Diary of the Month: October 2022

We're almost at the end of the year, folksss! Siapa yang di sekitarnya mulai denger lagu Om Buble atau Tante Mariah? Atau malah udah ada yang pasang pohon/dekorasi natal di rumah? 

Anywayy, kita baca laporan bulanan dulu, yoks! 

Things I'm Grateful for

1. Twenty five October celebration 🎉 

So so grateful bulan ini nggak cuma nambah usia, tapi juga merayakan tujuh tahun pernikahan kami. Seven years of marriage and 12 years being together with this amazing man! Kata orang lima tahun pertama yang paling sulit, menurut pengalaman ada benernya juga, sih. Being together with someone for a long time, nggak menjamin kita bakal memahami mereka sepenuhnya. Apalagi lima tahun pertama kami harus juggling dengan dunia parenting juga. But we're glad we can make it to another year.

Resolusi untuk anniversary ketujuh adalah: yukslah kita selfie lebih sering, lebih banyak! 

2. Our little-new ritual 

Sebuah ritual kecil tercipta secara nggak sengaja sejak rutin nganterin Josh ke sekolah. 

Josh itu sekolah pagi, class starts at seven o'clock (hebatnya Josh bangun jam 5 pagi langsung seger! Emang emaknya?!), jadi kami selalu sampai di sekolah jam tujuh kurang. Abis itu biasa suami nanya ada sarapan nggak di rumah. 

Jujur aja nih, meski bangun pagi tiap hari, aku hanya mampu bikin breakfast dan lunchbox anak-anak. Makan pagi buat diri sendiri sama suami kayak udah apa aja deh, mau roti sama nutella juga jadi (tolong jangan ditiru, yaaa. Your husband deserves nice breakfast made by love juga lho). Jadi kalau aku jawab "belum masak, sih...", suami bakal belok setir ke arah Surya Kencana, which I know we'll grab some breakfast there! 

Makan apa, sih, di Bogor pagi-pagi? Kayaknya bikin postingan khusus tentang ini boleh kali, ya? Intinya, seneng juga, punya ritual baru kecil kayak gini. Walau ada pihak ketiga yang nempelin suami mulu, siapa lagi kalau bukan si inces Krystal. Maklum, wherever we papa goes, she follows, wkwkwk. 

Maunya sama papa ajaaa

Nggak cuma menikmati dan bersyukur atas semangkuk mie ayam atau buryam, tapi juga obrolan yang kami punya tiap sarapan bareng ini. Mulai dari ngomongin mie ayam Bogor mana yang paling enak--so far buatku Mie Denpau masih pegang piala juara satu--sampai nyusun rencana road trip lagi. Jadii nggak, sih, btw? 

Things I've Learned

1. Ngelancarin nyetir dan parkir! 

Perhatian perhatian 📢 Selama bulan Oktober kemarin akhirnya aku nekad nyetir sendiri tanpa ditemenin, lhooo. 

Jadi ceritanya, suami udah nyuruh aku mulai jemput Josh pake mobil aja, nggak usah naik ojol lagi. Mau nggak mau harus memberanikan diri dong, ya. 

Suatu hari waktu Josh masih on mid-semester break, aku bilang sama dia: "Josh, nemenin mama ke Superindo, yuk." Dijawab sama doi, "Naik Grab?". Mama menelan ludah dan menjawab, "Err, naik mobil. Mama yang nyetir." Tanpa disangka anaknya malah seneng loncat-loncat. Wow, percayaan banget sama emaknya yang baru belajar nyetir ini. But somehow, I knew I could do it, sih. Duilee, sok amaaat. Padahal mutusin mau belanja nyetir mobil sendiri aja udah bikin perut melilit dari pagi sampai akhirnya udahlah, hajaaar! 

Muke agak tertekan abis nemenin mama nyetir dan bantuin parkir. I owe you a bunch, son! 

