Dua buku ini berhasil aku lahap sebulan yang lalu. Mumpung masih agak luang, anak belum masuk sekolah (yippie yaaay! 😜), aku langsung ngebut nulis ulasannya.
The Midnight Library - Matt Haig
Novel ini udah cukup lama masuk dalam wishlist-ku setelah Jenn Im memilih buku ini sebagai bacaan di book club-nya, Curl Up Club. Semakin ngebet ingin baca karena Nadila Dara pun ikut merekomendasikan. Fyi, kedua cewek kece ini adalah senjataku dalam memilih buku bacaan (bahasa Inggris). In their name I trust 😆
Bercerita tentang seorang perempuan bernama Nora, yang udah putus asa banget dengan hidupnya. Dia merasa semua keputusan yang dia ambil tuh salah semua dan malah membawa dia pada bencana sehingga dia merasa "pengen mati aja". Suatu ketika, ada tragedi yang membuat Nora berada dalam sebuah tempat bernama The Midnight Library.
Inget drakor Hotel de Luna yang pernah aku bahas? Nah, konsepnya The Midnight Library kira-kira kayak gitu, semacam tempat "persinggahan" di antara hidup dan mati. Di sini, Nora bisa menemukan koleksi buku yang isinya adalah tentang kehidupan dia. Ada The Book of Regrets, berisi semua penyesalan hidup Nora. Yang unik adalah, Nora menemukan berbagai macam buku yang berisi versi lain dari kehidupannya. Misalkan nih, dia ingin tau kalau misalkan dia pilih keputusan B, hidup dia bakal jadi seperti apa, dia tinggal mengambil buku tersebut. Seru, yaaa, kalau beneran ada perpus kayak gini (or not?).
Eniwei, lanjut.
Nah, yang bikin tambah seru, di saat Nora mengambil buku tersebut, dia bakal 'tersedot' masuk ke dalam buku tersebut and actually living another version of her life.
Novel ini sangat enjoyable karena aku merasa diajak Nora berpetualang menyicip berbagai versi kehidupan dia. Yang bikin gemes, di saat dia berada dalam buku A, I thought this would be the best decision. Eh, ternyata ujung-ujungnya 'salah' juga. Dan gitu aja terus sampai di akhir-akhir Nora sendiri merasa lelah dan nggak layak hidup. But again, apakah betul hidup harus sepasrah itu?
What I like about this book, penulis mencoba untuk menyampaikan berbagai macam problema manusia dengan cara yang sederhana dan menyenangkan. Kita pasti familiar dengan yang namanya penyesalan, kegagalan, patah hati, duka, dan lainnya. Lewat buku ini kita secara nggak langsung bisa merasakan itu semua. Penulis juga mengungkapkan melalui tokoh Nora, kalau manusia itu pada dasarnya banyak mau tapi sulit bersyukur, dan cenderung memandang semua hal dengan sikap pesimis.
Pas nulis review ini, aku baru ngeh kalau novel ini dirilis Agustus 2020, saat pandemi. Menurutku cocok banget, sih, dibaca dalam keadaan seperti ini, di mana kita mungkin susah merancang rencana masa depan, tapi kita tetap bisa memilih untuk bersyukur dan enjoy the moment.
Aku merekomendasikan buku ini untuk kamu kamu semuaa. Yang udah punya buku ini tapi belom baca, buruan bacaaa! I hope you enjoy the book like I do!
Btw, siap-siap catatan atau highlighters, banyak kalimat yang quotable, ini salah satu favoritku:
"You don't have to understand life. You just have to live it."
Daleeeeem.
Map of The Soul: 7 Persona, Shadow & Ego dalam Dunia BTS - Murray Stein (with Steven Buser & Leonard Cruz)
Please bear with me karena ulasan buku ini sedikit panjang. Dan sedikit disclaimer, aku nggak begitu paham dunia psikologi. Apa yang kutulis ini berdasarkan apa yang kutangkap dari buku. Kalo ada yang salah, mohon maaf dan boleh banget dikoreksi 😉
Selesai baca buku ini, aku makin merasa nggak sia-sia membeli album Map of the Soul: 7. Pertama, album ini menggambarkan perjalanan karir BTS selama 7 tahun. Meski baru jadi Army di tahun 2019, melalui album ini aku bisa ikut mempelajari sejarah BTS dari awal mereka debut sampai sukses sekarang ini. Kedua, BTS buka-bukaan banget tentang ketakutan, kegagalan, pergumulan mereka di album ini. Sejak awal BTS memang menulis dan memproduksi lagu mereka sendiri. Makanya, nggak heran setiap album yang dirilis tuh punya makna tersendiri bagi setiap member, maupun para Army.
