Pic courtesy of: @micochic
Hari terakhir di Bali, aku berencana untuk mampir main ke Micochic. Udah bawelin suami yang datang cuma tiga malam kemarin itu untuk nyempetin main ke sana.
Btw, masih inget Micochic nggak?
Di posting-an DOTM: September 2021 aku pernah cerita sempet coba korean chicken baru di daerah Pemogan, Bali. Waktu itu aku hanya memesan melalui aplikasi ojol. Sejak saat itu pun, keluargaku beberapa kali pesan ayamnya di sana karena mereka sukaaa.
Kalau dulu fried chikin-nya ala chicken popcorn, sekarang potongan besar gini dengan campuran curly fries dan tiny chips yang pastinya homemade juga. Dulu sausnya dicampur, sekarang jadi cocolan :D
Nih, penampakan Chikin Mico sekarang seperti ini. Mereka jual dua ukuran: small and large. Aku pesan yang large karena untuk makan sekeluarga :D
Sejak kepoin Instagramnya, pengen bangettt bisa langsung makan dan nongki di cafe. Apa daya karena PPKM, Mico belum bisa dine-in. Pulang dari Bali September lalu, ehhh tau-tau mereka udah open dine-in! Aku merasa di-prank 😂 Syukurlah, bulan lalu kesampaian juga untuk dine-in di sana, berdua sama suami aja pulak. Senang sekalii akhirnya nggak perlu gigit jari lagi iri liat rangorang makan di cafe cantik ini 😆
Sekilas dilihat (foto di atas), memang nggak nampak Korean cafe/restaurant. Lebih kayak concept store yang jualan pernik-pernik. Apalagi lokasinya tuh bisa dibilang agak random. Di tengah keramaian jalan Pemogan ada nyempil cafe gemesh kayak gini, hihi.
Turun dari motor, aku pun bergegas menarik pintu cafe. Lho, kok dikunci? Aku coba tengok melalui jendela kaca yang ikonik itu. Nggak ada orang kayaknya. Aku coba ketuk-ketuk pintu. Suami pun bilang, "Kamu yakin kafenya buka hari ini?" Dengan mantap aku jawab, "Buka kok. Tutupnya cuma hari Senin." Di saat aku berpikir untuk nge-DM mimin Mico, pintu pun terbuka dan langsung disambut oleh senyum ramah mba chef yang hits. Kenapa hits? Soalnya mba chef satu-satunya yang melayani pelanggan di cafe. Beliau yang masak, beliau yang menyajikan, beliau juga yang menemani kita ngobrol sesekali. Mba chef ini populer banget, deh! 😆
Begitu masuk ke dalam kafe, rasanya udah kayak main ke rumah temen. Pengennya lepas sendal gitu, wkwkwk. Mana mba chef ramah bangetttt. Ditawarin mau makan apa, tapi abis itu jangan lupa bayar, ya, gengs! 🤣
Rak tengah ini tadinya nggak ada, baru ditambahkan untuk menjual produk stationery lokal (yang kebetulan juga favoritku dongs) dan Korean snacks. Tiati, yang nggak kuat bisa kalap!
Cafe Mico memang nggak besar, hanya ada tiga meja bundar kecil dengan masing-masing dua kursi untuk dine-in. Tapi herannya, aku nggak ngerasa sempit sama sekali. Lain cerita kalau bawa dua bocah, yak. Makanya, dari kemarin aku udah bawelin suami, "Plisss, ke Mico berdua aja, ya! Anak-anak di rumah aja!". Selain kami berdua bakal rempong, nggak enak juga ganggu tamu yang makan dan tentunya mba chef, hahahaha.
Mungkin karena size-nya mini, cafe ini terasa homey sekaliii. Mana ada reading corner yang bikin betah! Aslik, aku ingin banget dateng lagi ke sana sendirian untuk me-time. Sambil makan sambil baca buku. Nikmat banget nggak tuh!
Setelah pesan makanan, kami duduk di samping jendela besar sambil liat kesibukan di jalan raya. Suasana di luar dan di dalam cafe kontras sekali. Apalagi mba chef langsung memutar playlist lagu-lagu Korea yang cocok banget dengan mood cafe. Tau-tau lagu Banmal-song (반말송)-nya Yonghwa diputar. Jadi kangen Goguma couple 🥺
Sembari menunggu makanan utama, mba chef menyajikan air putih dingin dan camilan nachos. Baru ngemil beberapa suap, pas mau ngambil lagi, tau-tau camilannya hilang masuk ke perut suami semua. Kata doi, "Enak, euy. Udah lama nggak makan chips ini." Jiaaah, tumben-tumbennya dia doyan kriuk-kriuk gini, wkwkwk.
