Happy 11 Years Anniversary Jane From The Blog!

"Josh, mama udah 11 tahun ngeblog lho."

"Ah masa?" 

Hip hip horaaaay! Selamat bertambah usia kembali blogku tercinta 🥳

Tahu nggak, sih. Awalnya aku ingin membuat semacam rangkaian acara anniversary blog yang ke-11 ini. Biar kayak acara tv show gitu lho, road to gebyar Jane From The Blog (halah), di mana sebelum hari H banyak acara seru dan bagi-bagi hadiah bagi pemirsah 🤣 

Sayangnya, karena keterbatasan waktu dan tentunya budget, keinginan tersebut berakhir wacana LOL. Tapi aku tetap menyediakan sesuatu yang spesial kok di akhir tulisan ini. Tolong jangan langsung di-scroll ke bawah, ya! 

Tanpa berbasa-basi, pengen cerita-cerita tentang blog ini. What has changed in the last 11 years? 

Branding

Waktu Mas Anton ngomongin soal perubahan branding pada Maniak Menulis, sebetulnya aku juga sedang memikirkan hal yang sama. Seiring bertambah usia, tujuan dan target ngeblog kita pasti berubah. Apalagi seperti blog personalku ini yang dimulai sejak awal kuliah sampai sekarang udah mau beranak dua. It has been a looooong journey. 

Tapi sebelumnya nanya dulu deh. Menurut manteman, saat mendengar Jane From The Blog, apa yang terlintas di kepala kalian? Nggak ada hadiahnya, sih, jadi boleh dijawab ala kadarnya 🤣

Bisa dibilang branding blog ini terbentuk dengan sendirinya seiring waktu. Aku nggak pernah dengan sengaja, "Oh pengen bangun citra seperti ini ah di blog!". Semuanya berjalan natural. Tapi mungkin ada beberapa hal seperti gaya bahasa tentu disesuaikan dengan pribadiku sendiri dan juga target pembaca. Misalnya, pemilihan kata ganti pertama "aku" sengaja dipilih karena itu yang paling nyaman. Bahasa pengantar di blog akhirnya dialihkan menjadi full Indonesia karena SUSAAH YA NULIS INGGRIS 🤣 ngetik sebentar, mikir. Ngetik sebentar, cek kamus. Ihh, nggak kelar-kelar. 

Beberapa hari lalu, waktu liat suami lagi baca blog, aku iseng nanya. Menurut dia, branding blog akutu kayak apa. Dia bilang agak sedikit berbeda dengan kepribadianku yang sebenarnya. Katanya citraku di blog itu lebih feminin. Mulai dari pemilihan warna tema blog yang pinkish—padahal aku nggak gitu suka warna pink. Penyampaian secara tulisan pun lebih lembut—padahal aslinya aku ngomong kayak toa loh gengs, suaraku kencang 🤣 

Apakah itu berarti aku pencitraan belaka? Apakah aku fake? Tentu saja tidaks. Being fake and building a personal branding adalah dua hal yang berbeda. 

Mudahnya, sih, branding itu berarti kita berusaha melakukan sesuatu supaya dikenal sebagai orang yang demikian. Misal, Jane di blog itu yaa bawaannya lebih lembut dan ceria karena citraku sebagai millenial mom. Kadang-kadang bisa heboh dan ceriwis menggunakan emoji serta capslock di saat ngomongin Kpop atau buku kesukaannya. 

Beda lagi kalau aku berusaha untuk fake. Susah dijelaskan, sih... tapi harusnya manteman bisa membedakan orang fake dengan yang apa adanya, kan? 

Jadi yaa begitulah soal branding. Lagi-lagi betul kata Mas Anton, branding itu butuh proses dan nggak instan. Aku sendiri butuh 11 tahun, gimana dengan kalian? :D 

Content 

Sampai hari ini, Jane From The Blog nggak punya niche yang spesifik. Meski demikian, aku tetap membatasi apa yang kutulis sehingga blog ini nggak gado-gado amat. 

Ada yang sadar nggak, walaupun aku melabeli diri sebagai ibu, aku jarang sekali membahas soal dunia parenting, entah itu berbagi tips, teori dan lainnya. Paling hanya jurnal pribadi tentang perkembangan anak aja, itu pun bentuknya curhatan, bukan berdasarkan data-data. Kenapa nggak mau bahas parenting? Soalnya udah banyak, bunddd, yang sharing di luar sana hihi. 

Selain parenting, blog ini juga hampir nggak pernah membahas politik atau berita yang lagi 'panas' di luar sana. Lagi-lagi biarkan itu menjadi porsinya infotainment dan akunnya Lambe Turah aja. Jane nggak mau ikut-ikutan 🙈 Tapi kalau soal politik maupun isu sosial, nggak membahas bukan berarti nggak peduli lho ya. Semua orang pasti punya suara, tapi kembali lagi kepada hak masing-masing individu ingin mengutarakannya atau tidak. Di samping itu, ngomongin politik entah kenapa bisa memicu perdebatan dan aku sangat sangat menghindari itu. Debat sama Mas Anton aja udah bikin deg-degan, apalagi ngomongin politik negara, iya nggak, Mas? 😜 *ini nama beliau udah disebutkan berapa kali di sini wkwkwk*

Balik lagi ke branding yang sudah terbentuk, maka dari itu yang kubahas di blog nggak jauh-jauh dari keseharianku sebagai ibu rumah tangga (Diary of The Month, Motherhood Journey), pengalaman hidup apa yang udah dipelajari (Life Lessons), sharing productivity tips ala ibuk-ibuk (Worthy Monday), nggak lupa cerita tentang hal-hal yang kusuka seperti buku, kuliner dll (Favorite Things). 

