JanexLia kembali hadir dalam edisi spesial tutup tahun! Nggak mau kalah dengan aplikasi musik ijo-ijo itu, kami berdua juga bikin edisi Reading Wrapped 2020 dong π
Baik aku dan Lia, kami punya target baca masing-masing untuk tahun ini. Tahun-tahun sebelumnya aku punya target baca dengan jumlah yang cukup ambisius. Sayangnya, target tersebut nggak diikuti dengan waktu membaca yang serius. That's why, tahun 2020 ini aku pasang target yang sewajarnya—walaupun jiper juga, sih, gimana caranya baca 20 buku dalam setahun?!—dan puji syukur malah dapet bonus 4 buku di akhir-akhir :D
Reading Wrapped 2020 ini dikemas dalam bentuk awards ala-ala gitu, jadi akan ada beberapa nominasi dan kami harus memilih buku mana yang paling cocok 'memenangkan' nominasi tersebut. Sebelumnya, berikut reading list yang berhasil aku tuntaskan dalam setahun ini:
Reading list 2020
Agak kaget juga kok jumlah fiksi dan non fiksinya bisa seimbang, padahal nggak direncanakan sama sekali hahahaha. Okelah, tanpa basa-basi, langsung aja yoksss ke pengumuman pemenang untuk masing-masing kategori.
Fiksi - Fiksi Sejarah terbaik
Sayang sekali untuk kategori ini aku nggak bisa memilih karena memang nggak baca. Skip!
Fiksi - Sains Fantasi terbaik
Lagi-lagi pass π mungkin setelah ini ada yang mau merekomendasikan buku dari kedua genre ini kah? π€
Fiksi - Romance/Metropop terbaik
Tiga Venus by Clara Ng. Satu karya lagi dari Clara Ng yang berhasil memikat hatiku, ciyeeeh.
Mungkin karena kebanyakan baca novelnya Ika Natassa, aku mempunyai penilaian klise tentang genre Metropop di Indonesia. Karakternya pasti nggak jauh-jauh dari wanita karir yang hidupnya mewah, plotnya nggak kepingin nikah karena ingin fokus pada karir atau pengen nikah cuma di perusahaan dilarang menikah dengan sesama pegawai, semacam itulah. Sampai akhirnya ketemu dengan tiga wanita di Tiga Venus ini: Juli si ibu rumah tangga, Emily si wanita karir dan Lies si ibu guru SMA, yang sedikit mengubah penilaianku tentang genre Metropop nggak melulu soal percintaan pria dan wanita perkotaan.
Kita gampang banget, kan, berdelusional menjalani kehidupan seseorang yang kita kagumi hanya karena melihat apa yang mereka upload di timeline. Padahal kita nggak pernah tahu apa yang sebenarnya terjadi di balik foto dengan filter, pose, outfits separipurna mungkin. Pengalaman ketiga wanita di atas saat 'bertukar tempat' satu dengan lainnya membuatku kembali berpikir, "Apakah iyaa, kita segitunya menginginkan kehidupan orang lain saat benar-benar menjalani kehidupan tersebut?".
Pokoknya Tiga Venus ini membawa angin segar buatku sendiri sebagai pecinta Metropop.
