaas seru banget baca pregnancy journey seperti ini, jadi ada bayangan nanti kalau hamil gimana 🙈 *padahal masih lama*
ReplyDeleteBtw, aku kok nyanyi ya pas bagian "I'm diamond and I know I glow up" itu 🤣 ups, ketahuan deh 🤭
Cici, bikin tebak-tebakan dong dede babynya cewek atau cowok 🙈 nanti kalau udah lahiran baru di announce dan yang benar dapat cium peluk dari cici 🤪, biar seru hihihi tapi kok aku feelingnya cewek? Tapi baik nanti cewek maupun cowok, yang penting sehat dan normal semua ya ♥️
Aku juga jadi merasa anggota tim ekslusif nih karena teman-teman di blogger malah dapat annoucement duluan dibanding teman-teman IG cici 🤭
Anyway, sehat selalu cici! Nikmati aja mumpung masih bisa rebahan 🤣
Aku kira cerita pregnancy journey gini bakal bosenin untuk mereka yang belum menikah, tapi legaaa juga kalau ternyata bisa jadi bahan pengalaman sekaligus hiburan yaa di sini huahahaha 😆
DeleteHaishhh, sayang sekali anda tidak bisa menahan diri untuk tidak bernyanyi! wkwkwwk 🤣
Tau gak sihh, Liii. Kamu tuh udah orang keberapa deh yang bilang aku hamil anak cewek. Deep down aku sebetulnya pengen anak cowok lagi bahahaha tapi mau cewek atau cowok, aku tetap bahagia dan bersyukur, dan betul yaa yang penting baby sehat-sehat selalu hihi 😚 Soal main tebak-tebakan, boleh jugaaa. Hadiahnya peluk cium dari jauh yak wkwkwk 😆
Suamiku juga langsung agree lho saat kubilang boleh nggak sharing di blog dulu. Menurut dia juga blog aku isinya nggak cuma aku doang, tapi udah kayak keluarga jauh sendiri hihi ❤️
Hahahaha will do! Kapan lagi kann bisa bebas rebahan tanpa feeling guilty 🤪
Thank you so much yaa, Liaaa! Kamu juga sehat-sehat selalu 😘🤗
Aku pribadi senang sih baca-bacain pengalaman ibu-ibu yang sedang hamil, melahirkan hingga merawat anak, soalnya bisa jadi bekal nanti kalau terjadi di hidupku 🤭
DeleteEhh~ aku kira Cici mau anak cewek lho karena aku pikir biar sepasang hahaha. Kenapa deep down inginnya laki-laki juga? 🙈
Hahahaha buat persiapan nanti yaa Lii 😝
DeletePikiran sederhanaku sih supaya aku nggak perlu menyesuaikan gaya parenting aku lagi kalau si baby number two ini baby boy. Kalau dikasihnya baby girl, otomatis aku harus belajar parenting ke anak cewek itu gimana, treatment-nya pasti beda kan yaa. Sisi lain, kalo cowok lagi kan hemat Lii tinggal pake perintilan dan main mainan peninggalan kokonya yang masih bagus wkwkwk 🤣
Ah iya, benar juga ya! Kok aku nggak kepikiran ��
DeleteKarena rata-rata orang inginnya sepasang wkwk
Aku jadi salfok sama kalimat terakhir Cici, Josh anaknya apik ya? Mainannya awet kalau di tangan Josh? How lucky you are, Ci! ��
Sebab kebanyakan anak laki-laki kalau dikasih mainan, baru ditinggal 5 menit, udah diperetelin aja itu mainannya :p
Janeee selamat yaa sekali lagii~ sehat-sehat yaa Jane sama dedek bayinya jugaaa 💕
ReplyDeleteYa ampun ga kebayang udah masih mual-mual ditambah eksim kambuh juga.. Obat yang sebelumnya ga bisa dipake kah Jane?
