Diary of The Year 2024: life lessons, favorite moments, etc

Selamat tahu baru semuanya! Tahun baru, blog post baru dong, ya? Hihi.

Mumpung anak-anak masih libur dan kerjaan belum begitu banyak, nulis blog aja, deh. Tahun lalu sepi banget isi blog ini. Setelah ngecek, ternyata didominasi oleh tulisan road trip yang bahkan masih ada utang satu kota lagi. Mudah-mudahan bisa dituntaskan sebelum cerita edisi road trip yang baru *brb buka catatan tahun lalu*

Fase hidup kami di tahun 2024 lalu, kalau boleh diibaratkan tuh kayak lagi main game dengan survival mode. Buat yang nggak familier apa maksudnya, ada penjelasan singkat dari koko Josh yang lagi hobi banget main Minecraft soal survival mode ini.

Survival mode itu berarti harus berusaha bertahan hidup supaya nggak mati. Caranya, harus fight lawan monster. Terus harus berburu binatang juga untuk makan. Bedanya, kalau mati di game, bisa ngulang dari awal. Lah, kita apa kabar? (amit-amit!... tapi sempet engep juga sih, God 🥲).

Kalau di kehidupan nyata, monster itu ibarat semua masalah/rintangan hidup kali, ya. Monstermu dan monsterku sudah pasti berbeda. "Monster" kami di tahun lalu itu, salah satunya adalah masalah ekonomi. Nggak pengen bahas lebih lanjut karena membosankan, hahaha. Intinya, waktu kami ngobrol dengan beberapa teman dekat, ternyata mereka merasakan hal yang sama. Baik yang korporat, maupun yang bisnis pribadi. Lagi engap-engapnya dengan masalah ekonomi ini, malah dapat kabar soal pajak 12%. Apa nggak makin menangis?

But on the bright side (selalu ada sisi cerah, bukan?), kami nggak pernah kekurangan satu hari pun. Aku masih bisa belanja bulanan di supermarket, anak-anak masih bisa makan enak, bisa pasang kanopi rumah, bahkan punya kesempatan untuk road trip dua kali dalam satu tahun. 

Di saat survival mode begini, kami berdua diingetin untuk terus bergantung pada Tuhan. Karena satu-satunya alasan kami bisa bertahan hingga hari ini, it's all because His grace. Pendeta di gereja lokalku pernah bilang, bukti orang yang benar-benar hidupnya dipenuhi rasa syukur itu, di saat dia dalam badai masalah. And this reminds me one of my favorite Bible verse: "... for my (God's) power is made perfect in your (my) weakness.". Amen 💕

My one and only mindset for 2025: be grateful and always count on Him. 

Harusnya ini jadi penutup tulisan yang pas banget, yaa. Sayangnya, aku masih ingin berbacot ria bercerita lebih banyak, huahahaha. 

Mari kita lanjutkan dalam bentuk daftar cuplikan tahun 2024. I'll try my best to keep it simple, straight to the point... walau nggak jamin juga, ahahaha. 

Leggooo.

1. Freelance job yang (kadang-kadang) memadatkan hari-hariku.

Di awal tahun 2024, aku melepaskan pekerjaanku sebagai guru les Mandarin karena satu dan lain hal. Alasan utamanya, sih—mengutip teteh Marie Kondo—udah nggak sparks joy. Di saat yang sama, aku juga mengerjakan freelance job sebagai translator. 

Fun story: baik pekerjaan les dan translate ini dikenalkan oleh seorang teman yang sama. Eh, dia juga yang akhirnya meninggalkan dua pekerjaan ini, sementara aku yang bertahan, LOL. If you ever read this (ragu juga dia bakal baca), maacih udah kasih kerjaan di saat aku butuh, hihi.

Lanjut cerita. 

Nah, tahun ini (puji Tuhan) kerjaan translate ini lumayan ramai. Dalam satu minggu aja bisa mengerjakan beberapa job yang berbeda. Jujur, kewalahan banget. Sampai ada satu bulan yang lagi padat-padatnya, mendadak area leherku pegal, tegang hingga sakit kepala hampir dua minggu. Udah pasti karena kelamaan duduk di depan laptop. Bingung karena nggak sembuh-sembuh, akhirnya aku panggil ibu tukang pijat ke rumah untuk bantu meringankan rasa sakit di area yang pegal. Nggak lupa minta resep obat sakit kepala dan relaksan otot ke pacar adikku (yang sekarang resmi jadi adik iparku, ihiyyy) biar cepet sembuh.

Kapok nggak kerja sampe begitu? Ya, nggak dong. Karena gajinya lumayan banget untuk bayar biaya les anak dan perawatan gigiku di tahun ini😆

Also, I kinda love this job. Selama ini aku hanya menggunakan skill bahasa Mandarin untuk mengajar. Bisa digunakan untuk hal lainnya tentu aja sangat menyenangkan. 

Dan yang terakhir, paham, yaa, kenapa jadi jarang nge-blog tahun lalu?😜

2. Krystal masuk sekolah!

Bulan Juli 2024, Krystal resmi jadi anak playgroup! 

Setelah melewati dua kuartal ini, it's safe to say Krystal senang sekolah. Hampir setiap hari pergi-pulang sekolah dengan hati gembira. Kadang-kadang masih ada nangisnya juga, khususnya kalau lagi Monday blues. Selebihnya, mama has no worries at all.