Fiksi - Young Adult terbaik
My Incurable Boyfriend (MIB) by Raenissa. Untuk pertama kalinya dalam sejarah sebagai bucin Kpop, tahun ini aku membeli karya fanfic yang dibukukan. Jadi ceritanya aku baca fanfic ini di Wattpad, tapi karena si penulis membukukan karyanya tersebut, mau nggak mau harus beli bukunya untuk membaca sampai ending cerita. Kepalang penasaran dan nggak mau 'digantung' begitu aja, yaudahlah beli aja bukunya. Ada bonus poster Suga BTS lho, ada yang mau mungkin untuk dipajang di tembok kamarnya? π
MIB ini masih bagian dari boyfriend series karyanya Raenissa (atau biasa dipanggil Rae). Setiap judul mewakili cerita personal dari tiap member BTS, yang tentu saja udah dibikin sehalu mungkin... namanya juga fanfic, kannn. Jadi BTS dalam universe-nya Rae ini bukan BTS world superstar dari Korea Selatan, melainkan seven young boys yang menjadi mahasiswa di sebuah kampus ibu kota Jakarta π
Tokoh utama di MIB ini adalah Suga, yang mengidap kepribadian ganda dan harus menghadapi berbagai masalah dalam hidupnya, baik itu dalam keluarga, pertemanan dan percintaan. Tanpa mendiskreditkan karya fanfic lainnya, cerita MIB ini memang sangat unik, lain daripada yang lain. Dan menurutku Rae cukup berani untuk menyampaikan isu mental health melalui karyanya ini. Risetnya juga nggak main-main, karena banyak istilah dalam dunia psikologi yang baru kudengar dari buku ini. Meski teteppp yaa, yang namanya fanfic pasti ada bagian cheesy-cheesy yang bikin hati gremet-gremet. Tapi overall, aku sangat menikmati novel MIB ini dan nggak nyesel udah beli (:
Btw, tawaran masih berlanjut. Ada yang mau poster Suga BTS-nya nggak? π€£
Fiksi - Thriller/Mystery terbaik
Katarsis by Anastasia Aemilia. Permisi, mau tepuk tangan dulu yang kenceng untuk karya yang satu ini ππΌππΌππΌππΌ
Percaya nggak kalau aku namatin buku ini dalam sehari melalui aplikasi iPusnas, gara-gara setelah baca review singkatnya di blog Mba Tika. Penasaran kian bertambah saat ngeh kalau Katarsis ini bergenre psychological thriller π±
Fyi, aku tuh punya hate and love relationship dengan genre ini. Iya sih aku takut hantu, tapi lebih takut dengan manusia yang punya 'monster hidup' dalam jiwa mereka. Apalagi ini novel psychological thriller lokal pertama yang kubaca. Selama ini selalu nonton atau baca karya luar negeri. Merindingnya tuh beda, kengeriannya juga berbeda. Mungkin karena latar belakangnya Indonesia kali, yaa. Karakternya juga familiar di sekitar.
Katarsis ini ceritanya sadis tapi juga kelam. Dari kalimat pembukanya aja udah bikin nagih untuk melanjutkan keseluruhan cerita. "Semua terjadi begitu cepat, secepat aku memulainya." Merinding nggak tuh?
Berkisah tentang seorang remaja berusia 18 tahun bernama Tara, yang menjadi korban dalam pembunuhan berantai melibatkan sebuah kotak perkakas kayu. Selama membaca, aku sambil menebak-nebak si Tara ini sebenarnya jahat apa baik apa gimana, sih. Tujuan dia apa? Motif dia apa? (dan sayangnya nggak dijelaskan lebih rinci kenapa Tara benci banget dengan keluarganya). Sampai di tengah cerita muncul seorang tokoh bernama Ello yang semakin membuatku misuh-misuh, "EDAAAN INI SAKIT JIWAAA" π
Buat yang nggak suka deskripsi eksplisit, mungkin agak terganggu dengan novel Katarsis ini. Karena no idea cerita ini akan seperti apa, aku bacanya sambil makan donat glaze-nya J. Co. Terus pas baca adegan loteng dan tangki air (if you know what I mean), langsung eneg dong π€£
Kalau nggak baca Katarsis, mungkin aku akan menobatkan Bird Box atau Handmaid's Tale sebagai pemenang kategori ini. So here you go, Katarsis. You deserve a trophy.
Non Fiksi - Pengembangan Diri Terbaik
Boleh yaa pilih dua pemenang, hihi.
The Simple Guide to A Minimalist Life by Leo Babauta. Buku bertemakan minimalis yang pertama kali kubaca. Kalau manteman ingat, awal tahun ini aku sempat menyinggung kertarikanku dengan minimalist lifestyle. Sebelum memulainya, tentu harus tau dulu dong filosofi hidup minimalis itu kayak apa dan cocok nggak, sih, untuk diterapkan dalam kehidupan pribadiku sendiri.
Buku Simple Guide ala Leo Babauta ini sangat mudah dicerna untuk kita yang ingin tes ombak menjalani hidup minimalis. Untuk memulainya, kita nggak harus langsung menata ulang atau bahkan membuang barang-barang di rumah. Konsep hidup minimalis itu harus dimulai dari menata ulang mindset. Kalau mindset-nya masih suka boros, hidup bahagia itu berarti punya barang melimpah, ya pasti sulit untuk memulai praktiknya. Aku suka sekali mereka yang menganut minimalist lifestyle, selalu menekankan berulang-ulang tentang hidup berkesadaran (mindfulness).