Btw penasaran reaksinya Josh gimana mau punya dede? 😄
Eyaaa, thank you so much untuk doanya yaaa 😘🤗
DeleteHuhuhu iyaa, Eyaa T_T beberapa waktu lalu menderita sekali deh gara-gara eksim kambuh ini. Salep obat yang sebelumnya disuruh stop sementara oleh obgynku karena bumil nggak boleh pake salep steroid dulu. Buat ngurangin gatel mau nggak mau jaga makan dulu deh biar nggak kambuh-kambuhan terus. Apalagi hormon hamil gini takutnya makin menjadi 😣
Josh awalnya bingung dedeknya ada di mana ahahahaha terus kami jelasin dedek itu di perut mama, nanti makin lama makin gede terus keluar deh. Dia excited sih makin ke sini, tau kali yaa mau jadi koko 🤭
Semangaaaaat mba Jane :D. Duuuh kalo ditanya rasanya hamil aku juga nyaris lupa wkwkwkwkk, udh terlalu lama dan udh ga pengen juga :D.
ReplyDeleteAku ga prnh ngerasain mual2 pas hamil, tp pas anak kedua bawaan maleeees ga mau jalan kemana2 termasuk traveling yg aku cinta :D. Makanya sempet ga jalan2 2 thn tuh 2015-2016.
Tapi skr udh agak enakan ya mba? Syukurlaaah. Kalo mual2 udh ga berasa, makan jd enak memang. Adekku pas hamil mabokan juga. Aku sempet jagain tuh, kayaknya nyiksa bgt kalo liat dia muntah2 tiap makan.
Semoga eksimnya juga bisa mereda ya mba. Kebayang nyiksa nya kalo sampe mual ditambah eksim kumat :(. Aku doain lancar2 trus sampe due date yaaaa ;). Jaga kesehatan slalu mba Jane :)
Mba Fannyyy, terima kasih banyak yaaa untuk doa dan dukungannyaa 😘❤️
DeleteWahahaha anak udah pada gede gini agak males juga ya kalo semisal Mba Fanny kasih dedek bayi lagi 🤭
Wah berarti waktu hamil anak pertama Mba Fanny masih aktif traveling? Warbiasak nih memang. Jangan-jangan nanti si kakak sama adik hobinya yalan-yalan juga kayak mamanya hahahaha
Makanku agak rewel memang gara-gara mual ini, makan apa kok serba salah, ujung-ujungnya cuma bisa bubur deh. Sebelnya mual banget tapi nggak bisa muntah, padahal perutnya udah nggak enak. Tapi syukurlah sekarang udah jauh lebih baik, udah bisa masuk dapur masak lagi :D
Aminnnn! Sekali lagi maacih yaa, Mba Fanny 🤗
Sehat terus Ci Jane dan dedek bayi🥰🥰🥰 btw kakak iparku dulu hamilnya rewel di awal anaknya cewek, hamil kedua strong keluarnya juga cewek. Sepupu hamil trimester pertama rebahan sama tidur karena mual terus eh lahirnya cowok, temen kerja hamilnya kuat banget ga rewel ga apa anaknya cewek, emang stereotip masyarakat ini salah kaprah😂😂 btw lagi AKU NYANYI DONG YEAY!!! Indikasi teracuni lagu dynamite🤣
ReplyDeleteTUH KAN memang mitos aja itu mah, nggak ada hubungannya ya cowok cewek sama kondisi ibunya pas hamil wkwkwk 😂 mau gimana hamilnya, yang penting ibu dan bayinya sehat-sehat aja yaa hihi
DeleteWahahahahaha yang ini malah kesenangan bisa ikutan nyanyi 🤣 selamat yaa, mau aku doain jadi Army tapi nggak jadi deh 🤭😜
Btw, terima kasih banyakkk Endah untuk doanya! Peluk jauhhh 🤗😘
Mbak Jane selamat atas kehamilan kedua.
ReplyDeleteSemoga Mbak Jane, dedek bayi, Josh, dan bapak suami sehat-sehat selalu ya..
Aku bacanya sambil ngakak campur haru.