Jadiii, buku ini tentang apa, sihh?
Murray Stein adalah seorang analis teori psikolog dunia Carl Jung, yang melakukan penelitian penggabungan antara teorinya dengan musik BTS, spesifik di album Map of The Soul: 7. Supaya masuk konteks, judul album ini diambil dari judul buku yang sama ditulis oleh Carl Jung sendiri.
Ada tiga elemen penting dalam map of the soul versi Jung, yang juga merupakan judul lagu yang dibawakan oleh rap line BTS: RM dengan Persona, Suga dengan Shadow dan J-Hope dengan Ego.
Persona adalah gambar diri atau topeng yang dipakai seseorang dalam situasi dan waktu yang berbeda. Misalkan saat kita kerja, kita pakai topeng pegawai. Saat kita bersana sahabat, kita memakai topeng lainnya. Persona ini bukan jati diri kita yang sebenarnya. Kasarnya, persona ini tuh adalah gambar diri yang ingin kita tunjukkan ke publik.
Dalam lirik lagu Persona, RM berulang kali menanyakan siapa dirinya sendiri (who the hell am I? Where's your soul? Where's yiur dream?). "RM" adalah sebuah nama yang diciptakan Kim Nam Joon sendiri sebagai nama panggung. Sebelumnya RM singkatan dari Rap Monster, sampai akhirnya dia mengganti kepanjangan namanya menjadi "Real Me", karena seperti di akhir lagu Persona, Namjoon sudah menemukan dirinya yang sebenarnya. Dengan kata lain, dia ingin para fans bisa menemukan jati diri yang auntentik, punya tujuan hidup atau mimpi yang nggak ikut-ikutan dengan orang lain.
Shadow adalah bayangan tersembunyi dalam diri manusia. Bayangan ini biasanya adalah sifat yang berlawanan dengan topeng persona. Misalkan, topeng yang kita pakai sosok murah hati, namun bayangan diri kita bisa aja keserakahan atau iri hati.
Menurut Murray, cara paling mudah untuk menemukan bayangan kita adalah saat kita melihat keburukan orang lain, alias ngegosip. Yes, my dear. Saat kita ghibah, kita sebenarnya sedang "mencari" bayangan kita sendiri. Cara lain untuk memunculkan bayangan adalah di saat kita lengah, capek, stres dan saat kita sendirian menghadapi itu semua. Shadow ini sifatnya 'mengancam'. Jika tidak dijinakkan, kita bisa aja terperangkap dalam bayangan kita sendiri.
Suga membawakan lagu Shadow dengan amat sangat sempurna. Sebagai idola dunia, Suga mengungkapkan ambisi sekaligus ketakutan terpendamnya. "I wanna be a rap star, I wanna be the king".. tapi di lain sisi, dia juga berkata "please don't let me shine, don't let me down, now I'm afraid." Ini wajar banget. Semakin manusia menanjak, ketakutannya pun semakin besar.
So, what should we do with our own shadows? Yaa harus berdamai dengan bayangan kita. Akui kalo bayangan tersebut adalah bagian dari diri kita sendiri dan meyakini bahwa apa pun yang terjadi, diri kita yang sebenarnya nggak akan 'ditelan' oleh shadow tersebut.
Terakhir tentang Ego, yang adalah "tuan" dari rumah (tubuh) manusia alias karakter diri sisi seseorang. Ego bisa mengatur tata ruang rumah sebebasnya, termasuk membentuk motivasi hidup kita. Gaya karakter ego bisa ditentukan melalui tes seperti MBTI (aku INFJ, btw. Ada yang samaan? 😁).
J-Hope membawakan Ego dengan lirik yang juga personal, close to his heart. Dia bercerita gimana ego yang membawa dia memikirkan segala keputusan dan kesulitan hidup yang dialami. Part of his ego mungkin menuntut dia harus begini begitu, but after all, dia juga yang harus percaya dengan keputusan yang diambilnya sendiri adalah yang terbaik.