Buat yang ingin memulai hidup minimalis tapi nggak tau harus bagaimana atau yang ingin ngintip-ngintip dikit tentang apa itu gaya hidup minimalis, aku sangat merekomendasikan buku ini. Jumlah halamannya juga minimalis kok, sekitar 150 halaman aja kalau nggak salah :D
Tak Mungkin Membuat Semua Orang Senang by Jeong Moon Jeong. Dari beberapa buku self-help dari penulis Korea yang kubaca tahun ini, judul inilah yang paling melekat dan mengena di hati.
Isinya sangat to the point, penulis nggak berusaha sugar coating tentang penyampaian pribadinya. Sebagai yang dulunya suka baperan, ingin menjaga perasaan diri sendiri tapi juga nggak bisa cuek dengan apa kata orang, buku ini berhasil mengubah mindset-ku. Pelan-pelan aku belajar gimana caranya nggak menelan mentah-mentah omongan orang lain yang auranya negatif. Butuh proses memang, tapi bukannya nggak mungkin untuk dilakukan.
Terima kasih untuk penulis yang sudah menjadi "kakak perempuan tertua" dalam menyampaikan berbagai nasehat berfaedah melalui buku ini ❤
Genre Lainnya Terbaik
Meniti Bianglala (Five People You Meet in Heaven) by Mitch Albom. Setelah For One More Day dan Tuesday with Morrie, nambah lagi satu judul favorit dari penulis Mitch Albom. Nggak sampai bercucuran air mata sih bacanya, tapi tetep aja nyesek saat baca setiap halaman buku ini. Gimana rasanya setelah meninggal, kita diizinkan untuk bertemu dengan orang-orang di masa lalu yang ternyata berkaitan dengan kehidupan di masa sekarang, dan ironisnya orang-orang tersebut mengajarkan kita banyak hal tentang kehidupan di saat kita sudah meninggalkan dunia. So tragic yet so sad ):
Intinya, cobalah "hidup" sebaik mungkin selama masih punya kesempatan. Lakukan yang ingin dilakukan, peluk setiap orang kesayanganmu, pergi ke berbagai tempat impian dan sebagainya. Jangan bawa penyesalan saat pamit dari dunia ini. Jangan seperti Eddie, yang sudah mati pun dia masih memikirkan tentang penyesalasannya di bumi π’
Penulis lokal/non-lokal Terfavorit
Penulis lokal favorit: Clara Ng dan Anastasia Aemilia.
Gaya bahasanya Clara Ng sangat menarik buatku, ada ciri khasnya sendiri yang nggak ditemukan di penulis lainnya yang pernah kubaca. Meski agak formil dan kesannya kaku, tapi nggak menganggu isi cerita sendiri.
Sedangkan untuk Anastasia, aku salut banget dengan perbendaharaan kata yang dipakai di novel Katarsis. Kok bisa aja, sih, kepikiran menggunakan kata ini dan itu. Dan cara dia mendeskripsikan "kesintingannya" Tara itu luwes sekali. Agak serem yaa sama penulis kayak gini wkwkwk tapi ya kalau nulis thriller, memang harus punya bakat jadi psychopath dulu nggak, sih? π
Oh ya, aku pun tak heran saat tahu Katarsis juga diterbitkan dalam versi bahasa Inggris, mungkin untuk menarik pembaca luar, kah?
Ayooo dong Kak Anastasia nulis lagi! Ditunggu karya selanjutnya, ya! *lah sok kenal*
Penulis non lokal favorit: Josh Malerman.
Lagi-lagi aku memberikan penghargaan pada penulis karya psychological thriller lainnya. See, I told you I have a 'special' thing with this genre π
Sebagai karya debutnya Josh Malerman, Bird Box bisa dibilang sangat berhasil. Apalagi untuk plot dengan alur maju-mundur itu nggak gampang untuk ditulis, but he did it very well. Kita tetap bisa merasakan ketegangan intens yang dialami Malorie di masa sekarang (saat dia menyeberangi sungai bersama Boy and Girl) maupun masa lalu (saat teror pertama kali datang). Selalu kagum deh sama penulis yang bisa menciptakan cerita horor dan tersalurkan dengan baik pada pembacanya.
