Salim dulu sama suami yang udah kasih ide ini sejak tahun lalu (?). Soalnya doi bosen, rangorang pada sibuk mikirin kapan pandemi selesai, kapan bisa kayak dulu lagi. Terus akhirnya dia memberikan pertanyaan ini yang mana baru bisa aku jawab sekarang setelah melewati perenungan (duileee...).
Kalau dipikir, balik kayak dulu jelas udah nggak mungkin. Nggak pandemi pun kita nggak bisa kembali ke hari kemarin. New normal udah digaungkan sejak setahun silam. Mau nggak mau kita udah dipaksa untuk hidup "bareng" sama si koronce ini. Toh, ini aja kayaknya udah biasa lagi, kan.
Btw, tiatiii untuk teman-teman yang mudik. Safe trip dan selamat berkumpul dengan keluarga <3
Satu hal yang langsung terlintas saat merenungkan pertanyaan ini, adalah segala yang berhubungan dengan daring (online). Work, school, meeting, classes, workshop dan sebuah kosa kata baru yang lahir di era pandemi ini, webinar, bahkan sampai ibadah pun.
Aku adalah salah satu dari sekian banyak orang yang merasa paling diuntungkan dengan tren kegiatan daring ini. Nggak peduli seberapa sering kita ngeluh signal internet yang jelek, layar Zoom mendadak freeze saat lagi ngomongin hal penting, kita pasti bakal kangen dengan kemudahan ini. Kapan lagi kelas online hanya cukup dandan setengah badan, sisanya tentu saja celana pendekan atau ikut webinar sambil rebahan, camera off tentunya 🤣
Sejak pandemi juga aku udah cukup banyak mengikuti berbagai kelas/workshop online. Seneng bangettt, karena aku nggak perlu pusing mikirin gimana caranya ke lokasi acara. Cukup pasang alarm supaya nggak lupa jadwal, duduk manis depan laptop, nggak lupa mencatat. Cakep!
Aku yang nggak punya agenda kerja dari rumah aja akhirnya bisa dikasih kesempatan untuk mengajar les secara daring. Ini seperti jawaban dari Tuhan di mana aku sering banget beralasan susah ngajar karena keterbatasan mobilitasku yang harus urus anak. Makanya, saat ditawarin untuk ngajar, aku nggak punya alasan untuk menolak. Takut diomelin Tuhan, "Elo ya dikasih rezeki aja rempong!" 😂
Selain hal-hal berbau online, mungkin aku juga bakal kangen di mana suami yang nggak harus pagi-pagi berangkat kerja. Aku nggak tau, sih, ke depannya gimana, tapi sepertinya dia nggak bakal kembali ke jadwal lama. Lega banget kalau memang demikian. Karena seperti yang udah kuceritakan, pembagian tugas kami berdua di pagi hari itu sangat krusial untuk kelangsungan mood sekeluarga di hari itu. Aku bersyukurrr banget suamiku cukup telaten dalam membantu ngurus anak. Sekarang aja udah mau lho bantuin aku bikin sarapan untuk Josh... bikin mie goreng Lemonilo termasuk masak, kan? *plis iyain biar doi senang* 🤣
Apalagi, yaa... oh, ya! Ini mungkin jawaban (dan sebuah harapan) dari anak introvert yang betah jadi homebody selama dua tahun terakhir. Entah mengapa aku berharap kewajiban untuk berjabat tangan maupun sentuhan fisik lainnya yang diwajibkan saat bertemu orang—dan ujung-ujungnya awkward karena kadang bingung ini gue harus high five harus salaman apa peluk apa gimana sih?!—tetap ditiadakan walau pandemi sudah kelar, hauhahahaha. Kebiasaan selama dua tahun ini sulit dihilangkan lho.