Apa yang aku bagikan ini hanya sebagian kecil dari buku. So, kalo yang berminat untuk belajar lebih jauh, silakan baca bukunya langsung, yaa. I recommend this book untuk siapa pun yang mengagumi lagu-lagu BTS, lepas kamu adalah seorang Army or not.
Oh ya, karena Murray juga membahas teori dari setiap lagu di album MOTS:7 ini, aku pun melakukan cocoklogi antara teori tersebut dengan MV BTS. Ternyata memang ada simbol-simbol tersembunyi dan bisa lebih dipahami. Selain itu, buku ini juga membuatku bisa melihat lebih dalam isi kepala Namjoon dan member lainnya dalam menulis lagu... walau hanya sekian persen, sih. Memang, yaa.. pemikiran seseorang dengan IQ 148 itu susah digapai *buat yang paham aja* 😂
Edited: gara-gara komen Lia dan Reka, aku lupaaa cantumin jumlah halaman buku ini karena kesannya kayak 'berat' banget karena emang genre psikologi 😂 Totalnya 280 halaman, aku sempet pause baca ini, diselingi baca TML. Mungkin dibaca 1-2 hari cukup, sih 😊
***
That's all my reading recap on June! Semoga bisa memberikan inspirasi buat manteman yang sedang mencari bacaan, yaa.
So, what book are you reading now? 😁
Where to purchase the books:
Aaak The Midnight Library! Ci Jane bahkan merekomendasikan buku ini, berarti buku ini beneran worth to read 😆. Akutu udah antri di perpustakaan online dari bulan April tapi saking hitsnya buku ini, aku baru dapat jadwal kira-kira 1 bulan lagi 😖. Oke aku harus tahan! Sebentar lagi bisa baca 🙈 nggak mau setting ekspetasi apa-apa terhadap buku ini biar bisa benar-benar menikmati 🤭
ReplyDeleteUntuk buku Map of The Soul, isinya kelihatan menarik tapi sepertinya pembahasannya berat 🤔 bahasanya mudah dimengerti nggak, ci?
Kalau aku sekarang lagi baca Kitchen by Banana Yoshimoto. Ini udah diterjemahin ke Indonesia sama Penerbit Haru dan banyak yang suka sama buku ini. Aku udah baca 50% dan ngerasa vibesnya sama dengan penulis Jepang lainnya, vibesnya loneliness gitu 😂
Yessss harus baca, Lii! Kayaknya kamu bakal suka deh 😁 tapi iya sih, aku kalo baca buku bestseller/5-stars review dari orang-orang, aku nggak berani berekspektasi tinggi 🙈 Btw, kepooo dong. Kamu pinjem di perpus online apaaa? Semoga cepat dapat giliran pinjam yaa!
DeleteSebenernya nggak berat, sihh. Cuma memang ada beberapa istilah psikologi yang kurang familiar jadi aku harus baca berulang-ulang supaya nangkep penjelasannya.
Eh iyaa aku juga sering nemu Kitchen di IG belakangan ini. Pas aku browsing review, ternyata RM pernah baca buku ini ya?? Baeklah langsung masuk wishlist! 🤣 Hahaha tentang kehilangan dan duka gitu, yaa? Kenapa, sih, penulis Jepang hobi membuat karya seperti ini yaa 😂 kamu sendiri suka nggak, Lii, dengan novelnya?
Wkwk takut malah jadi nggak sesuai ekspetasi kan Ci >.< Nggak sabar ingin bacaaa! Aku pinjam lewat app Libby Ci. Amiin!