Buku Terfavorit Tahun 2020
Nahh, agak susah nih untuk menentukan satu judul aja. Karena dari setiap buku yang kubaca di atas itu memberikan kesan tersendiri dan berbeda-beda. Tapi kalau harus pilih dua (iyaa, dua aja yaa π), Meniti Bianglala dan Tak Mungkin Membuat Semua Orang Senang. Kedua buku ini sama-sama mengajarkan pengalaman hidup serta life values yang sangat berharga. Lafff sekali pokoknya! ❤️
π
Jangan lupa cek Reading Wrapped 2020 versi Lia, ya! Seperti yang mungkin manteman udah tau, reading list Lia aja tuh tahun ini buanyak banget! Ulasan dia pasti lebih seru lagi. Pastikan kalian ikut meramaikan postingannya juga, yaa π
Terima kasih untuk antusias dan dukungan teman-teman pada kolaborasi JanexLia ini. Nggak terasa kami udah merekomendasikan buku bacaan di blog kami masing-masing selama empat bulan lamanya. Senang rasanya kolaborasi yang diawali dengan kecintaan kami pada buku ini bisa menambah semangat manteman dalam membaca buku. Seberapa banyak target buku yang ingin dibaca tahun depan, yang penting jangan kasih kendor! π
Sampai jumpa di JanexLia tahun 2021! Happy new year and stay healthy everyone! π✨
Waaaaa salut banget sama Mba Jane yang bisa baca fiksi dan non fiksi berbarengan! Apalagi ini pas banget seimbang sama-sama 12 πππ Sebagai anak yang tak bisa baca non-fiksi benar-benar terkagum2 π
ReplyDeleteAkhirnya baca juga Mba Jane "Katarsis", pas baca ini aku juga cepet banget Mba. Cuma 2 hari kali ya, itupun aku paksa stop karena masih harus kerja besoknya kalo engga pasti lanjut terus π€£ dan emang novelnya juara banget lah bisa merinding padahal baca doang!
Btw, pas baca Mba Jane punya special thing dengan genre psychological-thriller padahal takut jadi keinget Lia yang gak suka historical-fiction tapi malah baca terus π
Selamat liburan Mba Jane, semoga tahun depat JanexLia nya terus update π₯°
Benar juga pernyataan Kak Tika π€£. Kami berdua yang mempunyai special thing terhadap genre tertentu, tapi malah baca terus dan didekatkan terus dengan buku-buku bergenre tersebut π€£. Lucu sekali semua ini wkwkwk
DeleteCiciiii, lucu sekali bisa secara tidak sengaja membaca fiksi dan nonfiksi dengan jumlah yang seimbang π€£.
DeletePerihal poster #salfok, sayangnya hadiahnya Suga π kalau hadiah posternya V atau Jungkook, aku akan jadi orang pertama yang akan acungkan tangan huahaha.
Btw, aku tuh juga ingin membaca Katarsis karena membaca review dari Kak Tika waktu itu. Sehabis baca review dari Cici, aku jadi makin pengin tapi takuttt π€£ Ada apa ini di loteng dan tangki air π€£
Oiya, Leo Babauta ini aku tahu dia dari blognya Zenhabits. Isi-isinya menarik sekali, bahkan ada 1 tulisan dia tentang hidup tanpa FB yang menginspirasiku untuk hidup tanpa FB juga π€£ walaupun sekarang pada akhirnya dia uda kembali punya FB wkwkwk
Dan yesss untuk Meniti Bianglala! Walaupun bacanya nggak sampai mewek wkwkwk tapi isinya tetap ngena banget ya, Ci π menohok banget pas baca, apalagi semakin menuju ending, ceritanya semakin menohok π. Jadi, aku setuju kalau buku ini masuk ke dalam jajaran buku terfavorit hihihi.