Selain itu dan juga yang terakhir, sepertinya alasan "gue nggak bisa keluar rumah nih" sudah nggak begitu bisa dipakai lagi. Sejak kami berdua udah tiga kali vaksin, kayaknya udah berasa lebih kuat aja untuk keluar ke mana-mana LOL. Jadi, kalaupun diajak ketemuan apalagi yang ramean, nolaknya harus gimana, yak? 😂
Namun, lepas dari semua yang dikangenin di atas, kondisi yang semakin membaik ini tentunya adalah hal yang paling dirindukan oleh semuanya. Betul apa betul? Nggak bohong juga kok aku mulai kangen ibadah onsite, udah bisa sebetulnya tapi anak-anak belum, nih. Untungnya, udah beberapa minggu ini Josh mulai PTM seminggu dua kali. Anaknya hepi, mamak juga hepi karena nggak harus adu urat lagi nemenin anak sekolah depan laptop, wkwkwk.
Yang pasti, semakin ke sini semakin disadarkan bahwa kesehatan itu harganya "mahal" sekali. Tetap jaga kesehatan, ya, semuanya!
Jadiii, apa yang kalian kangenin setelah pandemi selesai? :D
Salah satu hal yang aku syukuri dari pandemi ini juga bisa ikut seminar-seminar online dan ketemu banyak orang-orang terkenal meskipun cuma lewat ZOOM, tapi kesempatan yang datang itu berharga bangettt 🥺. Kapan lagi bisa satu ruang ZOOM sama Reza Rahardian?! Atau Dee Lestari? Atau Ziggy penulis kecintaanku?! Sebuah berkah berlimpah sekali bisa ngalamin ini semuaa 🥺. Entah karena efek menjadi orang Indonesia, atau bukan, tapi kita memang selalu aja bisa bilang "untungnyaa" padahal kondisi sedang tidak baik-baik saja saat kemarin 😂.
ReplyDeleteSelain itu, aku paling senang karena kemana-mana pakai masker jadi nggak perlu makeup, peralatan makeup jadi hemat, nggak perlu beli lagi 🤣. Terus karena aku anaknya suka awkward kalau ketemu orang yang nggak terlalu dekat tapi kenal di jalan, kebiasaan pakai masker kemana-mana ini jadi penyelamatku sekaliii!! Aku jadi nggak perlu nyapa orang karena kalau pakai masker kan nggak ketahuan siapa siapanya ya 🤣.
Kayaknya 2 hal itu yang paling aku kangenin setelah pandemi selesai. Semoga tetap bisa pakai masker terus kemana-mana, maksudnya, nggak jadi aneh gitu kalau liihat orang pakai masker di ruangan 🤣. Dan semoga tetap ada seminar-seminar online di Zoom! Amiin.
Anyway, perihal diajak pergi tapi mager, sebagai introvert dan homebody juga, aku bisa relate sekali Ciii *berpelukan. Bukannya nggak suka pergi sama sekali, kadang senang-senang aja kalau diajak pergi, tapi kalau keseringan tuh capek aja rasanya 😂. Aku pernah lihat di Twitter kalau orang-orang minta dinormalize bilang "lagi nggak mood pergi" saat diajak ngumpul. Mungkin Cici bisa coba bilang jujur seperti ini aja? 😂
Cici ada hari libur nggak di lebaran kali ini? Ada rencana jalan-jalan kah? Have a great holiday, Ci!!
Yaaampunnn maafkan lho aku baru bales komentar ini setelah holiday season kemarin sudah berakhir, hahahahaha.
DeleteYESS ONLINE CLASS ITU FAVORITE PART BANGET YAA. Bisa "ketemu" idola walau dibatasi oleh layar kaca *lah biasanya juga gitu wkwkwk*. Kamu kok bisa ada kelas sama Reza Rahardian, Lii? Kamu ikutan workshop apa waktu ituu?
Alasan nggak mood pergi itu belum bisa aku praktikkan kecuali sama suami sendiri 😜 Akutu orangnya masih nggak enakan, jadi harus cari alasan yang bagus dan bisa diterima si pengajak kalau ingin memberikan penolakan. Tergantung juga sih siapa yang ngajak, kalau sama sahabat sendiri 90% biasa aku iyain, karena pengen ngobrol langsung, hahahahaha.