So, how was it? Puji Tuhan kami sampai dengan selamat. Parkirnya pun lancar jaya berkat diparkirin cah lanang, wkwkwk. Josh tuh buka kaca jendela mobil ngeliatin aku parkirnya sesuai garis apa nggak. Kalau nggak lurus, disuruh rapiin lagi sama dia. Apalah mama tanpa kamu, Josh.

Setelah itu, ya, jemput Josh ke sekolah tiap hari. Nggak usah nanya gimana parkirnya, I question myself every single day tapi toh akhirnya bisa juga, wkwkwk. Emang butuh jam terbang, sih, ya. Dan nyetir sendirian, bener-bener sendirian itu nolong banget ngurangin kepanikan.

Setelah pede nyetir sendirian gini, mama jadi suka self-reward ngopi ekspres di coffee shop sekitaran sekolah buat nurunin adrenalin, bahahaha. Gak deng, sekarang mah udah bisa sambil karokean di jalan. Ampe kayaknya diliatin mobil sebelah, sih, pas berhenti di lampu merah 🤣

YOU DID IT, GURLLL *tepuk bahu sendiri*

Food/Drinks I've Tried

Nggak banyak nyoba kuliner baru di bulan ini. Sempet nyobain Bulgogi Sandwich dari Fore, enak jugaaa. Sayurannya seger, bulgoginya endul. Trus apalagi, yaa.. kayaknya itu aja, deh. 

Oh, ya! Sama iniii. 

Beberapa waktu lalu, aku iseng pengen cari batagor enak di aplikasi Grabfood, muncul lah Batagor Libia yang rating-nya lumayan. Banyak yang bilang saus kacangnya enak dan spesial, karena pake nanas. Wow, seger, ya, kayaknya. Akhirnya coba beli dan beneran enak donggg. Aku beli yang komplit sama telur rebus, duh enak banget dicocol sama saus kacangnya. 

Btw, kalau makan siomay/batagor, kalian lebih suka sausnya tim cocol atau tim sirem langsung? 😁

Movies/Videos I've Watched

Satu-satunya yang aku tonton selama bulan Oktober adalah sebuah drakor lawas berjudul "It's Okay, That's Love". Nonton ini nggak didasari review maupun rekomendasi siapa pun, pengen nonton aja. Ternyata film/series yang ditonton tanpa ekspektasi selalu berhasil memikat hati, ya. Udah lama nggak nonton drakor sebagus ini sejak Dr. Romantic. Walau genre-nya agak berbeda, tapi ini masih dunia medis yang fokus pada kesehatan mental. Tema yang diangkat relevan dengan apa yang sering dibahas orang-orang masa kini. Sedihnya, masalah kesehatan mental itu emang nggak selalu terlihat dari luar. Begitu kita sadar something wrong with someone we love, sedihnya banget banget banget 🥺

Not to mention, deretan nama aktor yang nggak diragukan lagi. Plusss, drakor ini merupakan debut aktingnya D.O Kyungsoo (EXO). Paham kenapa doi dibilang salah satu idol yang sukses di dunia akting, he's amazingggg. 

Buat yang pengen nonton, ada di Disney Hotstar, yak. 

Something I've Listened to 

Selama bulan Oktober juga tetiba binge-listening to podcast Kejar Paket Pintar di Spotify. Sebagian besar yang kudengar episode favorit, sih. Kayak waktu mereka bahas nikahannya Raisa-Hamish yang jadi buah bibir di masanya, sampai episode pembahasan film zombie kayak series Kingdom dan Train to Busan, terus Kak Dara bilang kayaknya life skill nyetir vehicles apa pun musti dikuasai kalau amit-amit di multiverse lain kita dikejer zombie. Sebagai driver newbie, aku cukup lega udah bisa nyetir mobil. Meski nggak tau juga selamet gak, ya, gue dari kejaran zombie?? Kan katanya kalau dalam tekanan skill kita yang tadinya cetek mendadak bisa jago, bener nggak tuh? 

Enihooo, aku belum nemu podcast yang bisa aku denger berjam-jam kayak KPP. Apa karena aku bias dengan yang punya? Hihi

*** 

How about you guysss? Gimana cerita Oktober kalian?