DeleteOyaa? Aku malah baru tahu kalau RM pernah baca juga 🤣 Aku baca karena banyak yang rekomendasiin aja. Kalau Cici cocok dengan genrenya, boleh dibaca hahaha. Iyaaa, tentang kehilangan dan duka dan kesepian gitu 😂. Aku jadi inget beberapa waktu lalu ada seminar dari Makassar writer yang hadirin Sayaka Murata, penulis Gadis Minimarket itu, dia bilang kenapa penulis Jepang suka menulis topik yang berbau kesepian, karena mereka ngerasa kehidupan sehari-hari mereka begitu, jadi topiknya dekat dengan kehidupan sehari-hari 😅
Umm.. kalau aku, sejujurnya ngerasa kurang sih, kurang greget di aku wkwkwk. Apa karena aku bacanya terlalu slow jadi emosionalnya kurang dapet 😂 Tapi aku belum selesai baca ya, Ci. Siapa tahu nanti berubah pas udah sampai akhir. Oiya buku ini terdiri dari 2 novella, Ci. Tapi keduanya punya topik sama yaitu duka dan kehilangan hahaha.
Peminjaman di Libby free ya, Lii? Semacam iPusnas kah?
DeleteAku juga baru tau pas browsing wkwkwk kok sedih yaaa kalau sehari-hari harus merasakan loneliness gitu 😢 tapi memang biasa penulis buku itu bercerita tentang apa yang paling dekat dengan hati mereka yaa *ah cotoyyy* 🤣 Ah iya, aku juga baca di review sebuah blog, katanya ini terdiri dari Kitchen 1 and 2 sama terakhir itu cerpen terpisah, ya? Let me knowww kalo kamu udah selesai baca ya, Li!
Oh akhirnya yang aku tunggu, muncul juga...nyerah deh kayaknya emang harus baca Midnight library, semoga bukunya masuk gramedia digital ><
ReplyDeleteNgomong-ngomong Kak Jane berapa lama baca buku Map of the soul?? Kayaknya pembahasan didalamnya agak berat ya wkwkwk. Iya kak kenapa sih bacaannya Namjoon tuh kelewatan banget, tapi referensi buku dia sebenernya emang bagus2 kak untuk orang yg suka baca buku filsafat😅, bikin puyeng.
Hmm..aku lagi baca Vegetarian yg ditulis oleh Han Kang, pernah tau gak kak?
Hoahahaha jadi ingat percakapan kita beberapa waktu lalu soal TML, mudah-mudahan segera bisa dibeli melaluo GrameDig yaa 😁
DeleteNahh, barusan aku edit postingan di atas karena lupa ngasih tau soal ini 😂 Halamannya sih nggak terlalu tebal, isinya juga nggak berat, cuma memang karena aku nggak begitu familiar dengan teori psikologinya Carl Jung, jadi aku harus pelan-pelan bacanya. Aku sempet pause baca ini, gantian sama TML. Kalo nggak mungkin 2 hari udah selesai kali yaa 😁
Ihhh bangett! Tapi justru bacaan dia bervariasi nggak, sih? Referensinya luasss. Dia suka baca Murakami, tapi juga baca Jojo Moyes, kan gemesss 😆
Aku pernah dengerr, kalo nggak salah Mas Rahul pernah mention. Ini genre-nya thriller bukan, sih, Nis? Ala-ala Perfume nggak? Aku mau baca tapi takuttt 🙈
Loh Namjoon baca jojo meyes? Hihihi manis juga disamping bacaan lainnya yg terasa berat.
DeleteHmm jujur kak aku sendiri pas baca masih menerka-nerka genre apa yg pas untuk buku ini. Ada horornya karena mimpi si tokoh utama agak gore, tapi kayak ada surealismnya juga. Bikin tegang engga sih kak, kayaknya bukan thriller juga. Cuman yg aku tangkap, buku ini berhubungan dengan kesehatan mental tokoh utamanya. Aku juga belum selesai sih rasanya lama banget baca buku ini 😂
Perfume yg ada adaptasi filmnya itu? Kak Jane udah baca bukunya?? Aku baru nonton filmnya kak, engga kok Vegetarian gak kayak gitu hehehe.
Dia baca Me Before You, Nss. Gemes kannn hahahaha 😆
DeleteAduh jadi eneg makan daging nggak, sih kalo baca novel ini? *anaknya pecinta daging* 😂 iya aku pernah baca novelnya pas SMP dan agak-agak ngeri juga karena pertama kalinya baca novel segory itu wkwkwk lagian aneh banget masa perpus sekolah ada novel begituan T_T
Lucu ya rasanya pengin ngobrol sama Namjoon kalo udah ngomongin buku 😂, aku bukan Army tapi suka ngikutin rekomendasi bacaan mereka lol.