Thank you so much for sharing, Ci Jane! Terima kasih juga karena Cici telah bersedia untuk berkolaborasi denganku selama 4 bulan belakangan ini π I got so much fun dari setiap postingan kolaborasi yang kita tulis. Semoga kolaborasi ini bisa terus berjalan dengan lancar ya, Ci π. Happy New Year for Ci Jane and family π₯³
@Mba Tika: hauahahaha kebetulan yang sangat unik bukan π€£ kalau disuruh nonton aku mungkin masih maju mundur, tapi kalau ada bukunya lebih baik baca langsung sih, kayak Katarsis ini contohnya. MAKASIH MBAA TIKAA udah racunin buku ini! Aslik, nagih banget ya bacanya! Aku kayak langsung ngebut banget bacanya dan karena penasaran juga sih. Sampai hari ini, tokoh Tara dan Ello masih melekat di kepalaku T___T
DeleteSoal baca non fiksi itu, entah mengapa tahun ini aku lebih cepat menyelesaikan bacaan non fiksi ketimbang fiksi, Mbaa π suka kena reading slump kalo baca fiksi entah mengapa huhuhu tapi puji syukur ternyata malah jumlah bacaannya seimbang yaa wkwk
Terima kasih banyak, Mba Tika! Selamat tahun baru jugaa dan see you di postingan JanexLia berikutnya! :D
@Lia: HAHAHA kalau posternya V atau Jungkook udah aku keep kasih kamu sih, Li LOL π€£
AYOO BACAAA. Biar kita ketakutan bareng! wkwkwkwk kalau aku sendiri dari kalimat pembukanya aja udah nagih, Lii. Makanya bacanya cepet banget. Ayooo baca deh, nanti kamu akan tahu soal tangki air dan loteng, jangan sambil ngunyah ya nyahahaha π
Hiks Meniti Bianglala itu tragis sekali ya ceritanya ): tapi aku sekali setiap pelajaran hidup yang dibagikan di dalamnya. Buat kita yang masih dikasih kesempatan hidup, pelajaran tersebut layak dipraktikkan, sih. Supaya hidup kita nggak berujung penyesalan (:
Aaaa thank you so much too, Lia! π I had so much fun too! Semoga nggak kapok yaa kolab sama aku wkwkwk semoga juga kolab kita langgeng dan yuks lah brainstorming buat episode berikutnya π€£ happy holiday and happy new year too, Liaa! ✨
LOL thank you so much udah ingat aku, Ci π. Ayo beli fanfic lainnya agar aku bisa dapat poster V/JK #lhoooo *kenapa nggak beli sendiri*
DeleteMau Mau Mau! Aku mau baca π€£. Lia anaknya gitu, katanya takut tapi tetep dijabanin π€£ Paling udahannya jadi parno sendiri wkwkwk. Bulan depan semoga aku bisa baca Katarsis ini.
Nggak kapok banget! Aku malah nagih π. Yuk lah kita mencari inspirasi untuk episode berikutnya π€£ Semangat untuk kita πͺπ»
Tuh kan akhirnya yang saya tuangin dalam komentar di blognya mba Eno terkabul juga.. hahah π
ReplyDeleteSepertinya beberapa dari bukunya bakalan jadi Reading Wrapped 2021 saya.. wkwkwk penasaran sama katarsis. Udh cek tadi di shopee.. hahahha... januari 2021 mngkin buku ini yg bakal dibaca pertama.
HAPPY NEW YEAR mbak Jane dan Keluarga...... dan terimakasih...
Komentar tentang rekomendasi buku dari kami berdua yaa π ihiyyy senang sekali kalau ada bacaan yang cocok untuk masuk reading list tahun ini :D Katarsis layak baca, Mas Bayu kalau suka thriller. Bacanya juga cepat nggak butuh waktu lama. Tell me what you think setelah selesai baca ya!
DeleteHappy new year too untuk Mas Bayu! Semangat menjalani 2021 :D
Yeeehey akhirnya JanexLia....barusan dari blognya Lia langsung meluncur kemari
ReplyDeleteAsik banget bacain buku-buku yang udah dibaca dari teman-teman blogger. Ah bukunya Mitch albomm memang inspiratif, seringkali aku bengong setelah baca bukunya beliau, walau baru dua buku yg dibaca γ γ γ
Katarsis emang bagus!!!! Banget. Aku sebagai penyuka thriller selalu bilang kalo katarsis adalah buku lokal thriller yg harus dibaca wkwkwk. Betul kak karakter Tara itu bikin merinding ya kan, lekat sekali bahkan aku masih inget cerita dia di waktu masa kecil nya itu udah bikin ngeri, kadang serem tapi sedih juga miria gitu. Terus endingnya dong kak, endingnya begitu, bikin bengong π. Iya dan gak heran novel ini jadi novel terfavorit.