Puji Tuhan bangettt konten-konten tersebut selalu mendapatkan sambutan hangat dari teman-teman semuanya. Dan ke depannya aku pasti akan berusaha untuk mengembangkan topik supaya lebih interaktif dan juga bermanfaat (: 

Opportunities 

Ini bisa dalam bentuk apapun, yaa. Bisa itu dalam bentuk networking (aka nambah circle pertemanan), ilmu dan pengalaman baru, termasuk sponsored job. 

Mengingat tujuan blog ini lebih untuk hura-hura, aku senang banget karena sejak tahun 2019-2020 engagament dengan pembaca sangat meningkat. Khususnya di tahun 2020, sih, mendadak blogsphere kembali ramai!  

Menurut pengamantanku, mayoritas para blogger profesional terdahulu sudah beralih ke platform Instagram atau coba-coba bikin konten Youtube. Yaa, mungkin masih ada beberapa yang bertahan, namun sepertinya mereka nggak hanya mengandalkan blog sebagai media satu-satunya untuk publikasi. Tentunya aku merasa sangat wajar dengan fenomena ini. Karena blog agak ketinggalan zaman. Bahkan kak Alodita pun mengakui itu, that's why beliau bermigrasi ke Instagram karena lebih relevan dengan para pembacanya.  

Terus, kenapa masih bertahan ngeblog, Jane? 

Nggak tahu, yaa. Semacam ada magnet yang memaksakan aku untuk tetap berada di sini 🙈 Mungkin memang platform yang paling cocok dengan kebutuhanku, ya blog. Dan entah kenapa aku percaya masih banyak kok orang-orang yang mau baca atau nulis blog. Buktinya, aku dipertemukan dengan kalian semua yang sekarang ini menjadi teman-teman baruku di blogsphere. Coba yang merasa temannya Jane, monggo angkat tangan 😆

Kadang-kadang beberapa email masuk karena mereka baca salah satu tulisanku di blog. Entah itu sekedar sharing, curhat pergumulan eczema, soal kehidupan di Bali dan Bogor dan sebagainya. Bahkan pernah suatu kali aku di-mention di Instagram karena Jane From The Blog disebutkan sebagai salah satu blog favoritnya 😭 

Pernah juga ada seorang mahasiswi tingkat akhir yang sedang mengerjakan tesis nge-email aku untuk ajak ketemuan karena baca tulisanku soal Bookabuku. Jauh-jauh dari Jakarta ke Bogor dan kami ketemuan di salah satu kafe untuk wawancara bahan tesisnya. Setelah itu kami masih sempat ngobrol-ngobrol dan aku masih ingat waktu itu Jakarta pasca kerusuhan Sarinah setelah pemilu 2019. Kebetulan mahasiswi ini tinggal dekat daerah sana dan nggak berani keluar kost selama beberapa hari pasca kejadian. Btw, maaf banget aku lupa siapa nama kamu huhuhu. Semoga sekarang kamu udah lulus dan sudah melangkah lebih jauh lagi yaa :D 

Hal-hal receh nan hepi kayak gini yang bikin aku nggak bisa lepas dari blog. Ternyata melalui blog aku juga bisa membantu orang lain, bertemu dengan teman baru termasuk dengan berbagai kesempatan menarik. 

Demikian beberapa hal yang 'berubah' dari blog selama sebelas tahun ini. Terus, gimana dengan seorang Jane sendiri? 

I'm not gonna say a lot about this, karena nggak berencana untuk membuat tulisan hari ini terlalu panjang. Intinya, aku sangat bersyukur diberikan kesempatan untuk terus bertumbuh melalui blog ini. Aku juga diizinkan untuk belajar melalui kehidupan orang lain dan melihat dunia nggak hanya dari bubble sendiri. Aku nggak perlu naik kendaraan khusus untuk melihat apa yang terjadi di luar sana. Melalui blog lah aku bisa dipertemukan dengan itu semua (:

So, thank you my dearest blog! Kita nggak cuma tumbuh bareng, tapi kamu juga udah membawa aku ke berbagai petualangan seru! Let's keep walking together and cheers for many years to come! 

✨

Sesuai janji, aku ingin berbagi kebahagiaan kecil sebagai tanda terima kasih untuk teman-teman yang udah mendukung blog ini. Kebetulan setelah mengikuti festival Ruang Tengah kemarin ini, peserta mendapatkan apresiasi berupa diskon belanja untuk seluruh buku terbitan Gramedia Pustaka Utama, wohoo! Karena aku baru aja belanja buku di akhir tahun kemarin dan saat ini masih berlangganan Gramedia Digital (racunnya Lia nih!), jadi aku mau memberikan kesempatan belanja ini kepada 2 (dua) teman, satu orang satu buku, ya! 

Caranya mudah banget, silakan tinggalkan komentar apa pun di postingan ini. Terserah, bebas, apa aja. Tapi ya jangan satu kalimat aja, apalagi isinya marah-marah. Aku bisa sedih lho 🤣 Kutunggu komentar teman-teman sampai akhir bulan Januari ini, ya! Hayooo, yang punya book wishlist silakan meluncur ke situs Gramedia untuk ceki-ceki. Ingat yaa, hanya berlaku untuk terbitan GPU saja. Good luck!