DeleteVegetarian engga sih kak..palingan di bagian mimpi2nya itu agak gore, untuk pembaca yg gak biasa dengan yg ngilu2 emang ngeri juga sih, aku pas baca bagian itu cuman lewat sekilas aja wkwk.
IH Kak Jane kok horror sih bacaannya waktu SMP..harusnya itu untuk usia diatas 18 lol. Soalnya waktu nonton filmnya aja aku sampe merinding beneran merinding gitu loh kak saking ngerinya. Tapi endingnya aneh banget, Kak Jane gak baca sampai habis ya?😅
Iya, Nisss. Cita-citaku tuh kalo ketemu Namjoon pengen ngobrolin soal buku, makanya aku maksain diri mencoba baca buku-buku yang dia baca juga. Biar nanti nyambung dikit lah sama doi wkwkwk *haluuuu*
DeleteMAKANYAAA AKU BINGUNG DEH KENAPA PERPUSKU ADA BUKU BEGITUAN ((begituan)). Aku bacanya lompat-lompat, Niss, disturbing banget 🤣 aku nanya spoiler-nya ke temenku yang kebetulan baca sampai habis, itu aja udah eneg-eneg akunya wkwkwk duh buku aja udah merinding apalagi nonton filmnya huhuhu
Wkwkwkwk aku juga sering membayangkan hal yang sama kak...tapi udah bisa lah ya ngobrol sama Namjoon, sedikit2 buku rekomendasi dia mulai Kak Jane baca *tambah halu*😂
DeleteMungkin itu buku sumbangan dari alumni kak? Tapi biasanya ada kriteria tertentu buat nyumbang buku *nanya jawab sendiri* aku juga syok nonton filmnya wkwkwk kaget, gila tapi total banget sih ceritanya, menarik beda dari yg lain 😆
*menyimak obrolan yang sangat seru*
DeletePertama kali baca Vegetarian, saya merasa buku ini agak absurd. Pas baca kedua, baru mulai engeh. Meski diakhir-akhir rada kesulitan mengikuti plot dan karakternya. Sudah agak lupa juga cerita akhirnya, namun bab-bab awal itu masih cukup melekat di kepala
iuuuhh jalan cerita novel ini sangat mantap banget aku jadi kepengen memilikinya juga.. namun sayang gak dapat hik hik hik 😂
ReplyDeleteHalo halo (: bisa dibaca via digital juga seperti yang beberapa teman lakukan di atas kok :D
DeleteSaya karena WFH dan pandemi juga mulai mengkonsep beberapa ide pikiran untuk bisa menghasilkan buku. Tahun lalu sudah buat novel sederhana dan coba-coba daftarin ke penerbit meski kurang puas. Sekarang ketemu ide dari The Midnight Library. Kalau baca sekilas, idenya cukup unik, tentang sebuah pelarian dari sang tokoh utama. Jadi pengen segera dapetin bukunya. Salam kenal sebelumnya.
ReplyDeleteHalo Mas Adi (benar kah namanya demikian?), salam kenal juga ya! Wah, keren banget berhasil menulis buku 👏🏻 salah satu impian saya yang masih dikejar hahaha Yap, sebetulnya ide cerita The Midnight Library ini bukan baru banget, namun penulis berhasil mengemasnya dengan cara yang berbeda dan fun. Semoga lancar untuk menulis cerita baru ya!
DeleteWow imajinasi untuk menjalani kehidupan dengan pilihan lain yang aku andaikan terjadi itu udah aku imajinasikan sejak dahulu kala. xD Terus ada orang yang punya konsep imajinasi yang sama dan dibikin novel itu kayak...should I read the book? Lol ujung-ujungnya keracunan. :)))
ReplyDeleteRM tuh IQ-nya 148 kan ya? Untuk yang Shadow itu aku setuju banget, kadang kalau lagi nyinyirin orang atau berasumsi tentang orang lain tuh sebenernya menggambarkan ke-insecure-an diri sendiri alias buka kartu secara nggak sadar. xD
Aku lagi belum baca buku apa-apa Ci, dua hari yang lalu baru selesai baca buku judulnya Genom, terus aku kayak...ini buku berat banget isinya woy nggak nyambung. xD Jadi masih mengistirahatkan pikiran dulu sebelum cus baca buku lain hahaha.