Aku juga nunggu karya mba Anastasia lagi, penasaran kalo dia nulis buku ceritanya bakalan kayak gimana ya
Thanks kak Jane buat sharing pengalaman membacanya, aku tunggu postingan JanexLia selanjutnya!! π
Maacih sudah mampir ke tempat kami, Nisaaa :D
DeleteSebetulnya tema buku-bukunya Mitch Albom tuh mirip-mirip, yaa.Tapi aku suka banget sih dengan filosofi kehidupannya, nggak seberat baca bukunya Paulo Coelho π
DUH IYA BANGET *maap capslock* gara-gara Katarsis, aku jadi penasaran dengan karya thriller Indonesia lainnya, dan langsung dapet rekomendasi Rumah Lebah dan Misteri Patung Garam (dan aku baru sadar dong ini ditulis oleh orang yang sama XD), kamu udah baca kedua judul ini belum, Nis?
HUHUHU aku pun merinding baca ending-nya T______T entah harus lega atau malah makin takut gara-gara ending-nya π
Sama-sama, Nisa! Makasih juga udah baca dan menikmati tulisan ini yaa hihi
Kedua buku Ruwi meita yg kakak sebutin harus coba dibaca kak, terutama misteri patung garam, ceritanya unik. Kisah masa lalu pembunuhnya itu diceritain juga, ada filosofi soal patung garam itu dengan tokoh antagonisnya.m :D, Rumah lebah juga bagus kok hehe.
DeleteSama sama kak Jane!! Semoga kk suka bukunya ya kalau berencana ingin membaca karyanya Ruwi meita π
Pos penutup akhir tahun yang keren. Baru main ke sini, habis itu ke kak Lia. Sejauh ini, sudah catat beberapa judul untuk pertimbangan belanja buku 2021.
ReplyDeleteDan yang paling membuat saya tertarik adalah Katarsis itu. Agak aneh juga, saya masuk LPM (Lembaga Pers Mahasiswa) di Kampus dengan nama Katharsis. Jadi baca impresi tentang bukunya berasa akrab sekali π
Asikkk, saya senang lho bisa nambah-nambahin rekomendasi bacaan untuk teman-teman di sini. Semoga buku bacaannya cocok ya! :D
DeleteWah serius, Mas Rahul? kok bisa kebetulan gitu wkwkwk tapi makna "katarsis" sendiri sejak baca buku ini malah memberikan kesan yang berbeda buat saya sendiri, lebih ke perasaan yang membuat merinding sih tepatnya π
Kalau dari Lia, saya dapat racun beli Na Willa, nah dari mba Jane, saya keracunan beli buku Tak Mungkin Membuat Semua Orang Senang hahahahaha π Memang duo mba Jane dan Lia hobi banget meracuni orang, untuk saya nggak collapse dibuatnya. Wk π€ͺ
ReplyDeleteSaya ingin jawab-jawab kayak begini juga, tapi terus sadar, jumlah bacaan saya nggak banyak hahahahahah, tahun ini kayaknya cuma 10 buku seingat saya. Sebab ada beberapa buku yang baru kelar lebih dari sebulan π Payah bangettt, ya π Eniho ditunggu kolaborasi dan racun-racun berikutnya, mbaaaa ππ
Happy new year mba Jane dan keluarga π₯³π
Huahahaha untung racunnya cukup positif dan bermanfaat yaa, Mba Enoo π Baru nulis empat episode, semoga dengan bertambahnya tulisan JanexLia di tahun ini nggak beneran membuat Mba Eno collapse ya π
DeleteGapapa, Mba Enooo. Tulis aja buat sekadar reading report untuk tahun 2020 :D pasti ada pelajaran atau pengalaman menarik dari sekian buku yang Mba Eno baca hihi kalau beneran ditulis, aku siap membaca XD
Siappp, Mba Eno! Maacih juga sudah membaca dan mendukung kami berdua yaa π
Halo, Kak Jane! Baru kali ini komentar di sini pakai akun ini, tahu gak aku siapa? *yha*
ReplyDeleteKeren jumlah buku fiksi dan nonfiksi yang dibaca bisa seimbang gitu, biarpun gak disengaja.
Jujur, aku agak mixed feeling dengan fanfiksi yang dibukukan dan dijual secara luas. Karena gak yakin untuk izin dengan orang yang bersangkutan dan jadi tokoh ceritanya. Mungkin aku akan singgung tentang ini di blogku. Tapi cerita fanfiksi yang dimaksud terlihat menarik, sih.
Jadi pengen baca buku lain yang disebut di postingan ini. Terlihat menarik semua.
Oke, saatnya meluncur ke blog Lia. Selamat tahun baru untuk Kak Jane dan keluarga!
