Pernah nggak kalian merasa isi kepala mendadak penuh dengan ide dalam waktu bersamaan? Padahal nggak lagi ngapa-ngapain, cuma asyik nongkrong di kamar mandi, kemudian entah dari mana muncul ide random satu per satu di kepala. Rasanya kayak lagi jualan makanan, terus tiba-tiba banyak yang datang beli sampai kita bingung harus melayani yang mana dulu.
Sekitar seminggu yang lalu, aku mengalami hal seperti itu. Tulisan ini pun salah satu hasil tongkrongan di wece.
Speaking of which, aku juga penasaran kenapa ide (cemerlang) itu sering muncul saat kita di kamar mandi atau di saat kita sedang melakukan aktivitas favorit yang cenderung membuat pikiran dan badan terasa lebih rileks?
Menurut penjelasan video dari Kok Bisa?, ide-ide kreatif itu memang cenderung berdatangan saat kita sedang mengerjakan sesuatu yang santai dan monoton. Misalkan, kita lagi olahraga, nyetir mobil/motor dan termasuk saat mandi. Aktivitas seperti ini akan menghasilkan hormon dopamin. Nah, hormon tersebut lah yang menghasilkan momen eureka seperti yang dialami Archimedes saat mandi.
Kalau kata Koh Ruby... jangan males mandi makanya biar banyak ide *ner ugha*
Pertanyaan selanjutnya yang nggak kalah penting: ide-ide yang bermunculan harus diapakan?
Sebagai sosok yang lupaan—kadang handphone dikepit di ketek aja dicariin sampai panik—tentu aku nggak mau ide yang berdatangan buyar begitu aja.
Soo, aku ingin berbagi tips simpel (there's no rocket science I promise!) gimana caranya mengelola ide yang menumpuk di dalam kepala.
Write It Down (immediately!)
Pastor di gerejaku suka bercanda begini. Kenapa Adam dan Hawa bisa jatuh ke dalam dosa? Karena waktu Tuhan memberitahu mereka soal pohon terlarang, mereka nggak catat. Kalau dicatat, pasti nggak lupa.
Sama kayak ide maupun inspirasi. Seringnya alasan kita lupa ide-ide cemerlang yang didapat saat nongkrong di kamar mandi, ya karena kita nggak catat! Terkadang aku malas catat karena merasa memori kepala masih bisa diandalkan. Nggak sampai lima menit, mendadak lupa tadi dapat ide ada. Nyeselnya mirip-mirip kalau nggak beli barang inceran yang lagi diskon gede *true story*
Catatnya di mana?
Terseraaaah. Yang penting jangan lupa juga catatnya di mana, hahahaha. Idealnya, sih, yang pasti terjangkau mata, jadi nggak perlu ribet nyarinya lagi. Kalau catatnya di aplikasi Notes atau Evernote, bisa dikasih label, misalnya "ideas" atau "inspirations", atau suka-suka maunya apa. Begitu mau dieksekusi, tinggal klik labelnya aja. Kalau catatnya di buku atau jurnal, sebisa mungkin satu buku itu khusus berisi ide-ide semua. Jadi di saat ingin eksekusi, kita nggak perlu ngubek semuaaaa buku catatan yang ada di rumah karena lupa nulisnya di mana *true story part 2*
Pokoknya senyaman dan sepraktis menurut kalian masing-masing, yaa. You do you.
Nggak usah dipikirin terlalu jauh ide yang muncul itu bakal terpakai apa nggak, berfaedah apa nggak. Pokoknya catat aja dulu. Mungkin nggak semuanya bakal kita pakai sekarang, siapa tahu di kemudian hari kita butuh membalikkan catatan kita kembali untuk menengok daftar ide yang pernah kita tulis.
Ok sip? Lanjooooot.
Elaborate the Ideas Later
Lho, gimana gimana?
Yeah, I know. Pasti muncul hasrat ingin segera mengembangkan ide saat kita mencatat semuanya. Little note from me: do it later.
Menurut artikel yang aku baca di Lifehack, saat kita mencatat ide biasanya akan muncul ide-ide lainnya yang mungkin nggak berhubungan satu dengan lainnya. Artinya, kalau kita langsung memfokuskan pada satu ide, kita akan kehilangan momen untuk mencatat ide lainnya. Di artikel tersebut, kalian juga bisa mengintip isi jurnal milik Mark Twain dan Kurt Cobain. Ternyata jurnal mereka sama berantakannya kayak gue lho, hihi. Ada coretan sana-sini, garis mencong dan sebagainya.