Pake masker ke mana-mana itu bakal menjadi sesuatu yang normal nggak sih ke depannya? Dua tahun terbiasa pake masker, sekalinya nggak pake malah kayak "naked" gitu lho wkwkwk 🤣
Setelah dua tahun pandemi dan WFH hampir 50%nya, yang baru kusadari, ternyata commuting itu melelahkan. WFH mungkin untuk beberapa hal jadi kurang efektif dan efisien. Tapi setidaknya bisa nambah waktu tidur dan gegoleran di rumah dari waktu yang biasa digunakan untuk commuting. Wkwk
ReplyDeleteMba Hichaaa, pukpuk. Aku pernah mendengar keluhan yang sama di IGstory ku, begitu WFO mulai diberlakukan lagi, kompak pada kaget sama keriweuhan jalan raya dan angkutan umum di ibu kota, hahahaha. Mungkin sebelumnya udah terbiasa banget kerja mobile yaa, begitu ngantor lagi kok ya mager banget 😂 Sekarang ini masih mix WFO-WFH apa udah full ngantor, Mbaa?
DeleteNaaah yg soal salaman kita samaaaa 🤣🤣🤣. Aku seneng ga harus salaman atau cipika cipiki lagi Ama orang 😂. Dengan pandemi gini orang2 pun udah ga ada yg jabat tangan kalo ketemuan.
ReplyDeleteTapi kalo masalah kerja online, rasanya suamiku bakal tetep gini sih. Mungkin sesekali masih ke kantor, tp bakal jarang banget. Apalagi kerjaan dia terbukti bisa dihandle dari rumah semua. Jadi malah lebih hemat costs.
Palingan aku berharap anak2 masih bisa sekolah online hahahahhaa. Soalnya jadwal travelingku ke depan, itu bakal banyak yg tabrakan Ama jdwal sekolah mereka sih Jane. Sebelnya di situ... Seandainya masih bisa online, aku ttp bisa ngajakin mereka jalan, dan belajarnya online aja.
Sama yaaa kita, Mbaaa. Akutu juga awkward loh kalau harus bersentuhan fisik lagi sama orang. Mungkin sama keluarga atau sahabat masih gapapa kali ya, tapi sama orang lain yang jarang ketemu, yaudalah kita hai-hai jarak jauh aja 😂
DeleteWah, beruntung juga ya Mba paksu bisa tetap bisa mobile kerjanya. Suamiku tetep harus keluar rumah untuk kerja sih, bedanya ya itu nggak perlu pagi-pagi lagi kayak sebelum pandemi. Bener-bener nolong aku banget supaya nggak rempong ngurusin bekalnya bareng anak-anak 😂
Hahahahaha yaampunnn tetep ini prioritasnya liburan ya, Mba! 🤣 Eh tapi aku juga bingung sih. Ini kan bentar lagi mau liburan sekolah, terus keinget Josh naik SD sepertinya udah PTM full, mendadak galau karena berarti nggak bisa lamaan liburannya nanti, hahahahaha. Tapi aku tetep pro PTM sih, Mba. Kesabaranku terbatas bangettt kalau anak sekolah di rumah 🙈
Setuju banget soal zoom class dan sebagainya. Aku juga bisa sampai ngerasain satu room sama komikus lokal favorit, nunjukin kalau aku baca bukunya beliau dan suka, cuma bisa terjadi karena ada pandemi.
ReplyDeleteTerus nonton konser online, waupun katanya beda sama nonton konser beneran, tapi menurutku cukup menyenangkan juga. Apalagi yang artisnya kemungkinan datang ke negara kita kecil banget 😂
Aku juga setuju soal salaman/high five, gasuka banget kalau tiba-tiba harus salaman sama orang. Awkward wkwkwk belakangan aku lebih suka 🙏 ke orang-orang aja wkwkwk
Hihihi senang banget ternyata banyak yang "ketemu" sama penulis/komikus kesayangan masing-masing di era pandemi ini :D mana kalau penulisnya dari luar kan kecil kemungkinan kita bisa ada di acara yang sama ya 😆
DeleteNAH IYAAA. Kok aku bisa-bisanya lupa dengan konser online ini! Hahahahahaha. Walau rasanya sih sama aja ya kayak nonton tayangan ulang di Youtube, tapi tetep senengggg aja bisa menikmati konser di rumah itu unikkk rasanya.