Apalgi pas Mbak Jane cerita bagian USG, foto USG nya Josh kek abstrak gitu, asli ngakak! XD
Terasa haru karena kita nih, blogger-blogger tetangga malah tahu duluan. So sweet..
Sekali lagi, selamat!!!
Terima kasih banyak Mba Pipit untuk doanyaa ❤️❤️
DeleteAhahahahaha tapi bener deh, nanti kalau sempat aku coba bandingkan foto USG Josh dan dedenya di sini, punya Josh itu abstrak banget asli, aku sampe bingung liatnya 😂
Iyaaa dong, kalian kan tim eksklusif aku di sini ihiyy 😚
Maacih yaa, Mbaa! 🤗
Selamat mbak jane 😄 semoga dedeknya sehat selalu dan lancar sampai lahiran nanti yaa hihihi gemes banget sama josh, bakal jadi kakak sulung baik hati nih pasti❤
ReplyDeleteHaloo Mba Tayaa, makasih banyak untuk doanya yaa 😊❤️ aminn aminnn! Papa mamanya juga nggak sabar lihat Josh jadi kakak untuk dedeknya nanti hihi
DeleteMba Janeee, bumil cantik (yg bahkan pas hamil anak cowok pun ga bisa jd jelek 😂), sehat2 teruus yaaa.. Semoga masuk trimester ke 2 kondisinya lbh baik n morning sickness nya berkurang yaa.
ReplyDeleteSelalu seneng baca perjalanan temen2 yg lg hamil. Bawaannya ikut merasakan excited nya 😍😍
Berkah pandemi, malah banyak yg positif n yg antri dokter tetep ramee ya Mbaa. Hehehe..
Btw, aku bs merasakan ke ga sabaran Mba Jane waktu test pack. Aku pun gitu, test pack siang2 krna saking ga sabarnya 😆😆
Eitss, versi nggak jelek alias cantik tentu menurutku pribadi sih, Mba Thess (dan suamiku juga 😆). Maklum anaknya emang kepedean huahahaha
DeleteIya lhoo, antrean obgyn di rumah sakit rame-rame aja. Kebanyakan memang udah hamil gede sih, tapi nggak sedikit juga yang hamil muda kayak aku (kalau dilihat dari ukuran perut hihi).
Wahahaha iya kann? Rasa penasarannya bikin gak sanggup! 😝
Btw, terima kasih banyak untuk doanya yaa, Mba Thessa 🤗
Kalau dilihat dari reaksi dan respon awal Josh, kayaknya dia belum siap berbagi kasih sayang orangtuanya. Tapi mudah-mudahan ia cepat mengerti, kalah kasih sayang orangtua tidak akan habis untuk anak-anaknya.
ReplyDeleteSemoga kak Jane dan dedek bayinya sehat walafiat. Saya tidak tau persis seberapa besar perjuangan seorang Ibu, tapi setau yang saya lihat dan dengar, perjuangan seorang Ibu dari mengandung sampai membesarkan itu sangat besar. Tanpa mengenyampingkan peran seorang Ayah, panjang umur untuk perjuangan semua Ibu di dunia.
Betul sekali, Mas Rahul. Tahun lalu itu Josh memang masih sangat sangat nempel sama mamanya, bisa dibilang posesif banget malah. Sampai akhirnya dia masuk sekolah, nah di situ kemandiriannya perlahan dibentuk, anaknya juga lebih PD dan berani. Nggak lama setelah ultah ketiga, kami baru deh sounding soal punya dedek, puji syukur dia perlahan mengerti. Dan mudah-mudahan kami sebagai orangtua pun bisa memberikan kasih sayang yang cukup buat anak-anak 😊
DeleteSaya jadi terharu baca komentarnya Mas Rahul. Memang perjuangan ibu itu luar biasa. Terima kasih banyak atas doanya ya 😊🙏
uwiiiiiw ci Jane!!! Selamat yaa! Ikut bahagia aku di siniii 😆😆😆
ReplyDeleteHamil kedua bisa beda drastis gitu yaaa. Kukira kehamilan kedua tuh malah lebih better. Kaga pake acara mual-mual, pegel-pegel, dll
BTW ci, isu kalo anaknya cewe itu hamilnya bakal lemah itu salah ciiii! Soalnya sohibku anaknya cewe tapi pas hamil kaya ga ada apa2 gitu. Santuy beneer. kaga ada mual, kaga ada pegel-pegel, biasa aja gitu kek kaga hamil tapi perut makin lama makin gede hahaha
Semoga cici Jane dan dek bayi, serta keluarga cici sehat-sehat terus yaaa. Apalagi kan musti rutin kontrol ke dokter yang berarti urusan sama RS di tengah pandemi begini. Syukur-syukur malah ntr pas mo lahiran, pandeminya uda kelar.