Just write it, let the ideas flow.
Kill Your Darlings
Masih dalam artikel Lifehack yang sama, "kill your darlings" ini kurang lebih meminta kita untuk mengeliminasi ide-ide yang kelihatannya oke banget, namun sebetulnya nggak mungkin kita wujudkan. Istilahnya, "too good to be true".
Kill your darlings nggak sama dengan kill your dreams, yaaa. Harusnya kita tahu dan sadar ide apa yang lebih realistis untuk diwujudkan dengan ide yang hanya sekadar lewat dan sifatnya nggak mendesak, alias bukan prioritas.
Kill your darlings versiku adalah membuat konten video sebagai media pendukung di blog ini adalah sebuah ide yang sangat menggoda. Sayangnya, aku sendiri terhambat oleh waktu dan skill, sehingga untuk sementara ini ide tersebut harus dihapus. Aku idem sama Mas Anton yang ogah jadi Youtuber, dan memilih untuk fokus mengasah kemampuan menulis, hihi.
Find a Great Time to Manage Your Ideas (one by one!)
Sekali lagi, mengembangkan ide itu nggak harus di waktu yang sama saat ide tersebut datang.
Something that I usually do, biarkan daftar ide tersebut selama beberapa hari, maksimal seminggu. Kemudian, kita bisa menggunakan waktu santai untuk kembali melihat dan memulai untuk mengembangkan ide satu per satu. Biasanya aku akan memisahkan ide berdasarkan kategori. Misalnya, ada ide untuk blog, project pribadi, family, domestik dan sebagainya. Bisa memulai dari yang menjadi prioritas kita.
***
Alasan mendasar kenapa aku memutuskan untuk sharing tentang ini di blog, karena aku sendiri pun sedang mencari cara yang paling tepat dan mudah dalam mengelola ide. Sebelumnya, akutu suka banget kehilangan banyak ide dan ujung-ujungnya hanya bisa gigit jari karena nyesellll kenapa nggak dicatat.
Satu hal yang paling penting juga, meminjam sebuah quote dari Scott Belsky, "It's not about the ideas. It's about making ideas happen." Jangan sampai ide yang udah kamu catat itu malah keduluan dieksekusi orang lain, hihi.
Now tell me, how do you usually organize your ideas (or thoughts)? (:
✨
Worthy Monday adalah sebuah konten yang diterbitkan setiap hari Senin, berisikan tentang pengalaman dan tips dari seorang ibu rumah tangga (a.k.a me) yang berusaha untuk produktif setiap hari. If you have any suggestions or ideas for this topic, don't be shy to share with me in the comment section below!
Jokes bapak pendetanya bikin ngakak 🤣 dan kalau dipikir-pikir, mungkin juga terjadi 🤣.
ReplyDeleteWkwk aku merasa dicolek banget sama true story part.1 Cici 😂. Suka begitu juga tuh aku, dapat ide terus dengan jumawa nggak langsung dicatat dan mengandalkan otak aja, eh 5 menit kemudian lupa yang kalau dipaksa ingatpun sampai kepala gosong juga nggak bisa ingat 🤧. Semenjak beberapa kali jatuh di lubang yang sama, bahkan keledaipun lebih pintar dariku 😂, sekarang kalau ada ide langsung aku catat juga di notes hp atau kalau lagi sempat, langsung catat di jurnal 😁.
Btw, aku kangen konten Worthy Monday!! 🙈
Kocak banget, Liii. Beliau selalu pesan sponsor seperti itu tiap sebelum mulai khotbah. Soalnya memang sambil mencatat dengar khotbah itu jadi lebih fokus, pikiran nggak ke mana-mana 😂
DeleteLIAAAA AH wkwkwkwk masa iya keledai lebih pintar dari kamu wkwkwk *maap ngakak banget* teruskannnn habit mencatatnya ya, Lii!