Wkwkwk tau nggak, sih... sebelum aku baca novel ini aku pernah membayangkan kalau diri yang sekarang memainkan peran waktu aku masih 18 tahun, tapi orang-orang yang dikenal di masa itu nggak kenal aku sama sekali, jadi ya aku benar-benar hidup "baru" gitu, paham nggak? XD so yes, YOU SHOULD READ DIS NOVEL!
DeleteHooh, otaknya udah bukan encer lagi, bosen karena pandemi nggak bisa konser aja doi malah ambil ujian TOEIC (': *oot*
Tentang shadow bener yaa. Kadang kita malah "ngaca" gitu saat ngomongin orang yang nggak kita suka HAHA
Baeklah, nanti kalau udah segeran cepetan baca novel yang di atas, ya! 😆
Kalo yang hobi baca, pasti bakalan suka ya dengan buku ini.
ReplyDeleteApalagi katanya banyak quote yang bagus2.
Lumayan kan buat dijadikan motivasi :D
Btw salam kenal kak, semoga sehat selalu :)
Salam kenal juga, Hans!
DeleteSetuju banget! Salah satu karakter pentingnya memang suka mengucapkan kalimat-kalimat emas yang layak dijadikan motivasi hidup hahaha
Salam sehat juga ya! Makasih udah mampir ke sini (:
Tahu nggak mba. Masa, pas saya baca kalimat "meski baru jadi Army tahun 2019" otak saya langsung. "Wow!! Ternyata Mba Jane dulu pernah ikut tentara ya".
ReplyDeleteEalah, tenyata Army itu sebutan untuk Fans BTS ya. Hahah. Astaga.. 🤣 baru nggeh saya.
Btw, Mba Jane ada rekomendasi buku buat orang tua nggak mba? Versi2 deep and meaningful gtu. Wkwk. Selain You do you ya.
HAHAHA aku jadi teringat dengan percakapan dokter di Hospital Playlist waktu salah satu karakternya ngomong dia dan teman kerjanya adalah sesama Army, kemudian rekannya membalas, "jadi kalian bertemu saat wamil?" 🤣
DeleteWaduuu apa yaa... untuk ayahnya Mas Andrew kah? Hmmm... aku nggak punya rekomendasi yang cocok kalo untuk beliau 😂 mungkin bisa baca beberapa karyanya Desi Anwar, saya pernah baca yang Going Offline dan Hidup Sederhana, Hidup Sederhana oke menurutku 😉
Andre Katro!! Hari gini nggak tahu Army 🙄🤔😏
DeletePadahal mbanya di rumah Army juga. Jadi inget pas pertama kali ketemu. Langsung nyambung kaya kabel karena punya interest yang sama.. 😅😅
Serius Mbaknya di rumah Mas Andrew seorang Army? 🤣 Ahhh Mas Bayu ini nda usah malu-malu loooh mengakui diri sendiri Army 😜
Delete4 rius malah Mba.. wkwkw 🤣
DeleteDuh, kemana2 headsetan atau nggk bawa2 speaker aktif.. terus udah itu langsung. Lagu2 korea terutama BTS menggema di seluruh ruangan.. wkwk 😅😅 SERU BANGET POKOKNYA.. smpe Papanya Andre keracunan lagunya "Boy Wit Luv.." 😊😁
JIAHAHAHHA... 😄😁 Army Karbitan aku mah Mba.
@Mba Jane : Oke deh Mba. "Hidup Sederhana" Noted! Terimakasih buat rekomendasinya 😉 heheh.
DeleteIya buat Ayah saya Mba.
@Gendut : Iya ya, berrti dia Army juga. Karena sering banget dengerin Lagu "Boy With Luv" smpe telinga kita earworm 🤣. Sama satu lagi tuh, lupa judulnya apa. Ada kata 'Shine'nya aja. Wkwk!
Bahas ini jadi inget kalau kita pernah buatin dia Kalender Meja yg isinya foto-foto BTS yg kita ambil dari internet. Pas dikasih ekspresinya senang banget sampe terharu. Kita yg ngasih jadi ikutan terharu. Sesuka itu ternyata dia sama BTS.