Tahu donggg ini siapa. Haii Sella! XD eh tapi seingatku singkatan VS itu memang untuk Veria dan Sella, kan? π
DeleteAku pun agak terkejoet saat melihat jumlah daftar yang seimbang hahahaha
Wah iya sih. Sebetulnya jadi kayak copyright atas nama baik ya. Tapi ya gimana juga fans juga hanya berkreasi melalui karya tulisannya. Ayooo tulis tentang ini dong, nanti aku mau baca apa pendapat kamu lebih jauh π
Selamat tahun baru juga untuk Sella dan keluarga, ya! Semoga tetap semangat menjalani 2021 ini ✨
Wah, Kak Jane beneran tahu.:o Iya, memang bener untuk singkatannya. Tapi aku sedang mikir untuk ganti nama jadi Sella di akun ini.
DeleteTentang fanfiksi ini sudah kutulis di postingan
Menjawab Pertanyaan tentang Buku dari JanexLia Answered #2 di pertanyaan terakhir.
Makasih, Kak Jane.
Selamat untuk mba Jane yang bisa baca buku melebihi target. ^^
ReplyDeleteAku jadi tertarik baca Katarsis, terus mulai pinjem di iPusnas. Tapi aplikasinya ga otomatis nge-save gitu ya kayaknya? Pas berhenti, terus ke-closed bentar, harus search judul dari awal lagi. Meskipun nggak harus download ulang, sih... Atau akunya aja yang kurang utak-atik app-nya kah? :')
Eniwei busway, ditunggu postingan JanexLia lainnya ya, mba... :)
Mba Hichaaa :D
DeleteMbaaa, coba di cek bagian Books Borrowed deh, icon kedua dari kanan sebelum notifikasi. Di situ ada daftar buku pinjaman kita dan bisa dicek juga jangka waktu peminjaman kita tinggal berapa lama lagi. Semoga membantu ya! Hihi
Siaaaap! Terima kasih udah baca tulisan kami berdua yaa :D
Mbaa Janeee, kereen bangeet bacaannya. Non fiksi n fiksinya seimbang ππ
ReplyDeleteEh btw, aku juga ngerasa gt dg metropop Ika Natassa. Makin ke sini karakternya terasa sama, high class working women. Tp banyak juga kok metropop2 lain yg karakternya beda Mba.
Katarsis bikin penasaraan, langsng baca ah tahun depan π
Selamat tahun baru Mba Jane ππ Ga kerasa JanexLia udah jalan 4 bulan yaa π Entah knpa aku selalu ngerasa waktu berlalu cepet bgd selama pandemi ini..
Ahahaahha sungguh tidak disengaja, Mba Thessaaa. Kebetulan yang sangat menyenangkan XD
DeleteNah iya, kan. Kayaknya memang aku sempat keseringan baca Metropopnya Ika Natassa dan tokoh utama perempuan beliau mirip-mirip semua, sih. Mungkin karena itu profesi yang paling dekat dunianya dengan penulis, ya. Mba Thessa, rekomendasi genre Metropop yang apik-apik dong. Selain Ika Natassa atau aliaZalea ya XD
Ayoooo baca juga, Mba! Nanti di-share yaa uneg-uneg tentang bukunya π
Huhuhu iyaa nggak kerasa sekali, padahal rasanya baru memulai. Tapi ya senang juga sih, karena berarti pandemi ini bisa dilalui dengan hal-hal berfaedah hihi selamat tahun baru juga untuk Mba Thessa dan keluarga ya! Semoga kalian selalu dilimpahi rezeki dan kesehatan π€
1. Tiga Venus
ReplyDelete2. Shine
3. Hidup Apa Adanya
4. Kekuatan Bersyukur
*habis minjem lapak Lia sekarang lapak Ci Jane juga dipinjem buat nulis buku yang judulnya menarik*
Keren banget mama Josh emang bacaannya berimbang, melebihi target pulaπππ
Jadi makin semangat nih nunggu JanexLia tahun iniπ btw buku Jeong Moon Jeong sampe disebut dua kali tapi aku belum baca juga *digetok Ci Jane* bukunya masuk reading list tahun ini~~~
Selamat tahun baru Ciπππ semoga tahun ini lebih berjaya dan bahagia dari tahun kemarinπππ terima kasih selalu kasih tulisan yang inspiratif dan beracun dalam arti positif wakakakak.