Uwuuu, aku juga kangen nulis konten untuk WM. Sedang diusahakan nulis tiap minggu, doakan aku yakkk! xoxo
Setuju banget Mba Jane! Aku juga kalo ada ide langsung aku tulis di buku dan catet juga di note HP karena kalo aku sih belom nyatet beneran kalo belom tulis di buku hahaha. Tapi, itu dia jadi masalah karena suka lupa nyatetnya di buku yang mana hahaha (saking banyaknya buku ide tapi acak-acak)
ReplyDeleteBaru tau nih istilahnya "Kill Your Darling" hahaha dan kayaknya aku juga akan join dengan kubu Mba Jane dan Mas Anton yang ogah jadi Youtuber. Gak ada bakat buat cuap-cuap dan mending asah kemampuan nulis lagi 😆
Ahahahaha omg seru banget deh ini baca pengalaman temen-temen dalam menulis ide. Ternyata aku nggak sendirian, karena aku pun juga persis kayak Mba Tika, suka lupa nyatetnya di mana XD makanya sekarang aku misahin jurnal sesuai fungsi, untuk ide-ide random sampai sekarang aman di Notes hape. Kalau buat pengembangannya ada di jurnal khusus lagi. Kadang tuh aku malah pernah nulis di bon atau nota bekas belanjaan, Mba. Terus lupa ada catatannya, dibuang deh ke tong sampah. Bye-bye ideas 🤣
DeleteMengandalkan mental note itu sangat sangat wajib utk dihindari wkwk
ReplyDeleteAku sebenarnya males catat2 gituan, tapi krn mental note lama2 nggak bisa diandalkan juga. Soooo yah.., masih belajar utk segera mencatat ide2 yg tiba2 muncul di kepalaku. Thank you info nya mbak 😆
Mental note-ku sangat tidak bisa diandalkan huahahaha
DeleteSama-sama, Mba! Kita-kita yang kaum pelupa ini memang harus lebih sering mencatat biar nggak ketinggalan dalam hal apa pun 😂
Sukaa banget sama quote terakhir Mba Jane, "It's not about the ideas. It's about making ideas happen."
ReplyDeleteTp, gimana kita bisa make things happen klo kita aja lupa. hehehe.. AKu banget itu, kayaknya kemaren udah kepikiran, sekarang diinget2 lg kok mendadak amnesia. Jadi aku juga suka langsung catat biasanya di notes hp. Tp selama ini ga dikasi label, jadi aja abis itu lupa pas mau nyari lagi. Harusnya dikasi label ya notesnya kaya saran Mba Jane :D
Makasii pengingatnya Mba jane... ^^
Mba Thessaaa, kalau soal menulis naskah masih harus belajar banyak nih sama Mba. Bingung akutu cari waktu menulis yang enak, haruskah nulis setiap hari atau gimana *lho malah curhat* 🙈
DeleteAku juga baru belakangan ini kasih label, Mba. Dulu notesku acak adul, susah banget carinya. Setelah dilabelin jadi jauh lebih legaaa. So, boleh banget dicoba, Mbaa :D
seringnya dapet ide tuh pas udah goler. mau tidur. mau lep enak. taunya ide muncul di kepala. jadilah... suka lupa 😆
ReplyDeletesekarang aku jadi punya policy pokoknya catet dulu. di buku, di notes hp (dalam hal ini aku pakai discord channel) atau notion kalau di desktop. tar baru diberikan konteks dan diproses. seringnya sih didiemin aja hahaha... baca postingan mbak jane ini bikin aku pengen memproses ide secara rutin, seminggu sekali gitu. biar gak ilang tanpa konteks.
HAHAHA STORY OF MY LIFE! XD
DeletePernah lhooo Mba aku sampai bela-belain ngambil hape lagi untuk mencatat. Kalau nggak dijamin deh paginya udah lupa. Tapi ya lebih sering dibawa tidur, sih. It's a luck kalau aku masih bisa mengingat apa yang kupikiran semalam sebelumnya wkwkwk
Yaaaaas. Pokoknya aku selalu menanti hasil idemu yang keceh, Mba Meg! *eh boleh nggak sih manggil Meg LOL*
aku juga biasanya gitu, apa yang terlintas di kepala catet aja dulu, ntah nanti dikerjainnya kapan atau malah gak jadi ya itu urusan nanti, yang penting idenya gak hilang ^^
ReplyDeleteYang sangat disayangkan itu kalau idenya menghilang begitu saja, huhuhu. Makanya mau nggak mau harus membiasakan diri untuk mencatat ide selagi melintas di dalam kepala :D
DeleteBarusan cek konten2 Worthy Monday. Dan super banget Mba.
ReplyDeleteSoal Ide, jadi teringat pernah terjebak di suatu obrolan kalau Twist menjadi seorang Blogger itu eksekusi Ide Tulisannya. Karena katanya sering dihadapkan pada situasi buntu ide, dan sekalinya ada ide datangnya bertubi-tubi. Wk!