@Andrew: semoga beliau bisa menikmati bukunya ya :D
DeleteWkwkwk Boy with Luv itu memang sopan banget masuk ke telinga. Gara-gara lagu itu baru rilis akhirnya aku mendeklarasikan diri menjadi Army LOL 🤣 Yang ada Shine? Mikrokosmos bukan ya? Hoho
Yaaaaampun kalian sweet amaat sama Mbake! Bisa membayangkan sih muka sumringah Mbaknya kalian hadiahin DIY kalender BTS gitu. Sumpah niat banget kalian 😂
Aihhh ketinggalan kereta.. wkwk 🤣
ReplyDeleteDuhh ya. Racun lagi ni..
Entah kenapa rekomendasi buku2 dari teman2 blogger tuh sesuatu banget ya. Sungguh, Aku penasaran sama Buku Midnight Librarynya Mba. 😆 apalagi dia bestseller no.1 Sunday Times.. tadi tak cek di toko orange ada tuh di Per*plus.. hhmm beli nggak ya, beli nggak ya 🤔.. 🤣🤣🤣 tak masukin wishlist dlu..😄
Map of the soul juga sepertinya menarik. Meskipun aku bukan Army 😛. Btw, permission to dance bagus bnget ya Mba.. wkwkwkwk 😁. Aku kalau nyetir motor, lagu itu sering tak puter berkali2 selama perjalanan. *adegan jangan ditiru, nyetir motor telinga disumpel* duh salfok..
Btw lagi, Skrang aku lagi baca ATTWN nih Mba. Mba Jane udah baca? Kayanya sih udahh.. haha. Sejauh ini sih sukaa Fix 🥰. Nggak salah emng rekomendasi Mba Reka dan Lia..
Eitss, aku belinya juga di Periplus, Mas Bay. Kebetulan waktu itu lagi diskon yang cabang Bali sini, jadi nggak mikir dua kali untuk beli wkwkwk ayoooo baca juga, Mas Bayu. Pasti suka deh dengan ceritanya *tebar racun* :D
DeleteAh masa sih bukan Army? 😆 ADUH IYA LAGUNYA BAGUSSS. It's a happy song tapi entah kenapa aku berkaca-kaca denger musik dan nonton MVnya 😭 ahahahaha eh tapi aku sungguh penasaran mereka yang bawa motor sambil denger lagu itu gimana sih ceritanya *beneran nanya* soalnya adikku juga suka begitu masa, kan bahaya 😂
Aku udah download novelnya di GrameDig nihh. Tapi aku lagi mau baca yang Second Sister, racunnya Reka dan Lia juga, abis itu baru ATTWN deh. Jangan spoiler aku dulu ya 😆
HAHAHHA.. Siapp, ntar biar Andre yg gesek 🤭🤭 barangkali Mba Jane mau sekalian. Boleh Mba.. wkwk 😂😂
DeleteBahaya banget si Mba. Ditin2 suka nggk kedengeran kadang. Makanya aku kalau motoran sambil musikan. Biasanya Ngiri terus, sama bawanya pelan2, nggak lupa juga mulutnya mangap2 ngikutin lirik lagunya.. hoho 😂😂 kadang kalau lagi kelepasan karena lagunya enak. Suka teriak2 nyanyi2 di sepanjang jalan. Ntar Nggak sadar pas lampu merah nyanyi2 terus dilihatin orang2.. 😂
Rencanaku Second sister setelah ATTWN, mulai ATTWN dlu karena bukunya lebih tipis. Haha. Tapi bagus bangett mba.. Masa.... tuttt tuuuttt *sensor2.. wkwk 😁😂
Baekalaaah aku nggak sungkan nih kalo belanja buku, asal setelah itu aku nggak dikasih nota tagihan ya HAHAHAHA 🤣
DeleteYaampun ati-ati lho, Mas Bay. Cuma yaa enaknya nyanyi di jalan sambil bawa motor suara kita kebawa angin alias nggak ada yang notice wkwwkwk
Mas Bayuuuu, Second Sister BUAGUSNYA PUOL. Siap-siap deh bacanya 😆 hushhh jangan ngomong apa-apa aku mau baca dulu 🙈
Novel The Midnight Library ini sepertinya novel yang penuh petualangan yang harus dibaca tapi kalau bukunya berbahasa Inggris bisa bertahun-tahun baru kelar baca sebentar-bentar mesti buka kamus atau google translate.