BTW AKU KAGET CI JANE JUGA BELI FF YANG JADI BUKU HAHAHAHAHHAH tapi kalo Rae itu tulisannya diposting sebagian ya, jadi harus beli bukunya biar tau endingnya gimana hmmm seru juga kayaknya soalnya aku lihat-lihat Army banyak banget yang kreatif.
AHAHAHAHA jadi malu ahhhh ketahuan beli buku FF πππ sebucin itu lho aku ckck eh tapi ya, fanfic maupun beberapa karya tulisan di Wattpad yang aku baca yang kebetulan statusnya (published), biasanya mereka ngehapus beberapa part cerita gitu, Ndah. Mungkin biar kita beli bukunya kali, yaa. Taktik marketing banget. Tapi kalau FF gini udah terlanjur penasaran rasanya nggak rela kalau nggak namatin HAHAHA
DeleteHEH AYO DIBACA BUKUNYA *getok* sepertinya aku juga pengen baca ulang buku tersebut deh, biar jadi reminder lagi di awal tahun wkwkwk
Selamat tahun baru juga, Endah! Doa yang sama buat kamu, ya! Ayooo dong nulis lagi review film, aku selalu menanti racunmu juga hahahahaha sukses dan sehat selalu ya, Ndah π€❤
Ih kok bisa seimbang banget fiksi sama nonfiksi yang dibaca sih Jane?? Kereeenn ππ
ReplyDeleteBtw jadi inget pas baca Katarsis duluuu... Emang ini buku bikin merinding parah banget. Aku baca ini gara2 temenku yang beli malah ga sanggup lanjutin hahaha jadi aku baca terus ceritain ulang ke dia makanya cukup memorable ini π
Memang yaa orang2 yang pada nulis fanfic ini semacam hidden gem banget! Kadang bisa nemu cerita yang bener-bener ga terduga dan merasa ini orang pasti wawasannya luas banget bisa nulis begini.
Ditunggu JanexLia selanjutnya Janeee... Happy New Year and Happy Holiday πππ
Hahahaha kebetulan yang sangat keren, bukan? XDXD
DeleteWah ternyata banyak juga yaa yang udah baca Katarsis, aku ketinggalan berarti π wkwkwk kocak banget teman kamu, Eyaa. Dia yang beli malah akhirnya kamu yang ceritain ulang ke dia π€£ Btw, novelnya jadi hak milik kamu nggak tuh? π
BANGET! Entah yaa kenapa bisa sih mereka memakai kehaluan tersebut untuk menciptakan karya tulis yang kece-kece. Kayaknya aku juga harus memakai kreativitas yang sama deh, siapa tahu kehaluanku bisa jadi sesuatu yang positif juga π
Selamat tahun baru (lagi) Eyaaa! Hahahaha maacih yaa udah setia mengikuti tulisan JanexLia ππ
Aku mesti simpen rekomendasi buku di atas, nih. Siapa tau lagi bingung mau baca apa di tahun 2021 ini, langsung lihat rekomendasi di atas aja, deh. Hehe. Semoga tahun 2021 ini banyak dipertemukan dengan buku-buku bagus yang bermanfaat, yaaa. :D
ReplyDeleteDengan senang hatiii :D aku pun suka ngintip-ngintip rekomendasi bacaan kamu di Instagram hihi aminnnn! Semoga tahun ini bisa membaca buku-buku yang nggak kalah seru dan tentunya bermanfaat buat kita :D met tahun baru yaa, Sintia! <3
DeleteHalo, kak. Aku pun suka baca novel kategori Metrotop. Apalagi kalau Metrotopnya itu ada unsur komedinya gitu. Jadi ya seperti genre komedi romantis gitu. Kok jadi pengen baca novel kategori Metrotop ya setelah baca postingan ini.
ReplyDeleteHalo Mba Siti! Waah ketemu dengan teman sesama pembaca Metropop :D iyaa, aku pun lebih suka Metropop yang ada unsur humornya, kalau terlalu menye-menye aku juga nggak betah bacanya XD;
DeleteHayukkk baca lagi, Mbaa!
sungkem dulu sama mba Jane hehehe
ReplyDeleteaku nggak segitu banyak bacanya di tahun ini, ampun ampun kayaknya
di isi kepala aja list buku yang dipengen ada aja, ya dari review review mba jane dan lia ini jadi punya gambaran buku menarik.
metropop lama banget udah ga baca, cerita cerita yang kayak gitu deket juga sama lingkungan sekitar aku.