Berhubung saya bukan Blogger, jadi nggak terlalu sering dihadapi kondisi kaya gini. Paling sewaktu ada tugas kuliah bikin Karya Tulis. And I hate it.. lebih prefer hitung2an daripada aktivitas menulis. Hehe. Tapi ya hitung2an bikin mubeng juga 😅.
Jadi komen ini mau sekalian Standing Ovation dulu buat seluruh pegiat tulisan termasuk Para Blogger di seluruh Indonesia. Haha Sumpah Kalian Luar Biasa.
Jujur, selama beberapa bulan terakhir ini. Kegiatan membaca nggak pernah seekstrim ini. Kalau dulu, Hp nggak pernah sering saya pegang mba. Tapi semenjak aktivitas melanglang buana ke Blog teman2 dan tanpa disadari menjadi kebiasaan. Ini seperti Drugs yang bermanfaat karena bisa dapat bacaan yang menghibur, keren, fungsional (asik), dll.
Jadi mau terimakasih dulu kepada seluruh teman maya blogger 🙏 buat semua tulisannya. (Numpang menyampaikan pesan lewat blog mba ya) hehe. Semangat!!
Ulalala kayaknya semua blogger yang baca komentarnya Mas Toni bakal terbang dehh... apa aku aja, sih, yang terbang. Maklum anaknya geeran wkwkwkw
DeleteMakasih banyak yaa, Mas Toni udah meluangkan waktu baca-baca blog aku dan sekarang malah sering ngobrol juga lewat kolom komentar. I really really appreciate it! Thanks a bunch pokoknya! 🙏🏻😁
Kalau aku kebalik, mending nulis essay daripada ketemu angka. Walau harus menangis juga dalam proses menulis, I'm better with words than numbers. Angka langsung bikin kepalaku muter bahahaha.
Setuju! Kalau ada ide muncul langsung tulis, seberantakan apa pun, sengalirnya pokoknya. Rapiinnya nanti pas udah senggang lagi, maksudnya udah nggak ada ide seliweran di kepala dan emang lagi rileks aja buat eksekusi ide haha. Kalau pun pada akhirnya lupa, biasanya pas nemuin lagi, malah bisa jadi ide baru yang lebih berkembang. Intinya: NULIS! xD
ReplyDeleteSay it louder, sistaaaaah! Pokoknya nulis dulu deh! Karena yang susah itu memang memulainya, kannn. Bener yang kamu bilang, begitu udah nulis mah biasanya lancarrr hihi
DeleteHahahaha. RELATE BANGETT 😁 Tapi Caranya Mba Jane super banget ya.. 😊
ReplyDeleteSetuju. Aku yah heran kenapa Ide tuh suka muncul pas kita lagi ngelakuin hal2 yang hhmm 🤣🤣🙄🤔 ini misteri yang masih belum terpecahkan sihh😄
Kalau aku paling tema'nya langsung aku tulis di Note Hape.. eksekusinya ntah kapan. Berdasarkan mood nanti.
Dalam hal blogging.. biasanya Aku ngelakuin pas abis Solat Subuh dan hrus nggu libur juga.. pagi2 scrolling Note nyari tema yang sekiranya Mood banget buat ditulis.. isinya biasanya langsung ngalir aja setelah nulis kalimat pembuka super random 😅🤣🤣. Meskipun kadang inspirasinya putus di tengah jalan. Kalau udah gitu, biasanya aku bakal lanjut ke keesokan harinya. Tapi ini jarang si.. biasanya sih langsung selesai di hari yang sama. 😄😁
Super gimana thooo, Mas Bayuuu 😆
DeleteNah itu. Archimedes aja mendapat eureka moment saat lagi mandi, kita nggak jauh beda lah sama beliau huahahaha
Ternyata sistem menulis dan mengelola ide kita kurang lebih sama lho, Mas Bayu. Bedanya jangka waktu menulis aja, sih. Aku jaranggg sekali bisa menulis satu blogpost selesai dalam satu hari, seringnya dua hari bahkan lebih, tergantung tema dan mood menulis juga. Tapi harus dibiasain maksimal dua hari selesai, sih. Soalnya kalau lewat dari itu keburu "lupa" dan benar-benar hilang mood. Tapi ada juga, sih, tulisan yang justru butuh waktu seminggu dan hasilnya memuaskan sekali 😆
Sebagai orang yang doyan nyatet, ini penting banget sih. Seenggaknya, apa-apa yang ada dalam fikiran bisa dipecah dengan menulis di catatan.
