#JanexLiaRC Penaka by Altami N. D.

Wow, dua buku dalam satu bulan! *prok prok prokkk*

Tadinya setelah baca Under The Kitchen Table, aku udah nggak tahu mau baca buku apalagi. Kemudian, aku lihat review Lia dan Mba Thessa tentang novel ini dan kayaknya cocok nih sama seleraku. Apakah betul demikian? 

💡 Blurb

Pernikahannya memang baru berumur dua tahun, tapi Sofia sudah mau menyerah saja. Suaminya tidak hanya kecanduan game online, tapi juga super berantakan. Laksana bahkan beberapa kali membahayakan anak mereka tanpa sadar. Ngawur! 

Karena tidak mau terjebak lebih lama, Sofia minta cerai. Ia bertekad mewujudkan impiannya agar tidak lagi merasa ketinggalan dari orang-orang di sekelilingnya. Namun, sehari setelah berikrar siap menjadi single parent, Sofia terbangun dan menyadari dirinya berubah menjadi... botol minum! 

Sofia panik. Ia tiba-tiba berubah menjadi kucing, anjing, atau orang asing. Situasi ini membingungkan. Apalagi ketika ia menemukan rahasia-rahasia tak terduga dari orang-orang terdekatnya. 

Lalu, bagaimana dengan rencana-rencana hidupnya? Bagaimana nasib anak semata wayangnya yang masih balita? Sofia harus segera menemukan cara untuk bisa kembali ke wujud asalnya. 

💭 My Thoughts

Menurut situs KBBI, penaka artinya seolah-olah, seperti. Arti lain yang kutemukan dari situs KBBI Lektur, penaka adalah kata yang tidak tertakhluk pada perubahan bentuk dan hanya berfungsi menampilkan unsur yang diiringinya. 

Penulisnya pinter banget, yaaa, pilih judul untuk buku ini, karena selain dari pemilihan kata, makna dari Penaka sendiri bener-bener mewakilkan keseluruhan isi buku. 

Premis Penaka ini sebetulnya cukup umum ditemukan di novel lainnya, karena mengambil tema pernikahan yang di ujung jurang, serta kehilangan identitas diri setelah menjadi orangtua baru. Ditambah komunikasi dengan pasangan yang tiap hari kayaknya cuma ketemu jalan buntu, ngomong apa pun mental semua dan ujung-ujungnya berantem.

Yang menarik dari novel ini adalah gimana setelah Sofia mantap ingin cerai, eh besoknya dia berubah jadi botol minum. Belum cukup jadi benda mati, Sofia bahkan bisa melihat dirinya sendiri menjalani rutinitasnya versi yang dia inginkan setelah ia bercerai nanti, yaitu membuka usaha katering sendiri. Yang bikin bingung, kok Sofia versi entrepreneur nggak bahagia, ya. Orderan laris manis, tapi kenapa anak balitanya malah diabaikan. Padahal bagi Sofia, anaknya selalu menjadi prioritas. 

Selesai baca novel ini, aku kepikiran kayak pernah baca atau nonton cerita serupa. Oh, ternyata ini sedikit mengingatkan pada drakor Go Back Couple, di mana dua tokoh utama sama-sama diberikan second chance untuk memperbaiki pernikahan mereka. Nggak heran Penaka sukses mencuri hatiku sebagai penikmat fiksi romance. 

💌 Favorite Part of the Book

Ide cerita di mana jiwa tokoh utama berpindah-pindah dari satu benda mati, makhluk hidup, bahkan ke orang asing ini sungguh jenius! Kayaknya aku belum pernah baca novel Metropop dengan bumbu supernatural kayak gini. Siapa yang tahu jiwa yang berpindah-pindah ini bisa memberikan perspektif lain bagi pembaca tentang kondisi dua tokoh utama, Sofia dan Laksana. Kita juga bisa berempati dengan para karakter saat mereka menjadi sosok yang berbeda, apalagi ketika mereka dikasih kesempatan untuk menempati tubuh orang asing yang ternyata pernah bersinggungan dengan tokoh utama baik secara langsung maupun nggak langsung. Spoiler alert! Kayak waktu Sofia berubah menjadi anak dari pengacara terkenal dan sukses, yang menginspirasi Sofia kalau menjadi single parent itu sangat mungkin. Toh si pengacara ini cerai dan anak-anaknya pun "jadi". Tapi, apakah demikian? Apa, sih, jaminan kita untuk berbuat sesuatu dengan keyakinan bahwa kita akan lebih bahagia? Padahal, siapa yang tahu, ya, kita bakal lebih bahagia atau nggak dengan menjalani sesuatu kalau bukan Tuhan yang Maha Tahu (duhhh...). 

🖋 Favorite Quote 

Aku ambil dua kutipan yang kontras menggambarkan Sofia sewaktu dia pertama kali dia sadar jiwanya berpindah tempat pada benda mati dan di saat dia menyadari bahwa semuanya ini terjadi untuk membukakan pikiran dia tentang apa itu sebenernya menjadi bahagia dan sukses. 

"Kini aku menyadari sesuatu. Awalnya kupikir wujudku ada untuk mempersulit keadaan, tapi ternyata bukan itu yang terjadi. Ia hanya melakukan semua persis sesuai keinginanku: bercerai, hidup baru dan membuka toko kue rumahan. Ia adalah serangkaian konsekuensi yang kulihat langsung." (hal. 104)

"Aku yakin setiap orang memiliki tujuan hidup dan arti sukses yang berbeda-beda. Bagiku sukses berarti melihat keluarga kami baik-baik saja dan tumbuh bersama. Semua orang berhak baik-baik saja dengan pilihan masing-masing." (hal. 208)

***