The Big Three-O

Kemarin, ketika mengisi formulir pendaftaran sebuah webinar, aku termenung sejenak saat isi kolom usia, karena yang diminta adalah "usia saat ini" dan aku harus mengisi angka "30". 

WAW... udah tiga puluh, cuy!

Two days ago, I woke up feeling like a new woman. Sehari sebelumnya aku pergi nyalon and got new haircut! Dan bersyukur sekali karena aku minta dicatok. Bangun pagi dengan rambut bagus di hari ulang tahun sungguh membangkitkan mood, hoahaha. 

Pagi itu nggak ada yang berbeda selain usia yang bertambah setahun. Bangun pagi, badan ini otomatis bergerak melakukan rutinitas; turun ke bawah, siapin sarapan, suapin anak, mandiin anak, nemenin Josh kerjain worksheets. Oh ya, dese udah bisa ditinggal sekolah online sendiri lho! Bangga akutu. 

Meski nggak ke mana-mana, aku niatin banget dandan tipis-tipis dan pake baju bagusan. Nggak lupa semprot wangi-wangian baru yang dibeliin suami dan Josh, hihi. 

Jadiii, selain makan malam dan potong kue malamnya, kami berempat udah curi start duluan untuk merayakan ulang tahunku sehari sebelumnya. 

Lucu, deh. Aku selalu merasa tanggal 25 itu, ya, hari ulang tahunku aja. Padahal wedding anniversary kami pun di tanggal yang sama. Tapi berasanya ulang tahun doang, huahahaha. 

H-1 ulang tahun, kami perdana main ke salah satu mall di daerah Kelapa Gading, Jakarta. Sengaja pilih mall yang ini karena kami udah familiar dengan tempatnya, yang kebetulan nggak rame-rame amat. 

Agenda besar kami cuma dua: nyalon dan makan siang. 

Sembari nunggu aku nyalon, bapake dan anak-anake keliling mall. Diam-diam suami punya agenda rahasia membelikan kado buat mamake. Lantaran selesai nyalon, hubby bisik-bisik ke Josh terus kita stop di sebuah counter parfum. Josh jalan ke arah kasir, entah ngomong apa sama mbak-mbaknya, terus dia dikasih paper bag yang kemudian diberikan ke aku. 

"Ma, this is for you! A gift from me and papa!" 

How sweeeeet! Dan... KOK TAU SIH AKU MAU PARFUM? 

Iya, centil banget, kan. Diem di rumah aja mau gegayaan pake parfum segala. Kepengennya udah lama, sih, setelah ngincer beberapa local brand di e-commerce. Kali ini beneran nggak pake kode-kodean, berhasil lho, gengs, dibeliin suami. Pas kutanya, why bought me a perfume, he said: "Yaaa, biar kamu wangi aja." Pas kubuka bag-nya, lho kok ada dua kotak parfum. Nanya lagi, dong. "Kok ada dua?". Dijawab, "Buy 1 get 1, beb!". Hening sesaat. Inii.. nggak mungkin doi beli karena promo, kan? HAHAHAHA. Tapi seneng banget dibeliin barang yang diinginkan meski bukan brand spesifik yang kumau. And I got not only one, but two! Nggak bakal takut kehabisan parfum karena punya cadangan, hahahaha. It's a very thoughtful and nice gift. Apalagi denger suami katanya Josh ikut milihin parfumnya. So, happy! 

Kami pun lanjut ke agenda selanjutnya, yaitu makan siang. 

Makan siangnya juga random aja, sih. Pokoknya yang nggak terlalu ramai, agak luas, Josh bisa makan dan makanannya enak. Pilihan kami pun jatuh pada sebuah restoran Korean BBQ!

Balik lagi ke hari ulang tahun.

Ngerasa anxious nggak, sih, dengan pergantian kepala usia?

Waktu ulang tahun yang ke-29, iya, perasaan anxious ada banget. Apalagi di tengah pandemi yang kayaknya serba nggak pasti, membuat aku si INFJ yang overthinking ini bertanya-tanya tentang masa depan, ketika memasuki usia 30an.

Banyak artikel atau film atau apa pun itu yang menggambarkan usia tertentu, termasuk the big three-O harus bisa ini, harus punya itu. Kalau menurut film favoritku, "13 Going 30", usia tiga puluh itu, ya, punya karir mapan, badan langsing, party ke sana ke mari, punya apartemen sendiri dan teman di mana-mana. 

Kalau memang itu standarnya, apa kabar gue yang nggak punya karir, nggak (belum) punya rumah sendiri, nggak suka nongkrong juga, dan jumlah teman semakin mengerucut?

Well, it's not the "standard", tapi realita yang aku jalani and I'm thankful every second because of it. 

Things will get better each year. Usia tertentu nggak harus bisa begini atau punya ini itu kok. It doesn't matter. We set our rules, our standards, and live them to the fullest! 

Waww, cem kalimat buku motipator. Hahahahaha. 

Usia 20an aku banyak error-nya, banyak blunder-nya. Tapi gapapa, namanya juga belajar, kan? Usia 20an itu harusnya memang seperti itu. 

Sooo, it's time to say goodbye to my 20s and hello new chapter! Bring it on, 30s!