ReplyDeleteMaka dari itu, sekarang ini juga mulai mencoba untuk rajin nulis jurnal
Tapi, kalo gue pribadi, ngerasa nulis dengan tangan, efeknya jauh beda dengan nyatet menggunakan keyboard. Enggak tau ya. Mungkin emang belum terbiasa aja.
Betul! Saya juga tipe pencatat sejak sekolah dulu. Lebih bisa menyerap apa pun dengan mencatat. Makanya dulu kalau ketinggalan pelajaran suka panik sendiri karena nggak ada catatan pribadi untuk bahan belajar hahahaha.
DeleteKalau menulis dengan tangan saya setuju, deh. Saya juga begitu kok. Makanya masih rajin menulis jurnal. Tapi karena lebih sering megang hape, mencatat ide memang jauh lebih praktis ketimbang harus mencari notes dan pulpen dulu. Tapi ya media apa pun yang digunakan, semoga kita bisa semangat mencatat dan mengerjakan ide-ide keren masing-masing, ya! 😉
Ya ampun, bener banget. Sebagai keturunan Hawa, ternyata kebawa tuh kebiasaan gak mencatat. Akhirnya jadi lupa dong ��
ReplyDeleteSemangat mencatat ide tuh cuma bertahan beberapa hari aja, abis itu melempem lagi.
PR banget sih ini.
Tapi tulisan ini jadi a slap on my face, reminder untuk gak malas hahahha.
Thanks ya Jane
Nyahahaha iya kita tuh kaum pelupa, yak. Aku kira aku doang lho yang suka lupa. Bener-bener deh 🙈
DeleteHihihi semoga habis ini banyak hasil yang ditelurkan dari ide-ide ciamik ya! 😆
mbak Jaaanneee ini bener banget aku sering dikeroyok ide dadakan di wc! 🤣
ReplyDeletemana kalo ke toilet itu aku bukan tipe yang pegang hp jadi gabisa dicatat dan seringkali lupaaa
ah iya, aku juga sering bgt dapet ide pas naik motor di jalan, kalo ini aku bisa berhenti menepi langsung catet di hp hihi 😆
tappiiii oh tapiii mbak Jaaaneee, aku sering banget pada akhirnya nimbun idee huhu susah banget buat nulisnya itu. kalo pun udh mau nulis, eh udh kerasa basi aja ato nggak mood gtu 😬
do you have any solution for me? hehe
Walaaah malah pas nyetir mobil bisa nepi dulu ya, Mbaa, khusus untuk catat ide 🤣 aku justru kalau lagi ada "tugas panggilan" di wece kudu harus bawa henpon biar nggak mati gaya. Makanya lama di wece sebetulnya gara-gara main henpon jadinya bahahaha *tmi*
DeleteMaksudnya nulis untuk merealisasikan idenya ya, Mba Dea? Aku juga sering sih seperti itu. Biasa ada beberapa kemungkinan yang membuat kita nggak mood atau mentok. Bisa jadi idenya belum terlalu "matang" dan siap untuk diolah lebih lanjut. Misalnya nulis artikel di blog. Mungkin risetnya belum rampung, masih ada yang harus dikembangkan, dll. Kalau nggak mood, bisa beralih dulu ke ide yang lain, Mbaa. Aku sendiri banyak blog post yang terbit belakangan ini padahal draft-nya sendiri udah ngendon dari 1-2 tahun yang lalu 😂
Semangat, Mba Deaaa ❤
aku nihhh, suka dapet ide nulis apaan, dapetnya ya pas ngerjain apa gitu, sok sok'an mengingat ehhh ujungnya ya lupa juga tadi apa yang dipikirkan.
ReplyDeleteterus mau nulis yang simple aja kadang buntu
padahal di otaknya dari kemarin udah mikir "ooo nanti gini gini", ya tetep aja lupa hahaha
kadang aku nulis ide paling banter di buku notes dirumah, itupun kalau posisi udah di depan laptop dan lagi "waras" mo nulis, kalo lagi banyak godaan nonton ini itu ya akhirnya ga terlaksana juga
emang niat kudu kuat sih ya, tapi niatku masih lemah :D