Ternyata nggak aku doang yang suka kikuk sentuhan fisik sama orang, hauhaahaha. Sama, Eyaaa. Aku juga cukup memberikan 🙏🏼 atau ngebungkukkin badan aja kalau ketemu orang sekarang XD
Setuju sama Lia, semoga acara-acara online kayak seminar dengan orang-orang terkenal dan ahli di bidangnya tetap ada versi online-nya karena memudahkan sekali untuk orang-orang yang hidupnya nggak dekat dengan kota besar. Yang bakal aku kangenin dari pandemi tentunya WFH WFO yang gantian sih Ci, wkwkwkwk. Jujur bisa dapat waktu lebih banyak di rumah itu membantu sekali untuk mengerjakan tugas lain selain tugas kantor, bisa lebih dekat dengan keluarga juga. Dan again, setuju sama Lia lagi soal maskeran ke mana-mana, asliiii menghemat make up sekali hahahaha. Aku kayaknya udah dari 2020 deh nggak pernah pakai lipstik 😅
ReplyDeleteWFH ini bener-bener jadi budaya yang nyenengin banyak orang di masa pandemi ini, yaaa. Yang ibu-ibu kantoran seneng karena bisa ngabisin banyak waktu sama anak di rumah. Yang bapak-bapak juga hepiii karena nggak usah macet-macetan di jalan buat ngantor. Win-win solution banget memang ini 😊
DeleteAku lipstik tetep pake lhoooo, yang warna nude aja sih. Biar kalau diajak foto atau selfie bareng keluarga, tetep keliatan cerah lah HAHAHA *centil* tapi untuk makeup tools yang lain bener-bener nggak kepake sih. Eyeliner aku sampe kering kerontang dua tahun nggak disentuh 🤣
iya aku juga bingung mbak kalau ketemu temen-temen pas kumpul-kumpul, mau salaman atau peluk-pelukan, mungkin karena udah terbiasa "jaga jarak, jangan banyak-banyak bersentuhan dengan orang asing", jadi mindsetnya udah kayak gitu.
ReplyDeleteterus dulu rasanya make masker aja kayak sumpek gitu, di tempat umum rasanya gerah, sekarang mau nggak mau udah terbiasa. Mungkin pas nanti pandemi udah selesai sama sekali, nggak bakalan nemuin foto yang pake masker.
Aku kalau ketemu sahabat baik kadang masih suka pelukan sihh. Tapi kalau sama yang biasa-biasa aja yaudah nggak gimana-gimana juga, wkwkwk. Bener yang Mba Ainun bilang, mindset-nya udah jaga jarak, jadi sentuhan fisik pun udah hampir nggak ada.
DeleteSekarang aja sesi foto udah pada lepas masker yaa, Mbaaa. Kalau awal-awal sih boro-boro foto, mau makan bareng aja nggak berani 😂
Ah tentu saja hal yang dikangenin saat pandemi itu adalah bisa WFH. Ini sebetulnya ada plus minusnya sih. Kadang gara-gara WFH jadinya kerja ga kenal waktu. Bablas terus sampe malem... Padahal kalo WFO, kalo uda jalan pulang yauda kelar kerjaan hari itu hihi
ReplyDeleteDan pelajaran paling berharga adalah jaga kesehatan dan jaga pola hidup ya ci. Semoga kita sehat-sehat selaluuuuu. Amin.
Semuanya ada sisi baik dan kurang baiknya ya, Frisss. Temenku juga bilang WFH terus juga bosen, kayak pengen ketemu temen kantor lagi, terus makan siang bareng. Mungkin rutinitas di kantornya yang ngangenin yaa.
DeleteYesss bener! Dua tahun pandemi aku belajar banget untuk menghargai kesehatan. Karena sungguh berarti sekaliii 🤧