Karena nggak bisa duduk diam, aku izin untuk foto-foto. Habis gemesh banget! Tiap sudut cafe ini cantik-cantik amat. Berasa familiar aja gitu dengan suasananya. Nuansa ijo-ijonya sangat menenangkan hati dan bikin nyaman. Padahal ini pertama kalinya aku bertandang ke Micochic.
Selain foto-foto, aku juga ngintip-ngintip koleksi buku yang ada di cafe. Ini kenapa racunnnn semua koleksinya 😭 Nggak cuma estetik, tapi beberapa judul buku yang disediakan memang bagus-bagus lho. Aku nemu dua buku yang sangat menarik dan berencana untuk beli di Tokped.
Koleksi Conan dan Doraemonnya menggiurkan nggak, tuh. Kalau ini perpus, rasanya pengen pinjem tiap minggu!
Salah satu buku incaranku. Buku bergenre psikologi tapi berbalut ilustrasi yang gemush!
Aku pesan bibimbab beef (boleh milih ayam/sapi) dengan telur mata sapi matang, suami pesan dugukbab dengan nasi putih.
Aku masih inget mimin Mico pernah cerita kalau menu-menu di cafe itu hasil develop resep homemade dari ibunya. Nggak heran rasanya rumahan banget alias lezaaaat! Kayak dimasakkin ibu gitu ❤ Taste-nya nggak terlalu gurih yang micin banget kayak di restoran Korea pada umumnya. Dan lagi harganya sangat sangat affordable! Semua menu (kecuali fried chikin) dibanderol 29 ribu rupiah aja. Mantul banget, kan.
Bibimbab-nya jinjja massita. Seriuss. Sampai hari ini aku masih terbayang-bayang dengan racikan beef yang dicampur di nasi. Ngidam tapi jauh gimana dong 🙈 Aku sempet nyicip kuah dugukbab punya suami dan rasanya mirip-mirip sup ayam gitu, hihi. Suami yang emang suka makanan berkuah pun muji dugukbab Mico sangat enak!
Selesai makan, aku beli beberapa snacks yang dijual di cafe. Tricks Bulgogi ini ENAK lho. Lupa banget pernah makan ini dan berencana untuk beli lagi sampai udah foto bungkusannya biar nggak lupa. Yak, bener aja lupa setahun kemudian dan malah kebeli di sini, hahahahaha.
Oleh-oleh buat bocil di rumah
Sebelum meninggalkan cafe, jangan lupa pamit sama yang punya rumah, yaa. Wkwkwk, becandaaa. Tapi gapapa banget lho say thank you untuk mba chef yang udah masak enakkk buat kita. Aku salut banget sama orang yang tetap ramah walau harus kerja sendirian di dalam cafe. Apresiasi dalam bentuk ucapan "terima kasih" akan menjadi sesuatu yang meaningful ❤
Begitulah pengalaman kami berdua ke Micochic untuk pertama kali. Definitely will come back again, sih. Penasaran ingin coba menu makanan yang lain jugak. Oh ya, selain dua menu yang kami coba di atas, coba teokpokki-nya juga, ya! Beberapa waktu sebelum main ke cafe, aku sempat pesan teokpokki untuk nemenin me-time di rumah 😆
Little notes:
- Cafe Mico punya dua jam buka: siang dan malam. Jadi perhatikan jam buka mereka biar pas ke sana nggak zonk 😁
- Karena kapasitas cafe yang mungil, Mico menyarankan untuk DM aja tanya lebih dulu ada tempat dine-in atau nggak, khususnya yang mau datang lebih dari dua orang.