Mungkin nanti akan ada blog post khusus tentang masa-masa di playgroup ini begitu anaknya masuk TK. Namun sebelum itu... please, pelan-pelan aja ya, nakk. Jangan cepet-cepet gede kamunya, walau sekarang badanmu udah makin tinggi dan celotehanmu yang ada ajaaa. 

Tebak-tebakan receh: baju adat daerah apakah ini? :D

*GMZZZZ*

3. PR ke dokter gigi akhirnya selesai juga.

At least for now. Untuk selanjutnya, aku cuma perlu rutin kontrol enam bulan sekali and I'll do it. Pelajaran berharga sejak aku PSA gigi, nggak lagi mau nunda-nunda soal gigi. Emang paling bener itu prevention, daripada harus keluar berjeti-jeti untuk perawatan gigi, kan? *true story*

Jadi, udah ngapain aja, sih, bolak-balik ke dokter gigi di tahun 2024?

PSA gigi✅

Cabut dua gigi bungsu atas✅

Scalling✅

Tambal gigi depan✅

*menangis lihat mutasi rekeningku untuk perawatan gigi*

Semuanya aku kerjakan di tempat yang sama, yaitu SATU Dental cabang Bogor. Kudos to all the dentists! Mereka semua manis dan baik hati, terutama untuk drg. Hernari yang bikin proses PSA gigiku nyaman senyaman-nyamannya! 

Di mana lagi ketemu dokter gigi yang nyambung diajak ngobrol soal NCT? Sehat-sehat ya, Budok <3

4. Resmi jadi anak gym (dan semoga awet, ya!) 

Bulan November kemarin, akhirnya aku coba untuk latihan bareng coach supaya nggak kagok kalau harus latihan sendiri. 

My coach is amazing. She always pushes my limits in every session. Dari yang nggak bisa deadlift sama sekali, sekarang udah bisa pasang plate sendiri—yang ternyata cukup makan energi, yak, huahaha—dan angkat beban sampai 50 kg! 

Selama latihan bareng coach, aku dikejutkan dengan banyak hal dengan diriku sendiri. Selama ini aku kebanyakan nego dengan badanku. Maunya angkat yang enteng-enteng aja, repetisi sedikit mungkin, yang penting keringetan. Padahal kalau dipaksa dikit, ternyata bisa lho plank semenit, bisa lho squat dengan beban bar 20 kg. 

Pengalaman buatku sendiri, nge-gym bukan cuma untuk sehat, tapi juga belajar punya growth mindset. Juga diingetin, musuh terbesar kita itu adalah diri sendiri, bukan orang-orang yang kita nyinyirin di sosial media *eh gimana?* 

5. We hired Mbak to help with domestic jobs.

Akhirnya pake mbak jugaaaa.

Setelah menghadapi keriweuhan hari-hari kami, suami bersabda bahwa kami butuh seorang profesional untuk bantu bebersih rumah. 

Pencarian mbak harian ini terbilang mudah, hampir no effort, selain modal nanya ke security cluster apakah ada mbak yang mau kerja harian, yang kemudian besoknya dibawa langsung mbaknya ke rumah sama pak security, dilanjutkan lusanya langsung kerja! Sat set banget, kan?

Emang, ya, seseorang yang udah lihai di bidangnya tuh nggak perlu diragukan lagi. My mbak is not perfect, tapi rajin! Setiap sudut rumah dipoles sampai kinclong. Yang paling bahagia adalah pak suami, karena sebelum punya mbak, doilah yang kebagian piket sapu-pel rumah, huahaha. Sekarang, tiap pulang kerja disambut oleh rumah yang bersih dan lantai yang keset. 

Apakah ini yang dimaksud sebagai pencapaian dalam fase adulting, yaitu mempekerjakan seorang asisten rumah tangga? 

After all, this is the best decision ever. So grateful with our Mbak <3

6. My brother got married! 

Sebagai penutup akhir tahun 2024, hampir semua keluarga besar dari pihak aku ngumpul di Bali untuk pernikahan adikku. 

It was a beautiful intimate wedding. 

I couldn't stop teasing him when I saw him looking handsome in his wedding suit. Adik gue ganteng banget, dah *proud sis*

I wish I could stay for the night reception till it's over. Apa daya dua krucilku udah low batt parah, kecapean ikut acara dari pagi. Setelah prosesi masuk dan wedding toast, aku balik ke kamar untuk nemenin anak-anak tidur, sementara suami masih standby di acara. Sedihhh nggak bisa lihat mereka first dance secara langsung, foto-foto di photo booth, liat perfomance adik bungsuku yang nyumbang lagu, dan katanya si pengantin pria pun ikutan main piano buat istri tercinta. Gimana aku nggak fomo?!

But anyway, I'm so beyond happy for my brother. Baik-baik kamu, yaa, meniti rumah tangga bersama pasangan hidup sematimu. 

And oh, other big news: I finally have a sister (in-law)!

***

Sekali lagi selamat tahun baru 2025! Selamat menyambut long weekend yang akan datang beberapa minggu lagi. Selamat siap-siap imlekan dan lebaran untuk teman-temanku yang merayakan😁