Amiiiin.
Friscaaa, makasih banyak yaaa dear! 😘❤️
DeleteAhahahaha sahabatku juga berkomentar hal yang sama, hamil kedua harusnya bukannya udah kerasan. Nyatanya nggak juga, badanku tetap beradaptasi, mental apalagi walau udah direncanakan juga sih tapi tetap aja ada yang harus disesuaikan hihi
Tuh kan! Satu lagi yang setuju ini hanya mitos ahahahaha memang sepertinya nggak ada hubungannya deh, cuma berdasarkan pengalaman aja ya 😆 tapi pengalamanku hamil Josh dulu kurleb sama kayak teman kamu, Fris. Hamil badak kalo kata mamaku, tau-tau perut makin buncit 🤭
Iyaa, jadi kunjungan rutin ke RS tiap bulan. Mudah-mudahan tetap sehat jadi aman yaa kontrol ke dokter. Makasih banyak yaaa untuk doanya! Aminnnnn pandemi tahun depan harus udah kelar! ❤️
Iya sama-sama ci Jane 😘❤️
DeleteTetep ya, namanya ada kehidupan dalam perut, pasti butuh adaptasi lagi ya ci...
Wiiiw cici juga ternyata gitu toh pas hamil Josh. Enak banget tuh ya kalo yang kaya gituuu. Jadi santuy pisaaan. Semoga aku pas hamil kaya gitu deh hehehe
Iya ci amiiiin! Harus slalu jaga kesehatan dan pola hidup. Biar badan strong terus hehe
Selamat ya untuk berita baiknya, semoga sehat2 terus sampai due nya :-)
ReplyDeleteTerima kasih banyakk, Mba untuk doanya! ❤️🤗 Semoga Mba dan keluarga juga sehat selalu yaa
DeleteSelamat atas kehamilan keduanya, semoga ibu dan dedek bayi sehat selalu, mbak Jane.
ReplyDeleteDeg-degan nggak sih kondisi sekarang konsultasi dokter. Prosedurnya tentu ketat banget ya. Dokternya ada pakai pakaian tertentu kah?
Moga2 kondisi mual-mualnya cepat berlalu dan bisa beraktivitas normal kembali ya
Thank youu so much, Mba Phebie untuk doanya ❤️
DeleteAwalnya memang deg-degan, Mbaa. Soalnya banyak yang bilang hari gini kalo bisa menghindari RS kalo nggak mendesak, kan. Tapi sampai kontrol ketiga kali, so far aman, Mbaa. Semua tenaga medis memakai APD lengkap from head to toe. Ranjang pasien juga dilapisi disposable pad gitu jadi lebih higienis. Sebelum masuk gedung juga dilakukan screening pada pasien. Jadi pasien merasa aman deh, yang penting badan fit aja 😊
Aminnnn! Sekali lagi makasih banyak yaa, Mba Phebie 🤗
sehat terus debay dan mbak jane, jaga kesehatan.
ReplyDeletekakak Josh udah pengertian ya sekarang, ahh senengnya deh
Mie korea itu jadi penyelamat banget di both pregnancies that I had. Biarin deh micin2 dikit yg penting kita makan hehehe.
ReplyDelete