MICOCHIC 미코치크 (Korean Cafe)
Jl. Raya Pemogan No. 126B, Pemogan, Denpasar Selatan
Open hours: 11.00-14.30 & 18.00-21.00 (MONDAY CLOSED)
Available on Gofood & Grabfood
Eh ini cafe nya unik bangeetttt, homey sekaligus estetik gitu yaaa. Karena enggak banyak nyedian meja kursi kayaknya ngabisin waktu buat baca disana enak banget deh, udah ada makanan minuman enak eh banyak buku-buku menarik juga di raknya... Lebih salut lagi karena yang operasiin cuma 1 orang! Coba disini ada juga cafe macem gini huhuhu
ReplyDeleteMbaaaa, yaampun I have a same thought! Kenapa ya di sini malah jarang ada kafe-kafe mini cem gini. Di Bali mulai banyak setauku, dari yang cuma bisa duduk (nggak ada mejanya, biasanya ini kopi sih) sampai modelan Micochic gini. Kayaknya lebih intimate gitu yaa ngabisin waktu di sini, entah sama pasangan, sahabat atau sendirian sambil baca buku 😝
DeleteEh ya ampun cafenya mungil-mungil gumusshh! Reading cornernya astaga bikin betah berjam-jam untuk stay disana aja. Ditemani hot coffee estetik ala-ala korean dengan interior yang super bikin comfo. Pengennn juga kesanaa tapi jauh banget harus naik pesawat dan nyebrang pulauu wkwk :((
ReplyDeleteIYA KAN IYA KAN. Pertama kali liat kafe ini yang mencuri perhatianku adalah reading corner-nya! Jarang banget soalnya nemu kafe yang menyediakan pojok bacaan gini. Mana koleksi bukunya baru-baru 🥺
DeleteMicochic nggak ada kopi nihh, mereka jual makanan aja. Lebih mantul lagi kalau ada menu kopi, yaa, Mbaa 😆
Wkwkwk semoga suatu hari kesampaian naik pesawat main ke Bali. Yukyuk! ❤
gemess plus kiyuttt
ReplyDeleteadem liatnya
andaikata ini kamar aku, dijamin betah pastinya
semua menunya bikin aku penasaran pokoknya mbak. Ga sabar juga pengen cobain yak
Wkwkwk aku pun berpikir kalau ini kamarku sih nggak boleh ada yang masuk ke dalam! Cuma buatku aja 🤣 Mba Ainun kepikiran aja sih dijadiin kamar, wkwkwk. Ayok Mba nyebrang ke Pulau Bali segera, tunggu apalagi!
DeleteLucu banget dari luar, kayak beneran kafe-kafe di Korea gitu yang memang konsepnya mini ga siih? Terus dalemnya juga homey banget, warnanya ijo-ijo adem jadinya 😍
ReplyDeleteBtw aku suka banget juga Honey Butter Chip ituu, kalau makan itu suka ga nyadar tau-tau habis wkwkwk
Iya, Eyaaa. Aku kalau nonton vlog Korea kafe-kafe di sana emang kayak gini ya, mini gituu. Aslik, ini kalau sendirian ke Micochic bisa lupa pulang (nggak deng, mana bisa lupa ada bocah di rumah 🤣).
DeleteHAHAHAHA yaampun, Eya! Aku udah lama nggak makan ini sebetulnya makanya beli sebungkus. Gantinya makan Japota yang honey butter. Suer itu juga nagih banget nggak kira-kira 😂
KAAA...aku fans berat blogmu. Simple tapi gemes sama cafe ini hehehe...
ReplyDeleteini cafe lucu banget sih. Homey banget. harus mampir kalo ke Denpasar
Heyyyy, Sintha! Eh, aku panggil nama aja, yaa, kayaknya kita seumuran *iya gak sih? XD*
DeleteYesss, kalau main ke Denpasar jangan lupa mampir ke Micochic, ya! Makan enak sambil nongkrong cantik, hihi ✨
Salah satu impianku nih... 🙈🙈 Mukbang di sana 🤣🤣🤣🤣..
ReplyDeleteDear Mico. Wait forrr meeee.. 😆 yaww..
Btw aku salfok sama lidah mertuanya.. tinggi banget daunnya.. punyaku dari dlu segitu2 aja.
Ingin ikutan mukbang sama Bayu juga di Micho 😆
DeleteYaampun, menunya kayaknya nggak ada yang nggak bikin ngiler, iya nggak sih? 😆
Dan nggak nyangka banget dari yang awalnya hanya bisa Gofood, sekarang Micho udah bisa dine-in dan mini cafe-nya super cuteee! 🥺😍😍😍
Aku kalau udah mampir ke sana kayaknya nggak mau pulang deh, Ci 🤣
Aku 2x balik makan di sana dan teteeeeeeep ga puaaaaas, pengen lagiiiiiiiii 😍😍😍😍😭... Kok jauh bangetttttt 🤣🤣🤣
ReplyDeleteAku pertama kesana suami pesen yg sup dimsum itu dan aku yg nasi Ama telur dadar,dan tumisan sayur, lupa namanya. Tapi sumpah enaaaak biar simple gitu Jane. Ntr mau aku suruh si mba di rumah masak gitu deh 😄.
Trus pesen juga ayam gorengnya, utk dibawa ke villa..padahal Yaa itu ayam goreng udh menempuh perjalanan jauh 1 jam an, trus kena ujan pula, eh masih enak aja di makan. Kebetulan villaku yg kedua jauh dr peradapan 🤣. Jadi tuh chiking membantu bgt ganjel laper hahahaha. Nambah pesen makanan dari villa juga sih.
Kedua kali kesana pas mau pulang. Pesen bimbimbap beef juga dan Raka Odeng goreng. Enak.... Odengnya mirip pempek, aku sukaaa 😍😍.
Pokoknya kalo balik ke Bali lagi, aku mau cari villa Deket pemogan aja lah, biar bisa gofood mico hahahaha.