ReplyDeleteHalo Mas Herman! Seingat saya Lia pernah memberitahu bahwa Gramedia menerbitkan edisi terjemahan novel ini, jadi amannnn kalau ingin membaca bahasa Indonesianya :D
DeleteMidnight library aku tertarik sih :D. Kalo yg ttg Map of journey, rasanya aku ga cocok, Krn bukan fans dan bener2 buta ttg BTS :D.
ReplyDeleteTapi dipikir2, kalo dunia kayak midnight library itu ada, aku ga suka sih. Stress aja kalo sampe ada buku yg ngasih tahu apa yg terjadi kalo kita ambil keputusan A ato B. Stress yg ada hahahah. Ga usahlah, mendingan memang ga ush tahu apapun ttg masa depan. Biar kita sendiri yg mutusin, dan nanggung apapun akibatnya. Bersyukur kalo langkah nya bener, jadiin pelajaran kalo salah :D
Nahhh, menurutku Mba Fanny cocok juga nih baca The Midnight Library (bener kannn aku memang rekomennya ke semua orang karena kayaknya banyak yang bakal enjoy dengan buku ini XD). Yang MoOTS:7 skip aja gapapa wkwkwk
DeleteHahahaha yang Mba Fanny rasakan ini persis apa yang diungkapkan si tokoh utama dalam novel 😆 idealnya memang manusia harus bisa sebijak itu ya, Mba. Dan semakin kita nggak tau akan masa depan, kita bisa semakin menghargai pilihan hidup di masa sekarang dan bergantung pada Tuhan :D
Wah Kak Jane sekarang jadi pengikut setia Dara yaa, hahaha.
ReplyDeleteBtw gara-gara Dara juga aku jadi penasaran sama buku-bukunya Matt Haig, Kak, dan Midnight Library ini salah satu yang beneran pengin aku coba baca (lebih tepatnya gara-gara kemarin aku cek buku itu lagi diskon di Play Books, hehe, jadi gatel kan pengin beli).
Dannn MOTS itu juga udah masuk wishlist aku gara-gara aku belakangan ini lagi ngikutin BTS dan penasaran sama readlist-nya Namjoon 😂 Sebenernya aku udah pernah denger komentarnya temen kuliah aku yang udah lama banget jadi ARMY, katanya pas baca buku itu lumayan harus konsentrasi dan fokus, hehe. Tapi gara-gara itu aku jadi penasaran...
Thanks Kak buat review-nya! Jujur buku-bukunya kali ini semuanya menarik banget, bikin aku langsung klik!
Ruthhh, iya dong aku jadi ngikutin Dara teruss gara-gara rekomendasi buku dia oke-oke, belom lagi dia Army jugak 😆
DeleteIhiiiy jadi apakah kamu termasuk geng Army angkatan pandemi? Welcome to the houseee, once you're in, you can't get out 🤣
Iya sih bener buku MOTS:7 ini memang butuh fokus, aku juga bacanya nggak sekali ngerti, bolak-balik gitu bacanya 😂 readlist-nya Namjoon emang bikin penasaran, tapi sungguh aku nggak bisa ngikutin semuanya wkwkwk
Ayooo baca The Midnight Library! ❤️
Betul banget Kak! Ehehe, permisiii, mohon bimbingannya untuk baby ARMY angkatan pandemi ini~ *sungkem* 🤣
DeleteHahaha siap Kak, bulan depan rencananya aku mau purchase TML. Mau nimbang-nimbang dulu tapi nih, mending beli versi paperback atau digital ya... 🤔
aku nggak kebayang kalau dari sebuah musik bisa dianalisa juga, luar biasa juga nih penulisnya
ReplyDeletesampe sekarang aku masih belum apal nama member-member BTS :D
the Midnight Library ini aku malah salfok sama nama tokohnya,Nora. Sodaraku namanya Nora hahaha
ini buku relate banget sama kehidupan, ada sisi cerita penyesalan, sedih, hepi. Tiap orang pasti mengalaminya dan penasaran sama sudut pandang pengarang soal tema tema itu di buku ini